Blue Fire Pointer
Sabtu, 13 Februari 2016 1 komentar

SURAT TERBUKA UNTUK CALON MAKMUM MASA DEPAN

SURAT TERBUKA UNTUK CALON MAKMUM MASA DEPAN
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha


.
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Apakabar calon makmumku?
Semoga Allah, Zat Penguasa seluruh alam selalu menjagamu, memudahkan segala urusanmu serta mempercepat langkahmu menujuku. Salam hangat untukmu dariku yang tengah memperbaiki diri. Pesan ini aku alamatkan ke rumah hatimu, tempat dimana nantinya tak hanya aku singgahi, namun aku menetap didalamnya untuk selamanya.
.
Calon makmumku, ketahuilah… Suatu saat nanti Allah akan mempersatukanmu dengannya.
Dia… Pria yang selama ini engkau impikan. Pria yang selama ini kau pinta dalam setiap doamu.
Dia… Pria terbaik yang telah Allah pilihkan  untukmu meski diluar sana ada ribuan bahkan ratusan juta pria yang lebih baik darinya, tapi untukmu dialah yang terbaik.
Dia… Pria yang kini tengah sibuk untuk memperbaiki diri.
Dia… Pria yang berusaha istiqomah berada di jalan Allah.
Dia… Pria yang kini tengah mempersiapkan segala bekal untuk mendampingimu untuk selamanya.
Dia… Pria yang sekarang tengah berusaha untuk menundukkan pandangan, berhati-hati dengan lisannya, menjaga hati, tangan dan tubuhnya dari yang belum halal darinya.
Dia… Pria yang berusaha membuktikan kecintaannya terhadap Rabb-nya.
Dia… Pria yang sedang menggapai ridho Rabb-nya.
Kelak, karena kau, dia memberanikan diri datang menemui ayahmu.
Karena kau, dia datang membawa rombongan keluarga untuk mengkhitbahmu.
Dia… Yang membuat jantungmu berdetak lebih kencang dari biasanya.
Dia… Yang membuatmu berkeringat dingin saat dia menyebut namamu dalam ijab qobul.
Dia… Yang membuktikan cinta suci dengan membuat perjanjian sakral di depan Allah, malaikat dan manusia.
Dia… Yang setelah peristiwa sakral itu, ketika tanganmu dan tangannya saling menggenggam maka dosamu dan dosanya saling berguguran dari sela-sela tangan kalian.
Dia… Yang jika kau memandangnya, dia menyenangkan hatimu.
Dia… Yang menjadi imammu dan mencintaimu dengan setia.
.
Calon makmumku…  Sungguh aku masih dia.
Dia… Yang selalu mengharap kehadiranmu sebagai pelengkap agamanya dan bersedia mendampinginya menuju Jannah-Nya.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
.
Salam,
.
.
Calon imam dunia dan akhiratmu.
0 komentar

CEWEK PMS JANGAN DISENGGOL

CEWEK PMS JANGAN DISENGGOL
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha


.
Bagi kaum adam, berhubungan dengan cewek kadang menyenangkan, hati terasa berbunga-bunga, berasa di surga, pokoknya indah sekali. Namun, kalau kamu udah kenal yang namanya PMS, beee… kelar idup lu. Ibarat kata nih ya, ada cewek PMS lagi jalan terus nabrak macan, tuh macan yang langsung nyamperin, cium tangan, minta maaf langsung izin pulang. 
.
Tapi bentar-bentar, sebelum aku lanjutin cerita tentang cewek yang lagi PMS, masak iya ada pembaca tulisanku ini yang ngga paham apa itu PMS? Ebusseeet… Norak banget sih. Jadi, PMS itu premens atau akronim dari Pre Menstrual Syndrome. Iya, jadi ini semacam sebuah sindrom perubahan fisik dan atau emosional yang terjadi pada cewek yang tengah mengalami siklus menstruasi. Keadaan ini biasanya muncul sekitar semingguan menjelang datang bulan. Tau kan ya, kalau lagi PMS itu cewek akan punya tingkat emosi yang ngga stabil, bad mood, gampang marah, gampang nangis, jerawatan dan sensitif abis. Iya kan ya?
.
Mood yang ngga stabil ini mendorong cewek untuk mempermasalahkan hal sepele yang kadang tidak untuk dipermasalahkan. Bahkan cewek akan cenderung kesal dengan pasangan kalau lagi PMS ini sehingga para cowok kadang bingung harus melakukan apa. Pada saat kondisi seperti ini, cewek cenderung untuk khawatir yang berlebihan sehingga hal tersebut akan menyebabkan dia depresi ringan. Memberikan surprise tertentu pada fase ini sangat ngga dianjurkan. Kenapa? Iya. Apa ingin membangunkan macan yang lagi tidur?
.
Kalau cewek lagi PMS itu juga akan membuat dia memiliki nafsu makan yang meningkat. Tingginya nafsu makan ini tentu saja akan memicu naiknya berat badan yang berimbas pada busana yang dikenakan akan terasa kekecilan. Namun, plis deh. Ngga usah berkomentar tentang kondisi tubuhnya yang kian melar. Bilang “gemukan” pada cewek itu sama aja bunuh diri. Lu komentar satu kata, bisa dijawab berparagraf-paragraf, dan kita hanya bisa bilang “aamiin”.
.
Nah lagi, kata paling horor ketika cewek lagi PMS itu adalah “TERSERAH”. Misal, tuh cewek ngajak jalan ntah kemana gitu dan tiba-tiba mendapati tempat makan,
Cowok : Sayang… Makan yuk..
Cewek : Terserah.
Cowok : Baik, kita makan disini yaa.
Cewek : Hah? Apah? Kamu ngajak makan? Ngga tau apa kalau aku lagi diet? Ngga tau apa kalau BB-ku lagi naik? Ngga tau apa … (bla bla bla..)
Cowok : Yasudah, kita balik yuk…
Cewek : Terserah. 
Cowok : Dah, yuk naik. Kita jalan…
Cowok : Apah? Kamu ngga pengertian banget sih. Ngga tau apa kalau aku juga laper, dari tadi muter-muter mulu. Aku juga pengen ngisi nih perut.
Cowok : Tapi sayang, katanya mau diet?
Cewek : Bodo’ !!! Pokok sekarang kita makan disini…
Cowok : Iyaa… Iyaaa. Iyaa ayuk masuk deh kalau gitu.
Cewek : Dih, nadanya ngga ikhlas gitu aku ajak makan disini.
Cowok : Terus aku harus bagaimana?
Cewek : Terserah.
Disaat pada posisi yang seperti ini, dijamin cowok seperti ini mending milih diajak camping ke planet saturnus naik roket super cepat belum sampek keluar bumi udah nekat loncat dan kecebur ke sebuah sungai di antartika kemudian mending maen dakon ama beruang kutub (mulai geje iiih…). Menghadapi cewek yang lagi PMS itu sungguh membingungkan. Apa yang kita perbuat akan selalu terkesan salah. Apalagi kalau cewek sudah bilang, TERSERAH. Kata itu lebih menakutkan dari vonis hukuman mati. Mau melakukan A, salah. Melakukan B, C, D… Apalagi…
.
Lalu gimana ngadepin cewek yang lagi PMS? Udah, ngga usah nekat bro. Lu bisa mati konyol. Salah ngomong sedikit, bisa ditebas abis lehermu. Lebih aman kalau lu ngindar darinya atau bahkan buat spanduk besar terus kalungkan di leher cewekmu dengan tulisan “AWAS! LAGI PMS!” agar ngga ada orang lain yang jadi korban.
.
Kalau cewek itu adalah pacarmu dan dia lagi curhat tentang masalah pribadinya, jadilah pendengar yang baik dan jangan lupa ditanggapi. Kalau sampek ngga ditanggapi, maka kita akan terkesan acuh tak acuh bin apatis terhadap masalahnya. Cewek ngga suka sekali itu. Jika suatu saat kamu ngga tahu harus berkata apa, bilang aja jujur, “Sayang, maaf yaa… Aku ngga tahu harus berkata apa”. Dan ini nih yang perlu digaris bawah, dicetak tebal, dan distabilo kalau perlu, jangan sekali-kali bilang,”Sayang marah-marah mulu, lagi PMS ya? Jangan aku terus dong yang jadi pelampiasan. Aku kan ngga salah”. Sekali lagi, cewek paling ngga suka dijustifikasi seperti itu. Udah deh, pocong yang nongol di malam jumat kliwon aja kalah serem dibanding cewek yang lagi murka kala itu. Saat cewek lagi posisi itu, mereka selalu menuntut untuk selalu dimengerti. Apalagi selalu ingatlah peraturannya, CEWEK SELALU BENAR. Jadi mau ngga mau, rela ngga rela kamu harus sudi dimarahin. Kayaknya gitu aja, gud luck buat cowok diluar sana yang menghadapi cewek yang lagi PMS. Satu pesan terakhir yang musti kudu harus wajib diingat, CEWEK PMS JANGAN DISENGGOL (Hashtag Senggol Bachok).
Senin, 08 Februari 2016 0 komentar

MENGINGAT GOLONGAN DI KELAS

MENGINGAT GOLONGAN DI KELAS
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha


.
Hari ini adalah hari libur, ngga ada kegiatan yang membutuhkan tenaga ekstra. Namun disaat libur seperti ini justru membuat mas Emka En tiba-tiba mengingat kenangan semasa berada didalam kelas dahulu. Iya, jadi pernah ngga sih kita sejenak mengingat memori selama di kelas, entah itu di dunia sekolah maupun jenjang Perguruan Tinggi? Tanpa sadar kita akan mendapati kelas kita terbagi menjadi beberapa golongan siswa. Ngga percaya? Kali ini Mas Emka En akan membawa ingatan pembaca kedalam pengklasifikasian kasta didalam kelas. Hipotesa ini sudah teruji di beberapa kelas yang pernah Mas Emka En masuki. Baiklah, daripada berpanjang kali lebar kali tinggi (tettt… Volume), marilah kita bahas satu persatu. Cekidot!
.
PERTAMA, Golongan Populer. Ini merupakan golongan paling tinggi dibanding yang lain. Mereka yang tergolong dalam kasta ini adalah mereka yang setiap pergi ke mana saja atau melakukan apa saja akan mengundang tatapan mata bagi orang sekitar. Mereka sering dibicarakan didalam kelas maupun oleh kelas lain. Merekalah primadona sekolah. Anggotanya meliputi orang ganteng, orang cantik, orang tajir, orang yang memiliki kemampuan lebih atau memiliki prestasi yang mentereng didalam atau diluar kelas bahkan diluar sekolah.
.
KEDUA, Golongan Kesayangan Guru. Golongan orang yang tergabung didalamnya adalah mereka yang rajin ngumpulin tugas, pinter, sopan kepada guru atau dosen dan mereka yang mematuhi segala perintah dan nasehat guru (selanjutnya, ketika mas Emka En menyebut “guru” itu juga mencangkup arti “dosen” juga). Enaknya menjadi golongan ini adalah ketika ulangan pasti mendapat nilai yang bagus-bagus, terkenal dikalangan guru dan selalu menjadi topik pembicaraan guru.
.
KETIGA, Golongan Males Tapi Pinter. Males juga sih mau ngomongin orang yang seperti ini. Sebenarnya mereka itu malas, ngga suka dengerin penjelasan guru, jarang ngumpulin tugas bahkan sering tidur didalam kelas, tapi anehnya nih anak pinter. Kalau ditanya ama guru itu nyambung. Ntah mendapat ilham dari mana orang macam ini, tapi pasti ada deh temanmu yang seperti ini. Mereka lah orang yang memiliki kebutuhan khusus, semacam mendapat kelebihan khusus dari Tuhan. Ibarat kata, mereka memiliki semacam ilmu laduni.
.
KEEMPAT, Golongan Pemalas Akut. Ini golongan yang parah. Boro-boro jadi anak pinter, mau ngerjain tugas aja ngga sudi, dinasehati guru masuk telinga kanan keluar telinga kiri, bahkan kerjaannya cuman tidur mulu dikelas. Biasanya mereka duduk dideretan tempat duduk paling belakang sehingga ketika mau tidur didalam kelas ngga akan terlihat oleh guru. Berbeda dengan golongan sebelumnya, kalau yang ini, udah pemalas, kemampuan berfikirnya juga kurang. Lalu apa yang bisa diandalin? Udah deh, kalau ngeliat anak semacam ini, berasa pengen masukin ke panti rehabilitasi saja.
.
KELIMA, Golongan Slengek’an. Kalau golongan siswa yang satu ini, yakin deh yang paling diingat ama seisi kelas bahkan hingga lulus sekalipun. Gimana ngga, mereka itu yang paling bisa membuat suasana kelas jadi cair. Misal ada yang lagi marahan, dalam kondisi sedih, atau saat krik krik saat kondisi kelas garing, pasti ada tuh satu dua orang yang suka membuat suasana petjaaah abiiisss... Kerjaannya yaa cuman cerita dan ngebanyol, tapi dari situ justru membuat suasana kelas sangat dirindukan. Apalagi kalau sudah cerita macam ikutan stand up comedy, udah deh, dijamin seisi kelas akan ngakak berantakan karena si pelawak tengah beraksi.
.
KEENAM, Golongan Preman. Inilah golongan yang paling ditakuti seisi kelas maupun satu sekolah. Biasanya mereka memiliki badan yang gede, seragam ngga karuan kadang baju dikeluarkan, tampang acak-acakan, petantang-petenteng, suka malak uang jajan, pokok ngga ada bagus-bagusnya deh. Mereka yang belagu ngga ketulungan seperti ini biasanya memiliki seorang bos yang paling ditakuti dan para anak buahnya nurut apa saja perintah si bos. Pasti, ada deh yang kayak gini disetiap sekolah, yakin betdah.
.
KETUJUH, Golongan Teraniaya. Kalau dalam suatu kelas ada golongan yang selalu menang, tentunya sebaliknya, ada suatu golongan yang suka dibully seisi kelas. Satu dua orang macam ini biasanya bertampang culun, pendiem, suka menyendiri, cungkring dan muka memelas (pokok berasa pengen menyantuni kalau ketemu). Intinya, setiap orang didalam kelas sedang bercanda, dialah sebagai korban untuk dijelek-jelekin. Dan orang yang bersangkutan biasanya hanya pasrah dengan nasib. Gimana mau ngelawan, mau ngomong dikit aja pasti abis udah lawan temen sekelas.
.
KEDELAPAN, Golongan Contekers. Nah ini nih golongan yang ane ngga demen dan yang bikin sepet mata. Gimana ngga demen coba, waktu yang lain pada sibuk ngerjain tugas, dia hanya tidur, ngupil atau bahkan maenan dengan bolpoint. Giliran waktu tersisa 15 menit, udah deh doi mulai gerilya mencari jawaban. Mereka yang tergabung dalam golongan ini biasanya yang suka bolos atau banyak masalah.
.
KESEMBILAN, Golongan Geng. Mereka tuh yang selalu pergi barengan. Masuk kelas bareng, telat bareng, kena sanksi BK bareng, pokok semua bareng (kecuali kalau mau masuk toilet). Biasanya mereka itu adalah mereka yang memiliki kesukaan atau hobi sama.
.
KESEPULUH, Golongan Ibu-Ibu PKK. Udah deh, kalau didalam kelas kerjaannya cuman ngrumpi, ngomong-ngomongin orang sana sini, atau kalau ngga cuman ambil kaca dan beraksi dengan alat make up. Yang mereka omongin bukan tema berat macam politik, pelajaran atau semacamnya. Namun justru tema-tema ngga penting seperti idola sekolah, pacar, guru yang killer, hobi, artis atau semacamnya. Keberadaan mereka membuat kelas menjadi semacam tempat arisan. Ayuks, buk… Sekarang arisannya kita kocok, namanya siapa yaa yang keluar??? Hadeh… Tepok jidat.
.
KESEBELAS, Golongan Religius. Dan mereka lah motor penggerak dalam kegiatan keagamaan. Dalam setiap upacara, mereka yang bertugas sebagai pembaca doa. Terkadang mereka juga tergabung dalam remas atau organisasi keagamaan yang ada di sekolah. Intinya, merekalah pelopor untuk mengingat Tuhan.
.
KEDUABELAS, Golongan Atletis. Prestasi mereka kurang begitu mentereng didunia akademik (terkadang), namun giliran diranah olahraga, merekalah jagonya. Biasanya suka menjadi perwakilan kelas atau sekolah saat terdapat perlombaan. Olahraga macam sepakbola, basket, volley, atletik dan sebagainya merupakan yang biasa digeluti.
.
KETIGABELAS, Golongan Organisasi. Mereka adalah golongan yang suka tiba-tiba ngilang karena terdapat event tertentu. Mereka biasanya diuntungkan dengan adanya dispensasi sehingga dapat keluar kelas dengan leluasa. Ntah alasan keluar kelas itu benar adanya atau dibuat-buat, siapa yang tahu? Yang penting mereka jarang dijumpai didalam kelas.
.
KEEMPATBELAS, Golongan Kutu Buku. Ini nih golongan yang ketika istirahat jarang dijumpai didalam kelas. Mereka biasanya berkumpul di perpustakaan sekolah. Atau kalau pun toh didalam kelas, yang dilakukan hanya membaca, membaca dan membaca. Karena menurut mereka, membaca merupakan jendela cakrawala dunia.
.
KELIMABELAS, Golongan Tempat Curhat. Nah, kalau mereka adalah golongan yang suka dimintai saran ketika penghuni kelas memiliki masalah pribadi. Sosok Mamah Dedeh seperti ini dinilai memiliki kedewasaan dibanding yang lain baik karena faktor usia maupun pola pikirnya. Segala petuah mereka sangat dinantikan oleh seisi kelas karena dapat mengayomi semuanya.
.
KEENAMBELAS, Golongan Cucok Rempong. Diakui apa tidak, setiap kelas pasti ada deh satu cowok yang memiliki jiwa feminim. Kerjaannya cuman maen ama cewek-cewek. Menurutnya, kaum adam itu kotor, ngga asyik, pokok intinya ngga banget deh, padahal secara fisik dia termasuk golongan dari mereka. Coba kutanya, kita golongkan makhluk macam apa spesies yang satu ini?
.
KETUJUHBELAS, Golongan Netral. Golongan yang bisa ngikut kemana saja. Orang kayak gini enak, pokoknya mereka intinya ngga terikat dengan golongan tertentu. Jadi mau gabung golongan mana saja bebas. Yang penting hati mereka nyaman, itulah yang mereka ikuti.
.
Nah, pembaca termasuk golongan yang mana? Kalau Mas Emka En sih termasuk golongan… Ah sudah laaah... Ngga enak kalau diomongin. Silakan menafsirkan sendiri.
Jumat, 05 Februari 2016 0 komentar

SELAYANG PANDANG BUKU “GELIAT LITERASI”

SELAYANG PANDANG BUKU “GELIAT LITERASI”
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha



Jum’at pagi 16 Ramadhan lalu, seperti biasa kubuka situs jejaring sosial yang paling kugandrungi, yakni facebook. Kudapati dosen yang sangat getol menyebarkan semangat menulis dan membaca di kampusku update status. Ya! Dosen yang telah menghasilkan karya seperti the power of reading dan the power of writing (mungkin sebentar lagi menulis buku the power rangers) itu mengunggah postingan di media sosial nomor wahid di negeri ini dengan status yang berbunyi:
“Akhirnya Terbit Juga. Lega. Ya, itulah kata yang bisa mewakili untuk mengungkapkan rasa syukur atas terbitnya buku bersama “Geliat Literasi”. Buku yang ditulis oleh para dosen, mahasiswa dan stakeholders IAIN Tulungagung ini bisa terbit setelah melalui perjuangan yang melelahkan. Melelahkan bagi editornya karena ternyata mengedit itu jauh lebih capek dibandingkan menulis artikel karya sendiri. Jam 5 tadi pagi sebuah telpon masuk. Ternyata agen travel yang mengabarkan buku sudah sampai. Jadi agenda hari ini adalah mengambilnya.”

Kontan ini membuatku teriak kegirangan karena penantianku akan karya pertamaku yang dipublish dalam bentuk buku beberapa bulan ini akhirnya berujung. Bersama 60 kontributor lain yang menulis pada buku “keroyokan” setebal 318 halaman ini telah lahirlah buku yang diberi nama “GELIAT LITERASI” untuk menjawab mati surinya semangat berliterasi di kampus santri tersebut. Kabar telah terbitnya buku tersebut yang mendekati Nuzulul Qur’an keesokan harinya menambah semangat membaca (dan juga menulis) kian menggelora. Seperti kita ketahui, ayat pertama kitab suci umat Islam yang turun ke baitul izzah ini adalah kata iqra! bacalah! Sehingga Nuzulul Buku ini berbanding lurus dengan spirit Nuzulul Qur’an yang mengusung tema yang sama.

Pada bagian awal dari buku, muqodimah disampaikan langsung oleh Sang Editor buku yang merupakan pemrakarsa lahirnya buku ini serta pegiat literasi di kampus yang belum lama beralih status menjadi IAIN ini, yakni Bapak Ngainun Naim. Beliau menyebutkan bahwa untuk menciptakan kemajuan peradaban salah satunya dengan menumbuhkembangkan tradisi literasi. Perguruan tinggi diharapkan sebagai motor penggerak untuk melajunya proses literasi tersebut. Terlebih apabila ditinjau dari model pembelajaran di jenjang pendidikan yang satu ini mengharuskan mahasiswa untuk aktif membaca yang kemudian dituangkan dalam bentuk bahasa tulis berupa makalah, paper, serta tugas akhir lainnya. Selain mahasiswa, dosen juga sangat akrab dengan dunia literasi. Selain kewajiban mengajar, seorang dosen juga diharuskan untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sehingga membaca dan menulis memang seharusnya dikuasai oleh dosen dan mahasiswa.

Namun nampaknya, di IAIN Tulungagung, passion diranah literasi belum tumbuh subur bak jamur dimusim penghujan. Sehingga Sang Editor dan beberapa anggota Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Tulungagung merasa tergerak untuk mengadakan event yang dapat mewadahi civitas akademika kampus yang ingin meningkatkan keterampilan di dunia literasi setelah melalui diskusi yang cukup panjang di kantor lembaga tersebut. Langkah selanjutnya adalah menyosialisasikan rencana tersebut disejumlah media sosial macam facebook serta disebarkan brosur ditempat yang strategis di kampus. Dalam selang waktu sekitar 1,5 bulan telah menghimpun kontributor yang sangat mencengangkan yakni diatas 60 karya. Para penulis berasal dari dosen, mahasiswa, alumni dan praktisi pendidikan yang bergerak didunia literasi.

Buku ini merupakan manifestasi nyata bangkitnya gerakan literasi di IAIN Tulungagung. Ternyata apabila digali lebih dalam lagi, begitu banyak potensi yang tersimpan dari civitas akademika IAIN Tulungagung. Perpaduan modal sosial antara dosen, mahasiswa, alumni dan praktisi pendidikan yang bergerak didunia literasi dapat menciptakan iklim positif untuk meningkatkan budaya literasi. Hal ini diharapkan menjadi penanda perubahan ke arah yang lebih baik demi kemajuan kampus yang lebih luas.

Dalam buku ini, kita akan mendapati curahan hati beberapa penulis tentang dunia literasi, hambatan, semangat didunia literasi, pengalaman didunia literasi, tips literasi yang dibungkus dalam suatu buku bersama. 61 kontributor itu berarti terdapat 61 ide berbeda yang berusaha mengupas tentang seluk beluk dunia literasi. Jumlah ini merupakan jumlah yang cukup fantastis untuk suatu gerakan awal demi menciptakan tradisi literasi di suatu kampus.

Termasuk didalamnya, pada karya ke-37 adalah tulisanku yang berjudul “KARIKATUR LITERASI” yang terdapat pada halaman 202. Sebuah judul karya merupakan magnet tersendiri bagi calon pembaca sebelum mendalami isi karya tersebut. Apabila mendapati judul karya yang eye catching dan easy listening tentunya itu dapat membangkitkan animo calon pembaca untuk mengetahui konten karya tersebut, begitu sebaliknya.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, karikatur merujuk pada makna yang berarti sebuah gambar olok-olok yang mengandung pesan, sindiran, dan sebagainya. Dengan analogi tersebut, aku ingin memberikan gambaran konkret berdasarkan pengamatanku berupa “sentilan halus” mengenai realita didunia literasi dengan segala intriknya. Semangat literasi, baik membaca maupun menulis, memang perlu diupgrade meski didalamnya masih terdapat ganjalan yang dapat melemahkan semangat tersebut.

Dalam karya yang kutulis hanya dalam sehari dan itu pun kukirimkan pada hari terakhir deadline pengumpulan karya ini, membaca dan menulis merupakan dua hal yang ingin kukupas tuntas. Dimulai dari kelebihan membaca dan menulis, hambatan, alasan mengapa kita harus berliterasi, serta secara implisit maupun eksplisit kusebutkan trik untuk menciptakan tradisi literasi. Metafora, alusio, hiperbola, ironi bahkan sinisme yang merupakan gaya tulisanku menghiasi setiap kalimat dalam karyaku. Selain itu, aku juga memaparkan sejumlah tokoh yang berhasil dengan dunia literasi untuk lebih meyakinkan pembaca.

Fokus tulisanku ini adalah berupa kritik sosial kepada orang yang masih rendah semangatnya dalam dunia literasi dengan berbagai problematikanya. Sebenarnya, hal tersebut juga kutujukan kepada diriku sendiri karena spirit literasiku juga fluktuatif. Ketika semangatku tinggi, berbagai karya dapat kuhasilkan. Jika rendah, bahkan untuk membuat satu karya pun aku harus tertatih-tatih. Hal ini wajar, semua orang juga akan mengalami hal tersebut. Yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi dan mengatasi hal tersebut.

Penasaran dengan isi tulisanku dan sekitar enam puluh penulis lainnya? Segera dapatkan buku yang berjudul “GELIAT LITERASI” yang merupakan semangat membaca dan menulis dari IAIN Tulungagung ini. Setelah membaca, kujamin tidak akan ada kata penyesalan yang terucap karena banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita petik dari buku ini. Lebih lanjut, hindari untuk membeli buku yang bajakan karena cara kita memberikan respect kepada penulis adalah dengan membeli buku yang original. Hehe, sudah pantaskah aku menjadi sales promotion boy?
0 komentar

SENSE OF LEADERSHIP

SENSE OF LEADERSHIP
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha



Membaca judulnya yang sok inggris, jangan berharap kalian akan mendapati tulisan yang memakai bahasanya David Beckham. Dalam waktu dekat ini aku ngga ada passion untuk memakai bahasa tersebut. Sudah terlalu banyak energi yang kukeluarkan untuk mengerjakan thesisku yang berbahasa planet pluto kemarin. Lebay? Pasti.

Baik, berbicara tentang leadership, banyak pengalaman yang kumiliki didunia ini. Banyak kegiatan atau komunitas yang secara khilaf (mau ngga mau) harus kupimpin. Disini aku belajar the way to manage someone or something. It was awesome. (Hayooo... Katanya tadi ngga mau memakai bahasa linggis, eh maksudnya inggris).

Dengan menjadi pemimpin, kita tak hanya harus tahu caranya menyuruh orang, namun kita juga harus tahu bagaimana rasanya menjadi orang yang kita suruh. Namun, pemimpin itu tak melulu soal menyuruh dan disuruh. Tapi bagaimana kita memanage, menghegemoni, mengorganisir dan mengayomi sekelompok orang menjadi kesatuan yang dapat berjalan searah menggapai bersama-sama suatu visi atau misi tertentu. Pendekatan persuasif secara personal sangat dibutuhkan jika kita ingin menjadi pemimpin yang dapat mengayomi semua anggota kita. Kita tidak boleh memposisikan anggota kita sebagai bawahan namun sebagai mitra untuk meraih ekspektasi bersama. Lalu apa pengalamanku?

Pertama, ketika Sekolah Dasar aku sudah "berlatih" menjadi ketua kelas. Kala itu aku menjadi ketua kelas mulai kelas 3 sampai kelas 6 kalau ngga salah. Ngga banyak yang aku ingat ketika itu. Namanya juga sudah lama. Paling-paling yang kuingat adalah tugas seorang ketua kelas saat itu adalah menyiapkan ketika baris akan masuk kedalam kelas dan mencatat teman yang ramai ketika ditinggal guru ntah kemana. Namun disini merupakan step awal untuk belajar menjadi seorang pemimpin.Terimakasih Pak Katimin, Bu Karwiji, Bu Sulastri dan Bu Pur atas kepercayaan yang diberikan kala itu.

Kedua, ketika Sekolah Menengah Pertama sepertinya aku tidak akan mendapati amanah untuk menjadi ketua kelas pada tahun pertamaku dijenjang pendidikan yang satu ini. Namun takdir berkata lain, di kelas dua, aku dipilih menjadi pemimpin kelas. Beliaulah pak Hari Suci Falidiyanto, sang guru bahasa inggris yang memberikan amanah itu dan seraya diamini beberapa teman dikelasku. Disini aku memiliki pengalaman lebih menjadi ketua. Salain mengkondisikan kelas ketika ngga ada guru, juga diharuskan untuk menyampaikan setiap informasi yang disampaikan sekolah kepada teman-teman dikelasku. Aku ingat sekali, terdapat bel yang berbunyi pertanda semua ketua kelas harus berkumpul di aula sekolah, dan proses pemberian informasi berlangsung di aula yang ngga begitu besar itu. Aku harus mampu "retell" semua informasi didepan kelas. Aaah... Sungguh pengalaman yang luar biasa.

Ketika aku menginjakkan kaki di Sekolah Menengah Kejuruan, nampaknya aku ngga diberi amanah untuk memimpin teman-temanku. Yaah... Tak apa lah, masih banyak memang temanku yang memiliki sense of leadership yang lebih tinggi dariku. Kala itu prestasi terbesarku adalah menjadi bendahara kelas. At least, aku mengatur sirkulasi uang kas kelas.

Ketiga, berlanjut ke jenjang perguruan tinggi, banyak sekali yang kudapat ketika itu. Dimulai dari menjadi ketua kelas semenjak semester tiga. Iya, kala itu sang ketua lama kurang menjalankan fungsinya makanya kugantikan. Walhasil, hampir setiap hari aku harus berurusan dengan proses melobi dosen. Belum lagi kalau terdapat tugas, harus mengirim sms ke semua teman agar segera dikumpulkan. Beruntung aku memiliki teman sekelas yang kompak, jadi tidak susah lah mengkoordinir mereka dalam kurun waktu enam semester. Yang susah mungkin pada saat ingin reuni atau ada undangan pernikahan. Susahnya naudzubillah untuk dikumpulkan.

Selain itu, dikampus aku juga diberikan amanah untuk menjadi ketua PPL yang dilaksanakan di MAN 2 Tulungagung kala itu. Sekali lagi aku mendapatkan orang-orang luar biasa yang sangat memiliki semangat gotong royong yang kuat. Dimulai upacara pembukaan, pelaksanaan PPL, kegiatan pendukung hingga upacara penutupan tidak mengalami kesulitan berarti. Terlepas dari itu semua, pengalaman PPL di sana sangat berkesan.

Lanjut, ketika KKN ternyata aku juga diberi amanah menjadi ketua atas mahasiswa-mahasiswa setengah waras, dari berbagai jurusan pula. Satu atap bersama mereka, berinteraksi dengan masyarakat sekitar, membuat beberapa agenda telah mengajarkanku banyak hal. Bagaimana aku harus bersikap, bagaimana aku bersosialisasi dengan masyarakat serta bagaimana aku harus menyelesaikan masalah. Semua itu learning by doing something.

Pun pula disaat aku berkecimpung di HMPS Tadris Bahasa Inggris yang hampir aku juga yang menjadi ketuanya, namun ndak jadi. Dari ketidak jadian itu aku justru diberikan mandat untuk menjadi dua event cukup besar semacam Class Competition yang mempertandingkan skill berbahasa inggris mahasiswa Tadris Bahasa Inggris serta menjadi ketua event Wiyata Bhakti. Apa itu Wiyata Bhakti? Iya, ini wahana untuk mengupgrade skill mahasiswa Bahasa Inggris. Jadi, Wiyata berarti mengajar. Bhakti berarti mengabdi. Jadi wiyata bhakti merupakan semacam mini PPL dan KKN disuatu wilayah yang membutuhkan sentuhan tangan mahasiswa dimana disitu kita menjalankan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni mengabdi dengan melakukan pengajaran disuatu sekolah atau madrasah. Seru? Tentunya. Masak sendiri, mencuci baju sendiri, bersih-bersih sendiri, eh ngga deng, bareng-bareng dengan mahasiswa bahasa inggris lainnya. Truly recommended pokoknya untuk mahasiswa yang menjelang semester akhir.

Terakhir adalah ketika aku bergabung dengan UKM teater dikampusku. Aku diberi amanah untuk menjadi ketua latihan alam atau biasa disingkat latam. What? Apa pula itu? Iya, jadi kita semacam latihan teater dengan mahasiswa sekampus dan dari kampus lain. Kala itu dilaksanakan disalah satu pantai diujung selatan kotaku. Saat itu aku sangat terbantu dengan beberapa senior yang membantuku agar kegiatan tersebut berjalan lancar. Walhasil, it was a memorable moment. Respon pasir, respon air, respon lumpur, respon udara dan respon-respon lainnya, ingin sekali kumengulangnya.

Kini, disaat aku berkuliah di salah jurusan yang mendidik sebagai manager pendidikan, aku justru menyembunyikan diri, tidak ingin banyak bicara didalam kelas. Yap! Tujuannya pasti, selain kurasa ada mahasiswa lain yang mampu menjadi pemimpin, aku sudah capek jika terus-terusan mengurusi proses lobying dosen. Kuberikan kesempatan kepada yang lain.

Pada jenjang pendidikan ini aku mengenal beberapa tipe kepemimpinan seperti tipe kharismatik, paternalistic, militeristis, otokratis, lousser faire, populistis, administratif, demokratis, atau pseudo demokratis. Semua itu terdapat point positif maupun negatif apabila diterapkan dimanapun kita berada. Apapun tipe kepemimpinan yang kita pilih, sekali lagi, kita harus mampu menjalankan amanah sebagai pemimpin sehingga mampu menjadi pengayom bagi member kita.

Hehe, satu jenis pemimpin yang hingga detik ini belum pernah kurasakan. Apa? Pemimpin rumah tangga. Terus kapan? Ntahlah. Wallahu A’lam. Hehe lagi. Senyum tengil :)

smile emotikon
0 komentar

LALU KENAPA DENGAN WARNA UNGU???

LALU KENAPA DENGAN WARNA UNGU???
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha



Selain warna merah yang kusukai sejak kecil serta warna abu-abu, aku juga suka dengan warna ungu. Iya, ungu. Kenapa? Ada masalah? Tenang, aku sudah biasa dipandang sebelah mata dengan mengernyitkan dahi sambil menatapku dengan wajah aneh ketika mengetahui beberapa benda yang kumiliki berwarna (menelan ludah), ungu. Taruhlah benda seperti helm, silicon handphone, kaos, topi bahkan sikat gigiku berwarna ungu. Dan, setiap orang yang mengetahui barang-barang milikku itu pasti bilang,
“Dih, Pak Nuha wadah hape-nya kok berwarna ungu?”
“Cowok kok suka warna ungu?”


Beneran, aku sudah biasa dipandang dengan wajah penuh tanya seperti itu. Kalau kalian termasuk yang beranggapan kalau warna ungu itu merupakan warna janda, warna feminim atau apalah-apalah. Heyyy... Berarti kalian termasuk orang yang masih percaya dengan mitos. Maksudnya,
“LALU KENAPA DENGAN WARNA UNGU???”


Baiklah yang mulia, izinkan aku memberikan pledoi...
Ada yang bilang bahwa warna itu mencerminkan kepribadian seseorang. Mungkin saja karena jiwa seseorang terkadang bisa terlukiskan pada kesukaan warnanya. Ntah bagaimana ceritanya hingga karakteristik seseorang dihubungkan dengan warna kesukaannya, sehingga bisa jadi kepribadiaan seseorang tersugesti oleh karakter atau sifat suatu warna.

Warna ungu sendiri terdiri dari berbagai tingkatan warna mulai dari warna biru sampai akhir dari spektrum warna merah. Ungu berasal dari percampuran warna hangat yang kuat dan dingin yang kuat. Seperti kita ketahui tipikal orang yang suka warna merah adalah berwibawa dan suka mengayomi teman yang lemah. Walau sering bergaul atau bercanda namun dapat menahan diri. Banyak orang yang mengatakan cinta, namun penyuka warna merah selalu berfikir dan berfikir lagi. Mereka tidak mudah jatuh cinta. Baik, itu untuk penyuka warna merah, kalau warna biru, melambangkan ketenangan yang sempurna sehingga memiliki kesan menenangkan, perasaan mendalam, konsentrasi, kooperatif, cerdas, perasa, integratif, bijaksana, tidak mudah tersinggung serta banyak teman. Nah, Ungu? Merupakan perpaduan dari keduanya.

Kalau warna ungu menjadi warna favorit kita, berarti kita tergolong pribadi yang luar biasa.
KENNAPAH???
Iya, perpaduan merah yang panas serta biru yang sejuk menciptakan warna yang menarik. Bahkan ungu memiliki tempat khusus dialam, hampir suci di jagat semesta. Tidak banyak benda dialam ini yang berwarna ungu sehingga muncul kesan bahwa eksklusif dan elegan. Taruhlah seperti warna anggrek dan lavender terkesan halus dan berharga. Ungu itu berbeda dengan yang lain karena merupakan warna yang menonjol dan menarik. Bagitu pun aku, aku paling tidak suka jika disamakan dengan orang lain serta ingin berbeda dengan yang lain. Paling anti dengan segala hal yang berbau mainstream.


Warna yang katanya identik dengan kaum janda ini, tau ngga sih, kalau sebenarnya warna ungu itu memiliki makna yang baik. Purple is against bad idea. Inilah warna yang disebut Mangkunegara sebagai warna yang paling baik. Karena intinya, ungu itu merupakan warna yang baik yang dapat mencegah ide-ide yang buruk. Jadi apabila kita sedang ada meeting atau presentasi alangkah baiknya kalau kita menggunakan warna ungu karena dapat menciptakan ide-ide yang briliant sehingga bisa jadi project kita akan goal. Terlebih, sebuah penelitian menyebutkan bahwa kamar yang berwarna ungu dapat meningkatkan imajinasi anak layaknya kreativitas seorang seniman. Yap! Inilah warna yang digadang-gadang sebagai warna bagi orang yang memiliki kreativitas tinggi.

Warna yang dibilang warna feminim ini ternyata memang luar biasa. KENNAPAH? Berdasarkan artikel yang pernah kubaca, pribadi yang menyukai warna ungu adalah figur yang benar-benar extraordinary. Tidak pernah ragu dalam menghadapi masa depan, apa yang dikerjakan adalah yang terbaik, pandai dalam mengikuti perkembangan jaman, sensitif dan welas asih, pengertian dan tak segan untuk memberikan dukungan kepada siapapun bahkan bisa dibilang dia lebih memikirkan orang lain daripada dirinya namun sepertinya kebaikannya sering dimanfaatkan orang lain, pribadi yang damai dan menenangkan, cenderung introvert sehingga banyak yang menganggap pemalu, mampu membuat orang terinspirasi dengan daya pikirnya yang kreatif, merupakan sosok visioner dengan mimpi dan ambisi yang tinggi, cenderung melihat sisi terbaik pada seseorang, dan selalu optimis dalam bersikap. Warna ungu juga melambangkan spiritual sehingga dengan agama dia ingin mengetahui arti hidup, sosok bangsawan karena banyak dipakai diberbagai kerajaan, misteri karena sangat jarang ditemui dialam, kreatif sehingga sangat anti dengan suatu yang bersifat kuno serta pada dunia percintaan hanya mereka yang kuat mental yang bisa mendekati dan menjadi kekasihnya.

Memang dalam kebudayaan, banyak literasi yang menyebutkan bahwa ungu merupakan identik dengan warna berkabung bagi janda di Thailand, Brazil, Italia dan Inggris. Namun, tahu pula kah kalian kalau warna ungu juga dikaitkan dengan gelar bangsawan, orang-orang yang memiliki otoritas peringkat tinggi dan orang yang memiliki jiwa spiritual diberbagai negara serta juga warna favorit bagi Ratu Cleopatra Mesir. Bahkan di negeri Uncle Sam, hati ungu adalah dekorasi militer Amerika Serikat yang diberikan kepada tentara yang terluka dalam pertempuran. Tentunya ini merupakan gelar yang terhormat disana. Dalam teori meditasi dan metafisika, mengutip dari ungkapan Leonardo da Vinci yang menyatakan bahwa kekuatan meditasi akan meningkat sepuluh kali lipat ketenangan seseorang manakala dibawah sinar lembut warna ungu.

Jadi, masih memandang sebelah mata pada penyuka warna ungu? Masih percaya dengan mitos bahwa ungu identik dengan warna janda atau feminim. Come on guys, wake up! Kita bicara fakta bukannya mitos. Tersenyum tengil 
smile emotikon
0 komentar

TUJUH MAHASISWA PALING BERPENGARUH DI JAMANKU

TUJUH MAHASISWA PALING BERPENGARUH DI JAMANKU
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha



Tidak dipungkiri dalam kehidupan bersosial terdapat orang-orang yang memiliki peran lebih dibanding orang lain. Orang-orang tersebut disadari atau tidak dapat memberikan pengaruh positif terhadap orang disekitarnya. Terlebih didunia kampus, berdasarkan observasi yang kulakukan selama ini terdapat beberapa mahasiswa yang memiliki aura lebih dijamanku. Siapa mereka? Marilah kita bahas satu persatu. Cekidot!

Heiiii... Ngga usah sok PD lu masberrooo ku taruh pada posisi pertama. Aku hanya angkat topi terhadap usahamu untuk merombak mindset mahasiswa kampus ini dengan "caramu". Mungkin memang culture di kampus ini perlu dirombak. Ya! dirombak dari akar-akarnya. Pemikiran-pemikiranmu yang antimainstream terkadang juga membuatku berdecak kagum. Aku sendiri bahkan belum terlintas dibenakku. Bahkan itu sudah terlintas dibenakmu.


Siapa yang ngga kenal aktivist dan mantan penggede didunia jurnalis kampus ini? Ngga, maksudnya biar mereka kenalan kalau belum kenal. Yaa... Tidak perlu kusebutkan beberapa prestasi lain yang dia peroleh. Ntar kian gede aja tuh kepalanya. Intinya dia lah tokoh pendobrak dibalik stagnant-nya progres pola pikir mahasiswa dan orang disekitarnya. Sosok motivator yang kadang pemikirannya ada benarnya juga jika dirasa-rasa.

Namun sayangnya, ada beberapa yang perlu kau pelajari dariku brooo... Terlebih didunia marketing. HFC-mu nampaknya kalah tenar dari KFC (pliss ane bukan jualan ayam). Buktinya? Berapa member fanpage-mu? Kalau relasi didunia nyata, kita sebelas duabelas lah.

Perkenalkanku untuk kali pertama dengan Pak Pres yang satu ini adalah ketika mau mengikuti diklat salah satu organisasi. Kami yang sama-sama terlambat dari rombongan akhirnya berangkat bersama. Dari situ, aku kian mengenal alumni pondok di desa Moyoketen itu.


Siapa yang menyangka, beberapa tahun setelah perkenalanku dengannya, doi menjadi ketua panitia PSKM, itu tuh acara diesnatalis kampus. Dan setelahnya menjadi presiden BEM. Widih, keren lu brooo... Tentunya dengan posisi tersebut doi memiliki kuasa lebih untuk memperbaiki dan mempengaruhi mahasiswa di kampus negeri di kota marmer ini.

Nah, ini dia mahasiswa, eh mahasiswi deng yang merupakan Kartini-nya kampusku. Sebagai angkatan pertama musyrifah ma'had kampus tentunya membuat dia menjadi sosok yang disegani bagi kaum hawa di kampus ini. Sosok inspiratif yang mungkin ingin diikuti jejaknya bagi mahasiswa lain.


Bagaimana tidak, selain didunia sosial, jangan ditanya kemampuannya didunia akademik. Tahu negeri paman sam kan? Mahasiswa yang membiasakan orang lain untuk memanggilnya "Nazu" ini pernah berkunjung kesana. Bukan sebagai TKW yang kemudian jadi korban kekerasan majikannya. Bukan! Dia lebih dari itu. Mahasiswi yang satu jurusan denganku ini mendapat beasiswa untuk belajar di Negara Adi Kuasa itu selama beberapa minggu. Keren ngga tuh?

Lalu apa yang lebih dari alumni Pondok Gontor ini? Kalau kemampuannya berbahasa, beeee.... Jangan ditanyaaaa... Lu bisa emang bro?? Hahaha. Ngga, doi jagonya kellessss.... Bahasa Inggris... Lewat. Bahasa Arab, bisa banget.


Prestasinya dikampus, apa lagi kalau bukan menjadi ketua organisasi yang menjadi penganut madzhab Bapak Robert Stephenson Smyth Boden Powell. Organisasi yang memiliki member tidak sedikit di kampus ini, organisasi yang mana memiliki prioritas lebih untuk diikuti bagi salah satu jurusan dikampus ini. Jadi, kalau ditanya pengaruhnya, dia termasuk sesepuhnya.

Sama dengan Mbak Nazu dan Bang Ago yang merupakan satu jurusan denganku ketika kuliah, dia juga termasuk pencari ilmu bahasanya Queen Elizabeth di kampus ini. Soal relasinya dikampus ini, bahkan diluar kampus sangat banyak sekali. Apalagi yang suka ngetrip, pasti kenal dengan bapak kita yang satu ini.


Dengan semangat lestari, dialah tokoh dibalik penghijauan dibeberapa tempat dikota ini dan sekitarnya. Menjadi pecinta alam merupakan hobinya. Hampir semua tempat dikota ini sudah dijelajahinya. Jadi tak ayal banyak yang terinfluence dengan pemikirannya. Salam lestari masberrrooo!

Iya, dia adalah paklek yang itu lagi. Walau tak pernah menjadi ketua organisasi di kampus, namun prestasi mentereng banyak yang ia torehkan. Fans berat grup band yang tenar dengan lagu "sephia" ini merupakan founding father dari sebuah blog dengan semangat go-blog nya itu. Semua pemikirannya tertuang dalam blog tersebut. Dan tak sedikit orang yang terinspirasi paklek kita.


Mahasiswa yang dengan bangga mengakui memiliki banyak follower di twitter ini merupakan pencetus ide-ide konyol nan gila yang tak dapat dipungkiri dapat mensugesti banyak orang. Yang ngaco banyak, tapi yang bener ngga keitung jari lagi. Sosok inspiratif yang tak etis jika tak kucantumkan dalam tulisanku ini.

Bukan hanya ingin memenuhi kuota 30 % perempuan pada tulisanku ini. Namun, sejujurnya dia pantas menempati posisi ini. Sebagai newbie dari mahasiswa inspiratif lain, mahasiswi yang merupakan member dari radio kampus ini, memiliki point lebih dari mahasiswa lain seumurannya.


Siapa pula yang tak mengenal ibu kita yang satu ini. Master of Ceremony PSKM merupakan makanannya setiap tahun. Bahkan, di acara Wisuda S1-ku, dia lah MC yang dengan fasih menyebut namaku ketika prosesi wisuda. Itu masih didunia kampus, diluar kampus gimana? Dia lah ketua dari salah satu banom ormas nomor wahid di negeri ini, dikotaku. Jadi, mau dinafikan gimana lagi kemampuannya untuk menginspirasi mahasiswa lain.

Nah, itu tadi ulasan tentang tujuh mahasiswa paling berpengaruh dijamanku versi "on the spot". Sekian ulasan kali ini, silakan menantikan ulasan-ulasan menarik lainnya. Teruntuk mereka yang namanya tertulis diatas, kayaknya bakso semangkok enak tuh mas bro dan mbak sist...
 
;