tag:blogger.com,1999:blog-68300370817898316202024-02-19T09:19:45.897+07:00MOHAMMAD KHADZIQUN NUHAEndapan gunung es ide diotakku serta kumpulan tulisan sampahku daripada terbuang percuma difolder laptopku.Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.comBlogger89125tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-90097006742538090802016-02-13T14:00:00.001+07:002016-02-13T14:00:27.884+07:00SURAT TERBUKA UNTUK CALON MAKMUM MASA DEPAN<div style="text-align: center;">
<b>SURAT TERBUKA UNTUK CALON MAKMUM MASA DEPAN</b></div>
<div style="text-align: center;">
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUkCmtFBIiKAaAGVPtVILnmNv-ARjH0qRSTu276unWGJpXWGe4wUEHqle3l7fX2lmN2xnC7fr3IqoyNiKtChfc-bo5uUwzjGu1onCSPwFOSIpTHc9P3-Xr6Ke3mZHmEbe012rHojbGBkA/s1600/12670094_10205737231534625_7241010377663703153_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUkCmtFBIiKAaAGVPtVILnmNv-ARjH0qRSTu276unWGJpXWGe4wUEHqle3l7fX2lmN2xnC7fr3IqoyNiKtChfc-bo5uUwzjGu1onCSPwFOSIpTHc9P3-Xr6Ke3mZHmEbe012rHojbGBkA/s400/12670094_10205737231534625_7241010377663703153_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
.<br />
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.<br />
Apakabar calon makmumku?<br />
Semoga Allah, Zat Penguasa seluruh alam selalu menjagamu, memudahkan segala urusanmu serta mempercepat langkahmu menujuku. Salam hangat untukmu dariku yang tengah memperbaiki diri. Pesan ini aku alamatkan ke rumah hatimu, tempat dimana nantinya tak hanya aku singgahi, namun aku menetap didalamnya untuk selamanya.<br />
.<br />
Calon makmumku, ketahuilah… Suatu saat nanti Allah akan mempersatukanmu dengannya.<br />
Dia… Pria yang selama ini engkau impikan. Pria yang selama ini kau pinta dalam setiap doamu.<br />
Dia… Pria terbaik yang telah Allah pilihkan untukmu meski diluar sana ada ribuan bahkan ratusan juta pria yang lebih baik darinya, tapi untukmu dialah yang terbaik.<br />
Dia… Pria yang kini tengah sibuk untuk memperbaiki diri.<br />
Dia… Pria yang berusaha istiqomah berada di jalan Allah.<br />
Dia… Pria yang kini tengah mempersiapkan segala bekal untuk mendampingimu untuk selamanya.<br />
Dia… Pria yang sekarang tengah berusaha untuk menundukkan pandangan, berhati-hati dengan lisannya, menjaga hati, tangan dan tubuhnya dari yang belum halal darinya.<br />
Dia… Pria yang berusaha membuktikan kecintaannya terhadap Rabb-nya.<br />
Dia… Pria yang sedang menggapai ridho Rabb-nya.<br />
Kelak, karena kau, dia memberanikan diri datang menemui ayahmu.<br />
Karena kau, dia datang membawa rombongan keluarga untuk mengkhitbahmu.<br />
Dia… Yang membuat jantungmu berdetak lebih kencang dari biasanya.<br />
Dia… Yang membuatmu berkeringat dingin saat dia menyebut namamu dalam ijab qobul.<br />
Dia… Yang membuktikan cinta suci dengan membuat perjanjian sakral di depan Allah, malaikat dan manusia.<br />
Dia… Yang setelah peristiwa sakral itu, ketika tanganmu dan tangannya saling menggenggam maka dosamu dan dosanya saling berguguran dari sela-sela tangan kalian.<br />
Dia… Yang jika kau memandangnya, dia menyenangkan hatimu.<br />
Dia… Yang menjadi imammu dan mencintaimu dengan setia.<br />
.<br />
Calon makmumku… Sungguh aku masih dia.<br />
Dia… Yang selalu mengharap kehadiranmu sebagai pelengkap agamanya dan bersedia mendampinginya menuju Jannah-Nya.<br />
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.<br />
.<br />
Salam,<br />
.<br />
.<br />
Calon imam dunia dan akhiratmu.Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-38462829720327115842016-02-13T13:58:00.001+07:002016-02-13T14:09:18.675+07:00CEWEK PMS JANGAN DISENGGOL<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><b>CEWEK PMS JANGAN DISENGGOL</b></span></div>
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;">Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvDmoeRsQrSmugsDt1dUVORwdA8KcLUK47oOjXkI0jTmpkiPJq8e0-r2x2z9Un9BoaNchCcQTx92CE-WYZWgCoFAKqDFe7_czQkvN9J3uCyUmg7gQSiuWabcbPeuyShsN41udDwFuy_cg/s1600/cewek-pms-susah-dimengerti-850x575.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="270" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvDmoeRsQrSmugsDt1dUVORwdA8KcLUK47oOjXkI0jTmpkiPJq8e0-r2x2z9Un9BoaNchCcQTx92CE-WYZWgCoFAKqDFe7_czQkvN9J3uCyUmg7gQSiuWabcbPeuyShsN41udDwFuy_cg/s400/cewek-pms-susah-dimengerti-850x575.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Bagi kaum adam, berhubungan dengan cewek kadang menyenangkan, hati terasa berbunga-bunga, berasa di surga, pokoknya indah sekali. Namun, kalau kamu udah kenal yang namanya PMS, beee… kelar idup lu. Ibarat kata nih ya, ada cewek PMS lagi jalan terus nabrak macan, tuh macan yang langsung nyamperin, cium tangan, minta maaf langsung izin pulang.</span><span style="line-height: 19.32px;"> </span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Tapi bentar-bentar, sebelum aku lanjutin cerita tentang cewek yang lagi PMS, masak iya ada pembaca tulisanku ini yang ngga paham apa itu PMS? Ebusseeet… Norak banget sih. Jadi, PMS itu premens atau akronim dari Pre Menstrual Syndrome. Iya, jadi ini semacam sebuah sindrom perubahan fisik dan atau emosional yang terjadi pada cewek yang tengah mengalami siklus menstruasi. Keadaan ini biasanya muncul sekitar semingguan menjelang datang bulan. Tau kan ya, kalau lagi PMS itu cewek akan punya tingkat emosi yang ngga stabil, bad mood, gampang marah, gampang nangis, jerawatan dan sensitif abis. Iya kan ya?</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Mood yang ngga stabil ini mendorong cewek untuk mempermasalahkan hal sepele yang kadang tidak untuk dipermasalahkan. Bahkan cewek akan cenderung kesal dengan pasangan kalau lagi PMS ini sehingga para cowok kadang bingung harus melakukan apa. Pada saat kondisi seperti ini, cewek cenderung untuk khawatir yang berlebihan sehingga hal tersebut akan menyebabkan dia depresi ringan. Memberikan surprise tertentu pada fase ini sangat ngga dianjurkan. Kenapa? Iya. Apa ingin membangunkan macan yang lagi tidur?</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Kalau cewek lagi PMS itu juga akan membuat dia memiliki nafsu makan yang meningkat. Tingginya nafsu makan ini tentu saja akan memicu naiknya berat badan yang berimbas pada busana yang dikenakan akan terasa kekecilan. Namun, plis deh. Ngga usah berkomentar tentang kondisi tubuhnya yang kian melar. Bilang “gemukan” pada cewek itu sama aja bunuh diri. Lu komentar satu kata, bisa dijawab berparagraf-paragraf, dan kita hanya bisa bilang “aamiin”.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Nah lagi, kata paling horor ketika cewek lagi PMS itu adalah “TERSERAH”. Misal, tuh cewek ngajak jalan ntah kemana gitu dan tiba-tiba mendapati tempat makan,</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Cowok : Sayang… Makan yuk..</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Cewek : Terserah.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Cowok : Baik, kita makan disini yaa.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Cewek : Hah? Apah? Kamu ngajak makan? Ngga tau apa kalau aku lagi diet? Ngga tau apa kalau BB-ku lagi naik? Ngga tau apa … (bla bla bla..)</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Cowok : Yasudah, kita balik yuk…</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Cewek : Terserah.</span><span style="line-height: 19.32px;"> </span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Cowok : Dah, yuk naik. Kita jalan…</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Cowok : Apah? Kamu ngga pengertian banget sih. Ngga tau apa kalau aku juga laper, dari tadi muter-muter mulu. Aku juga pengen ngisi nih perut.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Cowok : Tapi sayang, katanya mau diet?</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Cewek : Bodo’ !!! Pokok sekarang kita makan disini…</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Cowok : Iyaa… Iyaaa. Iyaa ayuk masuk deh kalau gitu.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Cewek : Dih, nadanya ngga ikhlas gitu aku ajak makan disini.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Cowok : Terus aku harus bagaimana?</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Cewek : Terserah.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Disaat pada posisi yang seperti ini, dijamin cowok seperti ini mending milih diajak camping ke planet saturnus naik roket super cepat belum sampek keluar bumi udah nekat loncat dan kecebur ke sebuah sungai di antartika kemudian mending maen dakon ama beruang kutub (mulai geje iiih…). Menghadapi cewek yang lagi PMS itu sungguh membingungkan. Apa yang kita perbuat akan selalu terkesan salah. Apalagi kalau cewek sudah bilang, TERSERAH. Kata itu lebih menakutkan dari vonis hukuman mati. Mau melakukan A, salah. Melakukan B, C, D… Apalagi…</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Lalu gimana ngadepin cewek yang lagi PMS? Udah, ngga usah nekat bro. Lu bisa mati konyol. Salah ngomong sedikit, bisa ditebas abis lehermu. Lebih aman kalau lu ngindar darinya atau bahkan buat spanduk besar terus kalungkan di leher cewekmu dengan tulisan “AWAS! LAGI PMS!” agar ngga ada orang lain yang jadi korban.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Kalau cewek itu adalah pacarmu dan dia lagi curhat tentang masalah pribadinya, jadilah pendengar yang baik dan jangan lupa ditanggapi. Kalau sampek ngga ditanggapi, maka kita akan terkesan acuh tak acuh bin apatis terhadap masalahnya. Cewek ngga suka sekali itu. Jika suatu saat kamu ngga tahu harus berkata apa, bilang aja jujur, “Sayang, maaf yaa… Aku ngga tahu harus berkata apa”. Dan ini nih yang perlu digaris bawah, dicetak tebal, dan distabilo kalau perlu, jangan sekali-kali bilang,”Sayang marah-marah mulu, lagi PMS ya? Jangan aku terus dong yang jadi pelampiasan. Aku kan ngga salah”. Sekali lagi, cewek paling ngga suka dijustifikasi seperti itu. Udah deh, pocong yang nongol di malam jumat kliwon aja kalah serem dibanding cewek yang lagi murka kala itu. Saat cewek lagi posisi itu, mereka selalu menuntut untuk selalu dimengerti. Apalagi selalu ingatlah peraturannya, CEWEK SELALU BENAR. Jadi mau ngga mau, rela ngga rela kamu harus sudi dimarahin. Kayaknya gitu aja, gud luck buat cowok diluar sana yang menghadapi cewek yang lagi PMS. Satu pesan terakhir yang musti kudu harus wajib diingat, CEWEK PMS JANGAN DISENGGOL (Hashtag Senggol Bachok).</span></div>
</span>Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-46354529428824801842016-02-08T13:53:00.000+07:002016-02-13T14:06:09.955+07:00MENGINGAT GOLONGAN DI KELAS<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><b>MENGINGAT GOLONGAN DI KELAS</b></span></div>
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;">Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMISOM7PBG6j8KLKQWTYSFlCoX_3IvA24zW5sGRl4qkOoceEEREsNJlYvGiqXufgI4qsovikfo7WLfSdV3FitEG2_PpFONguOJCEuyaMbBOi3QzIa1W26SY7smtH1BVqPal2AXEBkljTQ/s1600/Membangun+Komunikasi+Antara+Guru+dan+Siswa+dalam+Proses+Belajar+Mengajar.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="278" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMISOM7PBG6j8KLKQWTYSFlCoX_3IvA24zW5sGRl4qkOoceEEREsNJlYvGiqXufgI4qsovikfo7WLfSdV3FitEG2_PpFONguOJCEuyaMbBOi3QzIa1W26SY7smtH1BVqPal2AXEBkljTQ/s400/Membangun+Komunikasi+Antara+Guru+dan+Siswa+dalam+Proses+Belajar+Mengajar.png" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Hari ini adalah hari libur, ngga ada kegiatan yang membutuhkan tenaga ekstra. Namun disaat libur seperti ini justru membuat mas Emka En tiba-tiba mengingat kenangan semasa berada didalam kelas dahulu. Iya, jadi pernah ngga sih kita sejenak mengingat memori selama di kelas, entah itu di dunia sekolah maupun jenjang Perguruan Tinggi? Tanpa sadar kita akan mendapati kelas kita terbagi menjadi beberapa golongan siswa. Ngga percaya? Kali ini Mas Emka En akan membawa ingatan pembaca kedalam pengklasifikasian kasta didalam kelas. Hipotesa ini sudah teruji di beberapa kelas yang pernah Mas Emka En masuki. Baiklah, daripada berpanjang kali lebar kali tinggi (tettt… Volume), marilah kita bahas satu persatu. Cekidot!</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">PERTAMA, Golongan Populer. Ini merupakan golongan paling tinggi dibanding yang lain. Mereka yang tergolong dalam kasta ini adalah mereka yang setiap pergi ke mana saja atau melakukan apa saja akan mengundang tatapan mata bagi orang sekitar. Mereka sering dibicarakan didalam kelas maupun oleh kelas lain. Merekalah primadona sekolah. Anggotanya meliputi orang ganteng, orang cantik, orang tajir, orang yang memiliki kemampuan lebih atau memiliki prestasi yang mentereng didalam atau diluar kelas bahkan diluar sekolah.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KEDUA, Golongan Kesayangan Guru. Golongan orang yang tergabung didalamnya adalah mereka yang rajin ngumpulin tugas, pinter, sopan kepada guru atau dosen dan mereka yang mematuhi segala perintah dan nasehat guru (selanjutnya, ketika mas Emka En menyebut “guru” itu juga mencangkup arti “dosen” juga). Enaknya menjadi golongan ini adalah ketika ulangan pasti mendapat nilai yang bagus-bagus, terkenal dikalangan guru dan selalu menjadi topik pembicaraan guru.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KETIGA, Golongan Males Tapi Pinter. Males juga sih mau ngomongin orang yang seperti ini. Sebenarnya mereka itu malas, ngga suka dengerin penjelasan guru, jarang ngumpulin tugas bahkan sering tidur didalam kelas, tapi anehnya nih anak pinter. Kalau ditanya ama guru itu nyambung. Ntah mendapat ilham dari mana orang macam ini, tapi pasti ada deh temanmu yang seperti ini. Mereka lah orang yang memiliki kebutuhan khusus, semacam mendapat kelebihan khusus dari Tuhan. Ibarat kata, mereka memiliki semacam ilmu laduni.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KEEMPAT, Golongan Pemalas Akut. Ini golongan yang parah. Boro-boro jadi anak pinter, mau ngerjain tugas aja ngga sudi, dinasehati guru masuk telinga kanan keluar telinga kiri, bahkan kerjaannya cuman tidur mulu dikelas. Biasanya mereka duduk dideretan tempat duduk paling belakang sehingga ketika mau tidur didalam kelas ngga akan terlihat oleh guru. Berbeda dengan golongan sebelumnya, kalau yang ini, udah pemalas, kemampuan berfikirnya juga kurang. Lalu apa yang bisa diandalin? Udah deh, kalau ngeliat anak semacam ini, berasa pengen masukin ke panti rehabilitasi saja.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KELIMA, Golongan Slengek’an. Kalau golongan siswa yang satu ini, yakin deh yang paling diingat ama seisi kelas bahkan hingga lulus sekalipun. Gimana ngga, mereka itu yang paling bisa membuat suasana kelas jadi cair. Misal ada yang lagi marahan, dalam kondisi sedih, atau saat krik krik saat kondisi kelas garing, pasti ada tuh satu dua orang yang suka membuat suasana petjaaah abiiisss... Kerjaannya yaa cuman cerita dan ngebanyol, tapi dari situ justru membuat suasana kelas sangat dirindukan. Apalagi kalau sudah cerita macam ikutan stand up comedy, udah deh, dijamin seisi kelas akan ngakak berantakan karena si pelawak tengah beraksi.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KEENAM, Golongan Preman. Inilah golongan yang paling ditakuti seisi kelas maupun satu sekolah. Biasanya mereka memiliki badan yang gede, seragam ngga karuan kadang baju dikeluarkan, tampang acak-acakan, petantang-petenteng, suka malak uang jajan, pokok ngga ada bagus-bagusnya deh. Mereka yang belagu ngga ketulungan seperti ini biasanya memiliki seorang bos yang paling ditakuti dan para anak buahnya nurut apa saja perintah si bos. Pasti, ada deh yang kayak gini disetiap sekolah, yakin betdah.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KETUJUH, Golongan Teraniaya. Kalau dalam suatu kelas ada golongan yang selalu menang, tentunya sebaliknya, ada suatu golongan yang suka dibully seisi kelas. Satu dua orang macam ini biasanya bertampang culun, pendiem, suka menyendiri, cungkring dan muka memelas (pokok berasa pengen menyantuni kalau ketemu). Intinya, setiap orang didalam kelas sedang bercanda, dialah sebagai korban untuk dijelek-jelekin. Dan orang yang bersangkutan biasanya hanya pasrah dengan nasib. Gimana mau ngelawan, mau ngomong dikit aja pasti abis udah lawan temen sekelas.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KEDELAPAN, Golongan Contekers. Nah ini nih golongan yang ane ngga demen dan yang bikin sepet mata. Gimana ngga demen coba, waktu yang lain pada sibuk ngerjain tugas, dia hanya tidur, ngupil atau bahkan maenan dengan bolpoint. Giliran waktu tersisa 15 menit, udah deh doi mulai gerilya mencari jawaban. Mereka yang tergabung dalam golongan ini biasanya yang suka bolos atau banyak masalah.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KESEMBILAN, Golongan Geng. Mereka tuh yang selalu pergi barengan. Masuk kelas bareng, telat bareng, kena sanksi BK bareng, pokok semua bareng (kecuali kalau mau masuk toilet). Biasanya mereka itu adalah mereka yang memiliki kesukaan atau hobi sama.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KESEPULUH, Golongan Ibu-Ibu PKK. Udah deh, kalau didalam kelas kerjaannya cuman ngrumpi, ngomong-ngomongin orang sana sini, atau kalau ngga cuman ambil kaca dan beraksi dengan alat make up. Yang mereka omongin bukan tema berat macam politik, pelajaran atau semacamnya. Namun justru tema-tema ngga penting seperti idola sekolah, pacar, guru yang killer, hobi, artis atau semacamnya. Keberadaan mereka membuat kelas menjadi semacam tempat arisan. Ayuks, buk… Sekarang arisannya kita kocok, namanya siapa yaa yang keluar??? Hadeh… Tepok jidat.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KESEBELAS, Golongan Religius. Dan mereka lah motor penggerak dalam kegiatan keagamaan. Dalam setiap upacara, mereka yang bertugas sebagai pembaca doa. Terkadang mereka juga tergabung dalam remas atau organisasi keagamaan yang ada di sekolah. Intinya, merekalah pelopor untuk mengingat Tuhan.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KEDUABELAS, Golongan Atletis. Prestasi mereka kurang begitu mentereng didunia akademik (terkadang), namun giliran diranah olahraga, merekalah jagonya. Biasanya suka menjadi perwakilan kelas atau sekolah saat terdapat perlombaan. Olahraga macam sepakbola, basket, volley, atletik dan sebagainya merupakan yang biasa digeluti.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KETIGABELAS, Golongan Organisasi. Mereka adalah golongan yang suka tiba-tiba ngilang karena terdapat event tertentu. Mereka biasanya diuntungkan dengan adanya dispensasi sehingga dapat keluar kelas dengan leluasa. Ntah alasan keluar kelas itu benar adanya atau dibuat-buat, siapa yang tahu? Yang penting mereka jarang dijumpai didalam kelas.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KEEMPATBELAS, Golongan Kutu Buku. Ini nih golongan yang ketika istirahat jarang dijumpai didalam kelas. Mereka biasanya berkumpul di perpustakaan sekolah. Atau kalau pun toh didalam kelas, yang dilakukan hanya membaca, membaca dan membaca. Karena menurut mereka, membaca merupakan jendela cakrawala dunia.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KELIMABELAS, Golongan Tempat Curhat. Nah, kalau mereka adalah golongan yang suka dimintai saran ketika penghuni kelas memiliki masalah pribadi. Sosok Mamah Dedeh seperti ini dinilai memiliki kedewasaan dibanding yang lain baik karena faktor usia maupun pola pikirnya. Segala petuah mereka sangat dinantikan oleh seisi kelas karena dapat mengayomi semuanya.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KEENAMBELAS, Golongan Cucok Rempong. Diakui apa tidak, setiap kelas pasti ada deh satu cowok yang memiliki jiwa feminim. Kerjaannya cuman maen ama cewek-cewek. Menurutnya, kaum adam itu kotor, ngga asyik, pokok intinya ngga banget deh, padahal secara fisik dia termasuk golongan dari mereka. Coba kutanya, kita golongkan makhluk macam apa spesies yang satu ini?</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KETUJUHBELAS, Golongan Netral. Golongan yang bisa ngikut kemana saja. Orang kayak gini enak, pokoknya mereka intinya ngga terikat dengan golongan tertentu. Jadi mau gabung golongan mana saja bebas. Yang penting hati mereka nyaman, itulah yang mereka ikuti.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Nah, pembaca termasuk golongan yang mana? Kalau Mas Emka En sih termasuk golongan… Ah sudah laaah... Ngga enak kalau diomongin. Silakan menafsirkan sendiri.</span></div>
</span>Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-22941854702232472812016-02-05T18:37:00.000+07:002016-02-05T18:37:46.837+07:00SELAYANG PANDANG BUKU “GELIAT LITERASI”<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
<b>SELAYANG PANDANG BUKU “GELIAT LITERASI”</b></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: center;">
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjit9mmeOKGC_fnAYGU6QI8Dn2dUsjbGlOKxw3Cze9DWWlhS3spF_N4wamcqxNWIt-o6trijNpof1qNy6goOt8VuDIs1yOPbQgWqO87Jc1hZJMrTr8a2Lgav-FH_ZQ7L8M3XaKOX3-qILo/s1600/11781714_10204845415199774_4744606345290042522_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="307" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjit9mmeOKGC_fnAYGU6QI8Dn2dUsjbGlOKxw3Cze9DWWlhS3spF_N4wamcqxNWIt-o6trijNpof1qNy6goOt8VuDIs1yOPbQgWqO87Jc1hZJMrTr8a2Lgav-FH_ZQ7L8M3XaKOX3-qILo/s400/11781714_10204845415199774_4744606345290042522_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Jum’at pagi 16 Ramadhan lalu, seperti biasa kubuka situs jejaring sosial yang paling kugandrungi, yakni facebook. Kudapati dosen yang sangat getol menyebarkan semangat menulis dan membaca di kampusku update status. Ya! Dosen yang telah menghasilkan karya seperti the power of reading dan the power of writing (mungkin sebentar lagi menulis buku the power rangers) itu mengunggah postingan di media sosial nomor wahid di negeri ini dengan status yang berbunyi:</div>
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
“Akhirnya Terbit Juga. Lega. Ya, itulah kata yang bisa mewakili untuk mengungkapkan rasa syukur atas terbitnya buku bersama “Geliat Literasi”. Buku yang ditulis oleh para dosen, mahasiswa dan stakeholders IAIN Tulungagung ini bisa terbit setelah melalui perjuangan yang melelahkan. Melelahkan bagi editornya karena ternyata mengedit itu jauh lebih capek dibandingkan menulis artikel karya sendiri. Jam 5 tadi pagi sebuah telpon masuk. Ternyata agen travel yang mengabarkan buku sudah sampai. Jadi agenda hari ini adalah mengambilnya.”</blockquote>
<br />
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Kontan ini membuatku teriak kegirangan karena penantianku akan karya pertamaku yang dipublish dalam bentuk buku beberapa bulan ini akhirnya berujung. Bersama 60 kontributor lain yang menulis pada buku “keroyokan” setebal 318 halaman ini telah lahirlah buku yang diberi nama “GELIAT LITERASI” untuk menjawab mati surinya semangat berliterasi di kampus santri tersebut. Kabar telah terbitnya buku tersebut yang mendekati Nuzulul Qur’an keesokan harinya menambah semangat membaca (dan juga menulis) kian menggelora. Seperti kita ketahui, ayat pertama kitab suci umat Islam yang turun ke baitul izzah ini adalah kata iqra! bacalah! Sehingga Nuzulul Buku ini berbanding lurus dengan spirit Nuzulul Qur’an yang mengusung tema yang sama.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Pada bagian awal dari buku, muqodimah disampaikan langsung oleh Sang Editor buku yang merupakan pemrakarsa lahirnya buku ini serta pegiat literasi di kampus yang belum lama beralih status menjadi IAIN ini, yakni Bapak Ngainun Naim. Beliau menyebutkan bahwa untuk menciptakan kemajuan peradaban salah satunya dengan menumbuhkembangkan tradisi literasi. Perguruan tinggi diharapkan sebagai motor penggerak untuk melajunya proses literasi tersebut. Terlebih apabila ditinjau dari model pembelajaran di jenjang pendidikan yang satu ini mengharuskan mahasiswa untuk aktif membaca yang kemudian dituangkan dalam bentuk bahasa tulis berupa makalah, paper, serta tugas akhir lainnya. Selain mahasiswa, dosen juga sangat akrab dengan dunia literasi. Selain kewajiban mengajar, seorang dosen juga diharuskan untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sehingga membaca dan menulis memang seharusnya dikuasai oleh dosen dan mahasiswa.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Namun nampaknya, di IAIN Tulungagung, passion diranah literasi belum tumbuh subur bak jamur dimusim penghujan. Sehingga Sang Editor dan beberapa anggota Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Tulungagung merasa tergerak untuk mengadakan event yang dapat mewadahi civitas akademika kampus yang ingin meningkatkan keterampilan di dunia literasi setelah melalui diskusi yang cukup panjang di kantor lembaga tersebut. Langkah selanjutnya adalah menyosialisasikan rencana tersebut disejumlah media sosial macam facebook serta disebarkan brosur ditempat yang strategis di kampus. Dalam selang waktu sekitar 1,5 bulan telah menghimpun kontributor yang sangat mencengangkan yakni diatas 60 karya. Para penulis berasal dari dosen, mahasiswa, alumni dan praktisi pendidikan yang bergerak didunia literasi.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Buku ini merupakan manifestasi nyata bangkitnya gerakan literasi di IAIN Tulungagung. Ternyata apabila digali lebih dalam lagi, begitu banyak potensi yang tersimpan dari civitas akademika IAIN Tulungagung. Perpaduan modal sosial antara dosen, mahasiswa, alumni dan praktisi pendidikan yang bergerak didunia literasi dapat menciptakan iklim positif untuk meningkatkan budaya literasi. Hal ini diharapkan menjadi penanda perubahan ke arah yang lebih baik demi kemajuan kampus yang lebih luas.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Dalam buku ini, kita akan mendapati curahan hati beberapa penulis tentang dunia literasi, hambatan, semangat didunia literasi, pengalaman didunia literasi, tips literasi yang dibungkus dalam suatu buku bersama. 61 kontributor itu berarti terdapat 61 ide berbeda yang berusaha mengupas tentang seluk beluk dunia literasi. Jumlah ini merupakan jumlah yang cukup fantastis untuk suatu gerakan awal demi menciptakan tradisi literasi di suatu kampus.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Termasuk didalamnya, pada karya ke-37 adalah tulisanku yang berjudul “KARIKATUR LITERASI” yang terdapat pada halaman 202. Sebuah judul karya merupakan magnet tersendiri bagi calon pembaca sebelum mendalami isi karya tersebut. Apabila mendapati judul karya yang eye catching dan easy listening tentunya itu dapat membangkitkan animo calon pembaca untuk mengetahui konten karya tersebut, begitu sebaliknya.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, karikatur merujuk pada makna yang berarti sebuah gambar olok-olok yang mengandung pesan, sindiran, dan sebagainya. Dengan analogi tersebut, aku ingin memberikan gambaran konkret berdasarkan pengamatanku berupa “sentilan halus” mengenai realita didunia literasi dengan segala intriknya. Semangat literasi, baik membaca maupun menulis, memang perlu diupgrade meski didalamnya masih terdapat ganjalan yang dapat melemahkan semangat tersebut.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Dalam karya yang kutulis hanya dalam sehari dan itu pun kukirimkan pada hari terakhir deadline <span style="line-height: 19.32px;">pengumpulan karya ini, membaca dan menulis merupakan dua hal yang ingin kukupas tuntas. Dimulai dari kelebihan membaca dan menulis, hambatan, alasan mengapa kita harus berliterasi, serta secara implisit maupun eksplisit kusebutkan trik untuk menciptakan tradisi literasi. Metafora, alusio, hiperbola, ironi bahkan sinisme yang merupakan gaya tulisanku menghiasi setiap kalimat dalam karyaku. Selain itu, aku juga memaparkan sejumlah tokoh yang berhasil dengan dunia literasi untuk lebih meyakinkan pembaca.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Fokus tulisanku ini adalah berupa kritik sosial kepada orang yang masih rendah semangatnya dalam dunia literasi dengan berbagai problematikanya. Sebenarnya, hal tersebut juga kutujukan kepada diriku sendiri karena spirit literasiku juga fluktuatif. Ketika semangatku tinggi, berbagai karya dapat kuhasilkan. Jika rendah, bahkan untuk membuat satu karya pun aku harus tertatih-tatih. Hal ini wajar, semua orang juga akan mengalami hal tersebut. Yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi dan mengatasi hal tersebut.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Penasaran dengan isi tulisanku dan sekitar enam puluh penulis lainnya? Segera dapatkan buku yang berjudul “GELIAT LITERASI” yang merupakan semangat membaca dan menulis dari IAIN Tulungagung ini. Setelah membaca, kujamin tidak akan ada kata penyesalan yang terucap karena banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita petik dari buku ini. Lebih lanjut, hindari untuk membeli buku yang bajakan karena cara kita memberikan respect kepada penulis adalah dengan membeli buku yang original. Hehe, sudah pantaskah aku menjadi <i>sales promotion boy?</i></span></div>
Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-8115858668712042412016-02-05T18:34:00.000+07:002016-02-05T18:34:09.396+07:00SENSE OF LEADERSHIP<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
<b>SENSE OF LEADERSHIP</b></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCZOdE8nfY-bAt3g_7U3ryaZZaCVb4sPkU1ox3AFVxo0qFvVNP-_5izEohRtZA-4SetTLFqB0zCT0GxmXt54qAnR8-wwKymK6i1TM6YsGPP2fSM9hzT3UzSrqzeKDRss5qSZqlHgz6pIU/s1600/11899888_10204850811734684_6241581377299282872_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCZOdE8nfY-bAt3g_7U3ryaZZaCVb4sPkU1ox3AFVxo0qFvVNP-_5izEohRtZA-4SetTLFqB0zCT0GxmXt54qAnR8-wwKymK6i1TM6YsGPP2fSM9hzT3UzSrqzeKDRss5qSZqlHgz6pIU/s400/11899888_10204850811734684_6241581377299282872_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Membaca judulnya yang sok inggris, jangan berharap kalian akan mendapati tulisan yang memakai bahasanya David Beckham. Dalam waktu dekat ini aku ngga ada passion untuk memakai bahasa tersebut. Sudah terlalu banyak energi yang kukeluarkan untuk mengerjakan thesisku yang berbahasa planet pluto kemarin. Lebay? Pasti.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Baik, berbicara tentang leadership, banyak pengalaman yang kumiliki didunia ini. Banyak kegiatan atau komunitas yang secara khilaf (mau ngga mau) harus kupimpin. Disini aku belajar the way to manage someone or something. It was awesome. (Hayooo... Katanya tadi ngga mau memakai bahasa linggis, eh maksudnya inggris).</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Dengan menjadi pemimpin, kita tak hanya harus tahu caranya menyuruh orang, namun kita juga harus tahu bagaimana rasanya menjadi orang yang kita suruh. Namun, pemimpin itu tak melulu soal menyuruh dan disuruh. Tapi bagaimana kita memanage, menghegemoni, mengorganisir dan mengayomi sekelompok orang menjadi kesatuan yang dapat berjalan searah menggapai bersama-sama suatu visi atau misi tertentu. Pendekatan persuasif secara personal sangat dibutuhkan jika kita ingin menjadi pemimpin yang dapat mengayomi semua anggota kita. Kita tidak boleh memposisikan anggota kita sebagai bawahan namun sebagai mitra untuk meraih ekspektasi bersama. Lalu apa pengalamanku?</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Pertama, ketika Sekolah Dasar aku sudah "berlatih" menjadi ketua kelas. Kala itu aku menjadi ketua kelas mulai kelas 3 sampai kelas 6 kalau ngga salah. Ngga banyak yang aku ingat ketika itu. Namanya juga sudah lama. Paling-paling yang kuingat adalah tugas seorang ketua kelas saat itu adalah menyiapkan ketika baris akan masuk kedalam kelas dan mencatat teman yang ramai ketika ditinggal guru ntah kemana. Namun disini merupakan step awal untuk belajar menjadi seorang pemimpin.Terimakasih Pak Katimin, Bu Karwiji, Bu Sulastri dan Bu Pur atas kepercayaan yang diberikan kala itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Kedua, ketika Sekolah Menengah Pertama sepertinya aku tidak akan mendapati amanah untuk menjadi ketua kelas pada tahun pertamaku dijenjang pendidikan yang satu ini. Namun takdir berkata lain, di kelas dua, aku dipilih menjadi pemimpin kelas. Beliaulah pak Hari Suci Falidiyanto, sang guru bahasa inggris yang memberikan amanah itu dan seraya diamini beberapa teman dikelasku. Disini aku memiliki pengalaman lebih menjadi ketua. Salain mengkondisikan kelas ketika ngga ada guru, juga diharuskan untuk menyampaikan setiap informasi yang disampaikan sekolah kepada teman-teman dikelasku. Aku ingat sekali, terdapat bel yang berbunyi pertanda semua ketua kelas harus berkumpul di aula sekolah, dan proses pemberian informasi berlangsung di aula yang ngga begitu besar itu. Aku harus mampu "retell" semua informasi didepan kelas. Aaah... Sungguh pengalaman yang luar biasa.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Ketika aku menginjakkan kaki di Sekolah Menengah Kejuruan, nampaknya aku ngga diberi amanah untuk memimpin teman-temanku. Yaah... Tak apa lah, masih banyak memang temanku yang memiliki sense of leadership yang lebih tinggi dariku. Kala itu prestasi terbesarku adalah menjadi bendahara kelas. At least, aku mengatur sirkulasi uang kas kelas.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Ketiga, berlanjut ke jenjang perguruan tinggi, banyak sekali yang kudapat ketika itu. Dimulai dari menjadi ketua kelas semenjak semester tiga. Iya, kala itu sang ketua lama kurang menjalankan fungsinya makanya kugantikan. Walhasil, hampir setiap hari aku harus berurusan dengan proses melobi dosen. Belum lagi kalau terdapat tugas, harus mengirim sms ke semua teman agar segera dikumpulkan. Beruntung aku memiliki teman sekelas yang kompak, jadi tidak susah lah mengkoordinir mereka dalam kurun waktu enam semester. Yang susah mungkin pada saat ingin reuni atau ada undangan pernikahan. Susahnya naudzubillah untuk dikumpulkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Selain itu, dikampus aku juga diberikan amanah untuk menjadi ketua PPL yang dilaksanakan di MAN 2 Tulungagung kala itu. Sekali lagi aku mendapatkan orang-orang luar biasa yang sangat memiliki semangat gotong royong yang kuat. Dimulai upacara pembukaan, pelaksanaan PPL, kegiatan pendukung hingga upacara penutupan tidak mengalami kesulitan berarti. Terlepas dari itu semua, pengalaman PPL di sana sangat berkesan.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Lanjut, ketika KKN ternyata aku juga diberi amanah menjadi ketua atas mahasiswa-mahasiswa setengah waras, dari berbagai jurusan pula. Satu atap bersama mereka, berinteraksi dengan masyarakat sekitar, membuat beberapa agenda telah mengajarkanku banyak hal. Bagaimana aku harus bersikap, bagaimana aku bersosialisasi dengan masyarakat serta bagaimana aku harus menyelesaikan masalah. Semua itu learning by doing something.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Pun pula disaat aku berkecimpung di HMPS Tadris Bahasa Inggris yang hampir aku juga yang menjadi ketuanya, namun ndak jadi. Dari ketidak jadian itu aku justru diberikan mandat untuk menjadi dua event cukup besar semacam Class Competition yang mempertandingkan skill berbahasa inggris mahasiswa Tadris Bahasa Inggris serta menjadi ketua event Wiyata Bhakti. Apa itu Wiyata Bhakti? Iya, ini wahana untuk mengupgrade skill mahasiswa Bahasa Inggris. Jadi, Wiyata berarti mengajar. Bhakti berarti mengabdi. Jadi wiyata bhakti merupakan semacam mini PPL dan KKN disuatu wilayah yang membutuhkan sentuhan tangan mahasiswa dimana disitu kita menjalankan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni mengabdi dengan melakukan pengajaran disuatu sekolah atau madrasah. Seru? Tentunya. Masak sendiri, mencuci baju sendiri, bersih-bersih sendiri, eh ngga deng, bareng-bareng dengan mahasiswa bahasa inggris lainnya. Truly recommended pokoknya untuk mahasiswa yang menjelang semester akhir.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Terakhir adalah ketika aku bergabung dengan UKM teater dikampusku. Aku diberi amanah untuk menjadi ketua latihan alam atau biasa disingkat latam. What? Apa pula itu? Iya, jadi kita semacam latihan teater dengan mahasiswa sekampus dan dari kampus lain. Kala itu dilaksanakan disalah satu pantai diujung selatan kotaku. Saat itu aku sangat terbantu dengan beberapa senior yang membantuku agar kegiatan tersebut berjalan lancar. Walhasil, it was a memorable moment. Respon pasir, respon air, respon lumpur, respon udara dan respon-respon lainnya, ingin sekali kumengulangnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Kini, disaat aku berkuliah di salah jurusan yang mendidik sebagai manager pendidikan, aku justru <span style="line-height: 19.32px;">menyembunyikan diri, tidak ingin banyak bicara didalam kelas. Yap! Tujuannya pasti, selain kurasa ada mahasiswa lain yang mampu menjadi pemimpin, aku sudah capek jika terus-terusan mengurusi proses lobying dosen. Kuberikan kesempatan kepada yang lain.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Pada jenjang pendidikan ini aku mengenal beberapa tipe kepemimpinan seperti tipe kharismatik, paternalistic, militeristis, otokratis, lousser faire, populistis, administratif, demokratis, atau pseudo demokratis. Semua itu terdapat point positif maupun negatif apabila diterapkan dimanapun kita berada. Apapun tipe kepemimpinan yang kita pilih, sekali lagi, kita harus mampu menjalankan amanah sebagai pemimpin sehingga mampu menjadi pengayom bagi member kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Hehe, satu jenis pemimpin yang hingga detik ini belum pernah kurasakan. Apa? Pemimpin rumah tangga. Terus kapan? Ntahlah. Wallahu A’lam. Hehe lagi. Senyum tengil</span><span style="line-height: 19.32px;"> :)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<i class="_4-k1 img sp_fM-mz8spZ1b sx_5371b4" style="background-image: url("/rsrc.php/v2/yx/r/pimRBh7B6ER.png"); background-position: 0px -340px; background-repeat: no-repeat; background-size: auto; display: inline-block; height: 16px; vertical-align: -3px; width: 16px;"><u style="left: -999999px; position: absolute; text-align: justify;">smile emotikon</u></i>Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-84113451889792398732016-02-05T18:31:00.001+07:002016-02-05T18:31:17.978+07:00LALU KENAPA DENGAN WARNA UNGU???<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
<b>LALU KENAPA DENGAN WARNA UNGU???</b></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY9SqzwnQQMfUax1OJu5AeqazbA2Q-RoyrefcYMaFNmrGQzpxcgLIsYfETDhRaWDKA89jt4nlHz3gHf-BxvgQOE7tT72WQT9clAcsRHLkuxhKQ2sAV9kQXaOM6muTaUebNLqO5uD0MyB4/s1600/11898553_10204856569558626_1877210208216871986_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="330" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY9SqzwnQQMfUax1OJu5AeqazbA2Q-RoyrefcYMaFNmrGQzpxcgLIsYfETDhRaWDKA89jt4nlHz3gHf-BxvgQOE7tT72WQT9clAcsRHLkuxhKQ2sAV9kQXaOM6muTaUebNLqO5uD0MyB4/s400/11898553_10204856569558626_1877210208216871986_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Selain warna merah yang kusukai sejak kecil serta warna abu-abu, aku juga suka </span><span style="line-height: 19.32px;">dengan warna ungu. Iya, ungu. Kenapa? Ada masalah? Tenang, aku sudah biasa dipandang sebelah mata dengan mengernyitkan dahi sambil menatapku dengan wajah aneh ketika mengetahui beberapa benda yang kumiliki berwarna (menelan ludah), ungu. Taruhlah benda seperti helm, silicon handphone, kaos, topi bahkan sikat gigiku berwarna ungu. Dan, setiap orang yang mengetahui barang-barang milikku itu pasti bilang,</span></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><b><i>“Dih, Pak Nuha wadah hape-nya kok berwarna ungu?”</i></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><b><i>“Cowok kok suka warna ungu?”</i></b></span></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Beneran, aku sudah biasa dipandang dengan wajah penuh tanya seperti itu. Kalau kalian termasuk yang beranggapan kalau warna ungu itu merupakan warna janda, warna feminim atau apalah-apalah. Heyyy... Berarti kalian termasuk orang yang masih percaya dengan mitos. Maksudnya,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><b>“LALU KENAPA DENGAN WARNA UNGU???”</b></span></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Baiklah yang mulia, izinkan aku memberikan pledoi...</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Ada yang bilang bahwa warna itu mencerminkan kepribadian seseorang. Mungkin saja karena jiwa seseorang terkadang bisa terlukiskan pada kesukaan warnanya. Ntah bagaimana ceritanya hingga karakteristik seseorang dihubungkan dengan warna kesukaannya, sehingga bisa jadi kepribadiaan seseorang tersugesti oleh karakter atau sifat suatu warna.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Warna ungu sendiri terdiri dari berbagai tingkatan warna mulai dari warna biru sampai akhir dari spektrum warna merah. Ungu berasal dari percampuran warna hangat yang kuat dan dingin yang kuat. Seperti kita ketahui tipikal orang yang suka warna merah adalah berwibawa dan suka mengayomi teman yang lemah. Walau sering bergaul atau bercanda namun dapat menahan diri. Banyak orang yang mengatakan cinta, namun penyuka warna merah selalu berfikir dan berfikir lagi. Mereka tidak mudah jatuh cinta. Baik, itu untuk penyuka warna merah, kalau warna biru, melambangkan ketenangan yang sempurna sehingga memiliki kesan menenangkan, perasaan mendalam, konsentrasi, kooperatif, cerdas, perasa, integratif, bijaksana, tidak mudah tersinggung serta banyak teman. Nah, Ungu? Merupakan perpaduan dari keduanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Kalau warna ungu menjadi warna favorit kita, berarti kita tergolong pribadi yang luar biasa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><b>KENNAPAH???</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Iya, perpaduan merah yang panas serta biru yang sejuk menciptakan warna yang menarik. Bahkan ungu memiliki tempat khusus dialam, hampir suci di jagat semesta. Tidak banyak benda dialam ini yang berwarna ungu sehingga muncul kesan bahwa eksklusif dan elegan. Taruhlah seperti warna anggrek dan lavender terkesan halus dan berharga. Ungu itu berbeda dengan yang lain karena merupakan warna yang menonjol dan menarik. Bagitu pun aku, aku paling tidak suka jika disamakan dengan orang lain serta ingin berbeda dengan yang lain. Paling anti dengan segala hal yang berbau <i>mainstream.</i></span></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Warna yang katanya identik dengan kaum janda ini, tau ngga sih, kalau sebenarnya warna ungu itu memiliki makna yang baik. Purple is against bad idea. Inilah warna yang disebut Mangkunegara sebagai warna yang paling baik. Karena intinya, ungu itu merupakan warna yang baik yang dapat mencegah ide-ide yang buruk. Jadi apabila kita sedang ada meeting atau presentasi alangkah baiknya kalau kita menggunakan warna ungu karena dapat menciptakan ide-ide yang briliant sehingga bisa jadi project kita akan goal. Terlebih, sebuah penelitian menyebutkan bahwa kamar yang berwarna ungu dapat meningkatkan imajinasi anak layaknya kreativitas seorang seniman. Yap! Inilah warna yang digadang-gadang sebagai warna bagi orang yang memiliki kreativitas tinggi.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Warna yang dibilang warna feminim ini ternyata memang luar biasa. KENNAPAH? Berdasarkan artikel yang pernah kubaca, pribadi yang menyukai warna ungu adalah figur yang benar-benar extraordinary. Tidak pernah ragu dalam menghadapi masa depan, apa yang dikerjakan adalah yang terbaik, pandai dalam mengikuti perkembangan jaman, sensitif dan welas asih, pengertian dan tak segan untuk memberikan dukungan kepada siapapun bahkan bisa dibilang dia lebih memikirkan orang lain daripada dirinya namun sepertinya kebaikannya sering dimanfaatkan orang lain, pribadi yang damai dan menenangkan, cenderung introvert sehingga banyak yang menganggap pemalu, mampu membuat orang terinspirasi dengan daya pikirnya yang kreatif, merupakan sosok visioner dengan mimpi dan ambisi yang tinggi, cenderung melihat sisi terbaik pada seseorang, dan selalu optimis dalam bersikap. Warna ungu juga melambangkan spiritual sehingga dengan agama dia ingin mengetahui arti hidup, sosok bangsawan karena banyak dipakai diberbagai kerajaan, misteri karena sangat jarang ditemui dialam, kreatif sehingga sangat anti dengan suatu yang bersifat kuno serta pada dunia percintaan hanya mereka yang kuat mental yang bisa mendekati dan menjadi kekasihnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Memang dalam kebudayaan, banyak literasi yang menyebutkan bahwa ungu merupakan identik dengan warna berkabung bagi janda di Thailand, Brazil, Italia dan Inggris. Namun, tahu pula kah kalian kalau warna ungu juga dikaitkan dengan gelar bangsawan, orang-orang yang memiliki otoritas peringkat tinggi dan orang yang memiliki jiwa spiritual diberbagai negara serta juga warna favorit bagi Ratu Cleopatra Mesir. Bahkan di negeri Uncle Sam, hati ungu adalah dekorasi militer Amerika Serikat yang diberikan kepada tentara yang terluka dalam pertempuran. Tentunya ini merupakan gelar yang terhormat disana. Dalam teori meditasi dan metafisika, mengutip dari ungkapan Leonardo da Vinci yang menyatakan bahwa kekuatan meditasi akan meningkat sepuluh kali lipat ketenangan seseorang manakala dibawah sinar lembut warna ungu.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Jadi, masih memandang sebelah mata pada penyuka warna ungu? Masih percaya dengan mitos bahwa ungu identik dengan warna janda atau feminim. Come on guys, wake up! Kita bicara fakta bukannya mitos. Tersenyum tengil</span><span style="line-height: 19.32px;"> </span></div>
<i class="_4-k1 img sp_fM-mz8spZ1b sx_5371b4" style="background-image: url("/rsrc.php/v2/yx/r/pimRBh7B6ER.png"); background-position: 0px -340px; background-repeat: no-repeat; background-size: auto; display: inline-block; height: 16px; vertical-align: -3px; width: 16px;"><u style="left: -999999px; position: absolute; text-align: justify;">smile emotikon</u></i>Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-26274700712541126992016-02-05T18:26:00.003+07:002016-02-05T18:26:53.388+07:00TUJUH MAHASISWA PALING BERPENGARUH DI JAMANKU<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
<b>TUJUH MAHASISWA PALING BERPENGARUH DI JAMANKU</b></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5RpuFc54EwxvTXX2-KfZ1u-maK9SwYu2oDIaTIW6O44hM1Z1o4tYS6fAZ91_webq7su_CAsbUh5OKNsZeYU2SLp4g9Ix1NyI4AsESFbobQYex47z3PAipN0zGCytd_yma8VAp-34vDg8/s1600/11947580_10204910516347262_1858064433270363272_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5RpuFc54EwxvTXX2-KfZ1u-maK9SwYu2oDIaTIW6O44hM1Z1o4tYS6fAZ91_webq7su_CAsbUh5OKNsZeYU2SLp4g9Ix1NyI4AsESFbobQYex47z3PAipN0zGCytd_yma8VAp-34vDg8/s640/11947580_10204910516347262_1858064433270363272_n.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Tidak dipungkiri dalam kehidupan bersosial terdapat orang-orang yang memiliki peran lebih dibanding orang lain. Orang-orang tersebut disadari atau tidak dapat memberikan pengaruh positif terhadap orang disekitarnya. Terlebih didunia kampus, berdasarkan observasi yang kulakukan selama ini terdapat beberapa mahasiswa yang memiliki aura lebih dijamanku. Siapa mereka? Marilah kita bahas satu persatu. Cekidot!</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">1. </span><a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000317576071" href="https://www.facebook.com/habiburrohman.tho" style="color: #3b5998; cursor: pointer; line-height: 19.32px; text-decoration: none;">Habibur Rohman</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Heiiii... Ngga usah sok PD lu masberrooo ku taruh pada posisi pertama. Aku hanya angkat topi terhadap usahamu untuk merombak mindset mahasiswa kampus ini dengan "caramu". Mungkin memang culture di kampus ini perlu dirombak. Ya! dirombak dari akar-akarnya. Pemikiran-pemikiranmu yang antimainstream terkadang juga membuatku berdecak kagum. Aku sendiri bahkan belum terlintas dibenakku. Bahkan itu sudah terlintas dibenakmu.</span></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Siapa yang ngga kenal aktivist dan mantan penggede didunia jurnalis kampus ini? Ngga, maksudnya biar mereka kenalan kalau belum kenal. Yaa... Tidak perlu kusebutkan beberapa prestasi lain yang dia peroleh. Ntar kian gede aja tuh kepalanya. Intinya dia lah tokoh pendobrak dibalik stagnant-nya progres pola pikir mahasiswa dan orang disekitarnya. Sosok motivator yang kadang pemikirannya ada benarnya juga jika dirasa-rasa.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Namun sayangnya, ada beberapa yang perlu kau pelajari dariku brooo... Terlebih didunia marketing. HFC-mu nampaknya kalah tenar dari KFC (pliss ane bukan jualan ayam). Buktinya? Berapa member fanpage-mu? Kalau relasi didunia nyata, kita sebelas duabelas lah.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">2. </span><a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100002609983622" href="https://www.facebook.com/muhammad.zainudin.1297" style="color: #3b5998; cursor: pointer; line-height: 19.32px; text-decoration: none;">Zainudin Sinaga</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Perkenalkanku untuk kali pertama dengan Pak Pres yang satu ini adalah ketika mau mengikuti diklat salah satu organisasi. Kami yang sama-sama terlambat dari rombongan akhirnya berangkat bersama. Dari situ, aku kian mengenal alumni pondok di desa Moyoketen itu.</span></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Siapa yang menyangka, beberapa tahun setelah perkenalanku dengannya, doi menjadi ketua panitia PSKM, itu tuh acara diesnatalis kampus. Dan setelahnya menjadi presiden BEM. Widih, keren lu brooo... Tentunya dengan posisi tersebut doi memiliki kuasa lebih untuk memperbaiki dan mempengaruhi mahasiswa di kampus negeri di kota marmer ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">3. </span><a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=1805297472" href="https://www.facebook.com/ana.zulianingrum" style="color: #3b5998; cursor: pointer; line-height: 19.32px; text-decoration: none;">Ana Zulianingrum</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Nah, ini dia mahasiswa, eh mahasiswi deng yang merupakan Kartini-nya kampusku. Sebagai angkatan pertama musyrifah ma'had kampus tentunya membuat dia menjadi sosok yang disegani bagi kaum hawa di kampus ini. Sosok inspiratif yang mungkin ingin diikuti jejaknya bagi mahasiswa lain.</span></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Bagaimana tidak, selain didunia sosial, jangan ditanya kemampuannya didunia akademik. Tahu negeri paman sam kan? Mahasiswa yang membiasakan orang lain untuk memanggilnya "Nazu" ini pernah berkunjung kesana. Bukan sebagai TKW yang kemudian jadi korban kekerasan majikannya. Bukan! Dia lebih dari itu. Mahasiswi yang satu jurusan denganku ini mendapat beasiswa untuk belajar di Negara Adi Kuasa itu selama beberapa minggu. Keren ngga tuh?</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">4. </span><a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100004031277840" href="https://www.facebook.com/ago.part2" style="color: #3b5998; cursor: pointer; line-height: 19.32px; text-decoration: none;">Ago Philosophi Part II</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Lalu apa yang lebih dari alumni Pondok Gontor ini? Kalau kemampuannya berbahasa, beeee.... Jangan ditanyaaaa... Lu bisa emang bro?? Hahaha. Ngga, doi jagonya kellessss.... Bahasa Inggris... Lewat. Bahasa Arab, bisa banget.</span></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Prestasinya dikampus, apa lagi kalau bukan menjadi ketua organisasi yang menjadi penganut madzhab Bapak Robert Stephenson Smyth Boden Powell. Organisasi yang memiliki member tidak sedikit di kampus ini, organisasi yang mana memiliki prioritas lebih untuk diikuti bagi salah satu jurusan dikampus ini. Jadi, kalau ditanya pengaruhnya, dia termasuk sesepuhnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">5. </span><a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000105139614" href="https://www.facebook.com/uqie.mbrk" style="color: #3b5998; cursor: pointer; line-height: 19.32px; text-decoration: none;">Uqie Mubarak</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Sama dengan Mbak Nazu dan Bang Ago yang merupakan satu jurusan denganku ketika kuliah, dia juga termasuk pencari ilmu bahasanya Queen Elizabeth di kampus ini. Soal relasinya dikampus ini, bahkan diluar kampus sangat banyak sekali. Apalagi yang suka ngetrip, pasti kenal dengan bapak kita yang satu ini.</span></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Dengan semangat lestari, dialah tokoh dibalik penghijauan dibeberapa tempat dikota ini dan sekitarnya. Menjadi pecinta alam merupakan hobinya. Hampir semua tempat dikota ini sudah dijelajahinya. Jadi tak ayal banyak yang terinfluence dengan pemikirannya. Salam lestari masberrrooo!</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">6. </span><a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000231074703" href="https://www.facebook.com/fikri.mustofa.1" style="color: #3b5998; cursor: pointer; line-height: 19.32px; text-decoration: none;">Fikri Mustofa</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Iya, dia adalah paklek yang itu lagi. Walau tak pernah menjadi ketua organisasi di kampus, namun prestasi mentereng banyak yang ia torehkan. Fans berat grup band yang tenar dengan lagu "sephia" ini merupakan founding father dari sebuah blog dengan semangat go-blog nya itu. Semua pemikirannya tertuang dalam blog tersebut. Dan tak sedikit orang yang terinspirasi paklek kita.</span></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Mahasiswa yang dengan bangga mengakui memiliki banyak follower di twitter ini merupakan pencetus ide-ide konyol nan gila yang tak dapat dipungkiri dapat mensugesti banyak orang. Yang ngaco banyak, tapi yang bener ngga keitung jari lagi. Sosok inspiratif yang tak etis jika tak kucantumkan dalam tulisanku ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">7. </span><a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001265205758" href="https://www.facebook.com/nenghusna.imuet" style="color: #3b5998; cursor: pointer; line-height: 19.32px; text-decoration: none;">Neng Husna</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Bukan hanya ingin memenuhi kuota 30 % perempuan pada tulisanku ini. Namun, sejujurnya dia pantas menempati posisi ini. Sebagai newbie dari mahasiswa inspiratif lain, mahasiswi yang merupakan member dari radio kampus ini, memiliki point lebih dari mahasiswa lain seumurannya.</span></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Siapa pula yang tak mengenal ibu kita yang satu ini. Master of Ceremony PSKM merupakan makanannya setiap tahun. Bahkan, di acara Wisuda S1-ku, dia lah MC yang dengan fasih menyebut namaku ketika prosesi wisuda. Itu masih didunia kampus, diluar kampus gimana? Dia lah ketua dari salah satu banom ormas nomor wahid di negeri ini, dikotaku. Jadi, mau dinafikan gimana lagi kemampuannya untuk menginspirasi mahasiswa lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Nah, itu tadi ulasan tentang tujuh mahasiswa paling berpengaruh dijamanku versi "on the spot". Sekian ulasan kali ini, silakan menantikan ulasan-ulasan menarik lainnya. Teruntuk mereka yang namanya tertulis diatas, kayaknya bakso semangkok enak tuh mas bro dan mbak sist...</span></div>
Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-28345622952660329872016-02-05T18:18:00.001+07:002016-02-05T18:18:30.956+07:00PANGGIL AKU, GAZEBO MAN!<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><b>PANGGIL AKU, GAZEBO MAN!</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;">Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg51Uvw6_N13EPGf1xcNZhblBu5KgxhWENAARurkrfL-YGCzN9OlHtyzNUMQMyPa0Cr_aV208jfB7L9o7gF18CXVOsmrjiracvVsghbxTIsKtOlS7brTKpxx_9JUhBgkrqO2oNT_rutQTI/s1600/11954635_10204950590349087_8719548961027850862_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg51Uvw6_N13EPGf1xcNZhblBu5KgxhWENAARurkrfL-YGCzN9OlHtyzNUMQMyPa0Cr_aV208jfB7L9o7gF18CXVOsmrjiracvVsghbxTIsKtOlS7brTKpxx_9JUhBgkrqO2oNT_rutQTI/s400/11954635_10204950590349087_8719548961027850862_n.jpg" width="300" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Pernah kalian jumpai sesosok makhluk dengan tampang sok serius menghadap laptop berwarna silver yang kini telah tertutup dengan garskin di salah satu gazebo pada satu-satunya kampus negeri di kota marmer seperti yang terpampang nyata di foto itu? Jangan dikira itu presiden yang sedang pusing mikirin negara ini. Jangan pula mengira itu Bapak Mario Teguh yang bingung mikirin kata-kata bijak apa lagi yang akan dikeluarkan di Program Televisi Golden Ways itu. Tapi yakinlah, bahwa dia adalah aku. Iya, aku. Siapa lagi? Gazebo-gazebo itu adalah tempat paling pewe menurutku.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Jadi, kalau tukang mengirim surat namanya “postman”, bapak-bapak yang suka nilang itu kita sebut “policeman”, tukang mengayuh becak diberi nama “pedicabman”, yang suka membela kebenaran kita mengenal “superman”, untuk membuat rumah adalah “semen”, yang rasanya manis itu “permen” (dua yang akhir sepertinya, unimportant), maka, panggil aku, Gazebo Man. Iya, orang yang setia menunggu gazebo, suatu tempat duduk yang biasa digunakan nongkrong mahasiswa-mahasiswa pencari signal wifi sepertiku atau hanya sekedar ngobrol ngalor ngidul ngga jelas.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Bagi kalian yang baru mengenalku, pasti mengira kalau aku ini orangnya serius saat bertemankan laptop didepanku. Padahal... heyyy come on, guys! Hidupku ngga sebercanda itu. Aku juga bisa diajak ngobrol atau “heboh” meski sedang autis dengan laptop didepanku. Atau justru kalian mengira aku sedang melihat film (<a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/sensor?source=feed_text&story_id=10204950590349087" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;"><span aria-label="hashtag" class="_58cl" style="color: #627aad;">#</span><span class="_58cm">sensor</span></a>) di youtube atau situs-situs ngga jelas lain ketika sedang menatap laptop dengan serius? Heyyy... Ayolaaah... Aku tahu diri kaliiii... Tau tempat (ngga tau kalau ditempat lain, buahaha). Maksudnya, memang aku fokus ke laptop, tapi juga bisa disapa atau dicolek kalau sedang dalam posisi seperti itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Lalu, banyak juga sih yang beranggapan kalau aku ini adalah aktor yang bertanggungjawab dalam menghabiskan kuota wifi kampus. Setiap detik, menit atau jam berada digazebo. Bahkan mungkin banyak yang hafal dengan tampangku yang sering menghiasi beberapa gazebo kampus. Hingga asal tahu saja, pernah mbak-mbak security kampus minta aku menyebarkan signal wifi kampus karena tahu aku menggunakan wifi router. Tapi, ayolah... Duniaku ngga sesempit yang kalian bayangkan dengan menggunakan wifi kampus untuk mencari foto artis K-POP, lagu-lagu mellow, melihat video di youtube, online di facebook, atau sekedar searching info-info ngga jelas. Bukan! Coba deh sesekali tengok apa yang kulakukan dengan laptopku ketika digazebo.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Sudah menjadi rahasia umum bahwa akulah sosok dibalik Admin grup kampus yang memiliki ribuan member. Semula, aku membuat grup itu karena merasa bahwa mahasiswa dikampusku memerlukan wadah untuk saling bersilaturohim, berbagi informasi, menyampaikan gagasan, atau bahkan berdiskusi ringan atau topik-topik berat. Terkadang aku juga memberikan informasi digrup itu yang kudapat dari website kampus maupun kudapat dari relasi atau yang aku tahu sendiri. Selain itu, aku juga melebarkan sayap untuk membuat fanpage kampus dan fanpage regional dikotaku. Isinya jelas, berupa info menarik, kejadian teraktual, faktual dan terupdate. Terkadang disitu aku merasa berguna bagi sesama. Positif bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Tak hanya itu, dengan wifi kampus aku juga bisa mengerjakan tugas kuliah atau sekedar mencari informasi dengan browsing di beberapa situs. Di era modern ini, bagiku tak hanya buku yang bisa membuka jendela cakrawala dunia. Beberapa situs teraktual dan terpercaya justru membuat kita ngga kuper akan perkembangan dunia. Sepakat?</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Digazebo itu juga, terkadang aku juga dapat menggali inspirasi untuk membuat tulisan semacam ini. Dengan mengamati fenomena sosial disekitar tempat itu, melihat mahasiswa (dan juga mahasiswi) atau bahkan merefleksikan alam idea-ku, telah banyak karya yang kuciptakan di gazebo yang mungkin bagi beberapa orang dianggap sebagai tempat tak berguna untuk bercanda gurau atau tebar pesona belaka. Ecieee saya... Bisa juga kan aku mengambil nilai positif lagi?</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Sebagai penunggu gazebo berbakat yang telah malang melintang dibeberapa gazebo kampus, aku sudah paham dimana gazebo yang memiliki signal wifi yang kuat atau apa saja yang kuperlukan untuk memuluskan posisi pewe-ku. Tentu saja aku butuh stop kontak portabel yang dapat kugunakan manakala stop kontak digazebo penuh. Selain itu, usahakan membawa tas besar agar posisi duduk kita tidak diembat orang lain. Aku juga hafal kalau menjelang senja, mbak-mbak atau bapak-bapak security kampus akan memintaku menyalakan lampu gazebo. Plis mbakkk... Pakkk... Aku Gazebo Man, bukan petugas PLN. Itu hanya akan menurunkan harkat, martabat dan derajatku sebagai Gazebo Man. Tapi yasudahlah...</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Kalau gazebo penuh gimana?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Saat gazebo penuh namun ada satu gazebo yang hanya dihuni seorang saja, usahakan kita mengajak teman agar “trik” mengekspansi gazebo itu berjalan mulus. Apabila sudah kita duduki gazebo tersebut dengan teman kita, secara ostosmastis orang yang hanya sendiri itu akan merasa minder lalu pergi dengan sendirinya. Dan yes. Usaha kita berhasil menjajah gazebo tersebut.</span></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Kalau terpaksanya semua gazebo penuh tanpa ada satu gazebo pun yang patut kita ekspansi. Carilah gazebo yang disitu ada minimal satu teman kita. Setidaknya dengan sedikit basa-basi, nantinya kita akan memiliki tempat digazebo. Kalau terpaksanya lagi, yasudah, urungkan niat untuk menduduki gazebo tersebut serta carilah tempat lain yang strategis.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Jika hatimu bergetar ingin menjadi seorang “gazebo man” sukses sepertiku, segera daftarkan diri Anda dengan cara mengirimkan biodata diri ke kolom komentar dibawah ini. Bagi seratus pendaftar pertama akan mendapatkan ID Card berhologram khusus yang dibubuhi tandatanganku beserta buku tips dan trik menjadi Gazebo Man yang baik dan benar.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Inti dari tulisan ini adalah, NGGA ADA INTINYA. Ini hanya ungkapan hati seorang penunggu gazebo yang mungkin membuat penunggu gazebo dari dunia lain minder berada di tempat itu karena kalah tenar. Ibarat kata, penampakan pemilik foto ini lebih eksis daripada penampak-penampakan makhluk astral lain. Sudah, daripada kian ngelantur, aku akhiri saja tulisan ini. Sekian dan terimagaji.</span></div>
Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-23923464539432468262016-02-05T18:13:00.003+07:002016-02-05T18:14:12.695+07:00SEKILAS TENTANG DESAIN BANNER YANG NGGA JADI<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
<b>SEKILAS TENTANG DESAIN BANNER YANG NGGA JADI</b></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyb59fypiJfD_65vHNJlN9eTAHnb0YmZBm2H-HxQ1xrvUxkHZS0lrCQ1MAx0fTCei0_dg3XuLQ8AzrRYeAwmr6oiSlQEQUHCmT-oA61rgbht0xNlSh_wYY1-2BwvKb_1r3zKl8kCvhDZc/s1600/12004862_10204955821799870_8103704806302226872_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="428" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyb59fypiJfD_65vHNJlN9eTAHnb0YmZBm2H-HxQ1xrvUxkHZS0lrCQ1MAx0fTCei0_dg3XuLQ8AzrRYeAwmr6oiSlQEQUHCmT-oA61rgbht0xNlSh_wYY1-2BwvKb_1r3zKl8kCvhDZc/s640/12004862_10204955821799870_8103704806302226872_n.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Kini, hari-hariku ngga akan ada lagi pak <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001140815516" href="https://www.facebook.com/abdulnasutionharis" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Abdul Haris Nasution</a> yang menjalani kuliah ini dengan santai dengan vespanya, ngga akan ada lagi Mas <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100004440033947" href="https://www.facebook.com/ahmad.khoiri.5876" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Ahmad Khoiri</a> yang merupakan perantau dari pulau sumatra yang jago dunia editing itu, ngga akan ada mas <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100003108804262" href="https://www.facebook.com/dhany.pangerancinta" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Auddin Ahmad</a> yang merupakan direktur grup Alayna yang suka minta aku untuk memfotokannya itu, ngga akan ada mbak <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000959834626" href="https://www.facebook.com/tata.rista.98" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Tata Rista</a> yang selalu galau menjelang deadline pengumpulan tugas, ngga akan ada mas <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001163918936" href="https://www.facebook.com/hanes.jitu" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Hanes Jitu</a>yang merupakan pencetus posko 38 dan orang paling dicari oleh Prof. Wandi, ngga akan ada mas <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100003521869599" href="https://www.facebook.com/haris.syamsuddinar" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Haris Syamsuddin AR</a> Sang Ketua dari flores yang jago menyanyi itu, ngga akan ada Pak <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000105391617" href="https://www.facebook.com/hoedy.sadja" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Hoedy Sadja</a> yang merupakan juragan stempel dan selalu mengucapkan minal aidin wal faidzin ketika bertemu denganku, ngga akan ada bunda <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100007548820920" href="https://www.facebook.com/infirul.azizah" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Infirul Azizah</a>sebagai tempatku curhat dan suka membawakan molen, ngga akan ada si jago akting didepan kamera mbak <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000537684365" href="https://www.facebook.com/tata.bermetamorfosis1" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Ita Lutfiani</a>, ngga akan ada mantan kernet bus harapan jaya mbak <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=1490119314" href="https://www.facebook.com/khurotin" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Khurotin Anggraeni</a>, ngga akan ada mbak<a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000537643997" href="https://www.facebook.com/laela.fitri.33" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Laela AbdillaQanita</a> sebagai penyanyi lagu "lilin putih" sekaligus orang yang paling dikucilkan dikelas, ngga akan ada gus <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=1762498328" href="https://www.facebook.com/jafar.inginkembalimembumie" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">As JasJaf Ar</a> dengan segala ceplos-ceplosannya, ngga akan ada mas <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000466249624" href="https://www.facebook.com/nasirul.aziz" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Muhammad Nasir</a> yang paling rajin ngerjain tugas, ngga akan ada mas <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000704745358" href="https://www.facebook.com/mohamad.juliantoro.5" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Mohamad Juliantoro</a>dengan jaket kulitnya, ngga akan ada pak kaji <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100002477386003" href="https://www.facebook.com/khoirul.umam.754" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Muhamad Khoirul Umam</a>yang merupakan juragan ayam, ngga akan ada Bapak Muhammad Yusak dengan kata "Subhanallah"-nya yang fenomenal, ngga akan ada bunda<a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100004800723703" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100004800723703" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Nurul Hidayati</a> sebagai koordinator MPI dan disegani para dosen, ngga akan ada <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000546865663" href="https://www.facebook.com/el.fitry.54" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Ria Khoirul Anam</a> yang suka menggunakan kata "mungkin", ngga akan ada pak Kepsek <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001186593591" href="https://www.facebook.com/ridho.alansor" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Ridho Al-ansor</a> dengan segala pengalamannya didunia pendidikan dan pendapatnya yang dewasa tapi kadang konyol, ngga akan ada pak <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001912561186" href="https://www.facebook.com/rkhamdalah" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Rulex Khamdalah</a> yang paling jago bercerita dan mencairkan suasana, ngga akan ada mbak <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100001468392900" href="https://www.facebook.com/olivia.oliv2" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Olivia Oliv</a> yang sering disebut mbak muzdalifah, ngga akan ada bu <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000528326936" href="https://www.facebook.com/ilma.susi1" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Ilma Susi</a> dengan segala argumentnya, ngga akan ada lagi <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=1849638239" href="https://www.facebook.com/ustad.winarto" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Ustad Agus Winarto</a> dengan segala petuahnya, serta...</div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<span style="color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><span style="line-height: 19.32px;">NGGA AKAN ADA LAGI KELUARGA BESAR MPI 2013-2015 YANG TERKENAL DENGAN </span><span style="line-height: 19.32px;">KEKOMPAKAN DAN "KEGILAANNYA" KINI.</span></span></div>
<span style="color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">
</span><br />
<div style="background-color: white; color: #141823; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="background-color: white; color: #141823; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-top: 6px;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Kalian akan selalu terkenang dalam perjalanan hidupku. Lebay ngga sih gua?</span></div>
Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-88286596785650414682016-02-05T18:10:00.001+07:002016-02-05T18:14:01.449+07:00NIKAH ITU HANYA SOAL WAKTU<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><b>NIKAH ITU HANYA SOAL WAKTU</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;">Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio9Rm0wF5oNrJfrwilpKCg6eYzcRrDsoLnY9HYAZkPpx6MBqywj23I-fpZsWBFf5uRwRatt-4GQ8WURzaM1Ros2oTg30IJ6xh-dpiFQvg10EN-FIDYeigSnt6xM-Mm6WiD2rjgjC8CJe4/s1600/11987037_10204962071516109_7888282954913264718_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio9Rm0wF5oNrJfrwilpKCg6eYzcRrDsoLnY9HYAZkPpx6MBqywj23I-fpZsWBFf5uRwRatt-4GQ8WURzaM1Ros2oTg30IJ6xh-dpiFQvg10EN-FIDYeigSnt6xM-Mm6WiD2rjgjC8CJe4/s400/11987037_10204962071516109_7888282954913264718_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Pertanyaan paling sensitif yang ditujukan kepadaku untuk saat-saat ini adalah...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">“PAK NUHA, KAPAN NIKAH?”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Udah deh, kalau ada yang bertanya seperti itu langsung berasa bumi ini berhenti berputar, tiba-tiba ruang waktu disekitarku kayak slow motion, dan kayak ada yang membisikkan lagu mellow disekitar telingaku. Maksudnya, plis bisa ngga sih di skip saja pertanyaan itu dari muka bumi ini? Kalau perlu aku mau mengusulkan ke MUI untuk membuat fatwa agar hukumnya haram untuk menanyakan itu kepada setiap orang yang masih belum memiliki pasangan. Aku akan memperjuangkan emansipasi jomblo.</span></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Manakala ada yang bertanya seperti itu, dalam hatiku ingin menjawab, bukan aku ngga mau menikah, aku juga lelaki normal yang memiliki hasrat kesitu, hanya saja belum ada yang beruntung untuk mendapatkan hatiku. Atau begini sajalah, berhentilah menanyakan kapan aku nikah, bawakan calonnya didepan mataku. Nikah itu hanya soal waktu dan semua akan nikah pada waktunya. Karena kuyakin, jodoh rizqi dan ajal adalah suratan takdir, sebuah ketetapan Allah yang penuh dengan misteri kapan akan terjadi. Ecieee saya... Tumben ngomongnya sok bener.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Nikah itu bukan soal seberapa cepat kita untuk mengakhiri masa lajang. Namun seberapa gigih kita menyatukan dua hati dan dua keluarga. Iya, nikah itu soal hati. Apalah artinya segera menikah kalau nantinya hatinya tidak nyaman dan tentram. Nikah juga menyatukan dua keluarga. Didalam keluarga, terdapat beberapa aspek yang musti dipersatukan terlebih dahulu sebelum dua insan memutuskan untuk melakukan ijab qobul.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Lagipula, berdasarkan ilmu ekonomi yang belum pernah kupelajari, barang yang cepat laku adalah yang murahan. Bagi mereka yang belum (sekali lagi, BELUM!!!) memiliki pasangan hidup adalah yang mahal. Jadi tidak perlu risau jikalau jodoh tak kunjung datang, anggap saja kita (termasuk aku) ini merupakan makhluk eksklusif yang diciptakan Tuhan untuk calon pendamping yang berkelas yang setara dengan kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Selain itu, sampai akhirnya memutuskan untuk menikah, menurutku juga perlu kematangan. Tak hanya matang secara financial, perlu matang secara pola pikir, emosional, spiritual dan beberapa aspek lainnya. Karena menikah tak hanya untuk sehari dua hari saja, namun sekali untuk seumur hidup, hingga maut memisahkan keduanya. Bahkan kalau bisa diakhirat nantinya akan dipersatukan dalam ikatan suci.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Rasa nyaman juga diperlukan hingga akhirnya sepasang calon pengantin memutuskan untuk menikah. Definisi nyaman adalah disaat kita merasa telah menemukan pujaan hati yang sesuai dengan kriteria kita dan kepada yang lain, kita tidak tertarik. Rasa nyaman ini akan datang sendirinya seiring berjalannya waktu namun tidak semudah mengedipkan mata. Dan disaat kau telah menemukan orang yang telah membuatmu merasa nyaman, perjuangkan dan jangan sampai terlepas! Trust me! It works.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Buat kalian yang suka mem-bully-ku karena aku tak kunjung menikah, sebenarnya mudah bagiku untuk mendapatkan pasangan. Ngga, bukannya sombong, secara teman perempuanku banyak, jadi kalau aku mau, tinggal gebet saja salah satu dari mereka. Namun, kalau merujuk pada definisi “nyaman”, tak mudah kutemukan kriteria seperti itu. Karena rasa nyaman tak bisa dipaksa dan tak bisa rekayasa, harus berasal dari lubuk hati terdalam. Dan, tulang rusuk tak akan pernah tertukar dengan tulang belulang.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Teruntuk calon pemilik telapak kaki surga bagi putra putriku kelak, calon pengucap aamiin setelah al fatihah yang kulantunkan disetiap sembah sujud yang kita lakukan secara berjamaah, calon pemilik serpihan tulang rusukku yang tertulis di lauhul mahfudz... Ketika membuat tulisan ini aku belum mengetahui siapa dirimu. Hanya saja, aku berjanji atasnama Allah Dzat Penguasa seluruh alam, aku ngga akan pernah mengecewakanmu jika Dia telah mempertemukanku denganmu. Dan pada saat waktunya kelak, aku akan menunjukkan tulisan ini untuk menunjukkan betapa gigih aku berjuang untuk mengetahui siapa pemilik hatiku ini. Siapa yang pantas dan layak untuk kuperjuangkan dengan sepenuh hati, bi idznillah.</span></div>
Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-15003007642127985322016-02-05T18:06:00.002+07:002016-02-05T18:06:46.726+07:00ITU TEMANKU<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
ITU TEMANKU</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU59bszEBYO_4vueT6lzHEwEgNERdqUqVbclV5edX212ss5XP3MEElVXcstOOpPqhDYe2goGn4M_cWRsmhCLX-eZoPkxL8nOg5Ib5VpZfvnEIHQwgRCUI03e-hqP1LzZddL8z7d1E4b2M/s1600/12037994_10205004939587784_2192321977297851660_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU59bszEBYO_4vueT6lzHEwEgNERdqUqVbclV5edX212ss5XP3MEElVXcstOOpPqhDYe2goGn4M_cWRsmhCLX-eZoPkxL8nOg5Ib5VpZfvnEIHQwgRCUI03e-hqP1LzZddL8z7d1E4b2M/s400/12037994_10205004939587784_2192321977297851660_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; text-align: justify;">
Bukan! Ini bukan foto editan. Ini foto ashli (pakai shod). Bukan pula ini sebuah mimpi. Foto ini benar adanya. Iya, dua orang yang ngga pernah akur di sosial media seperti Tom Jerry ini akhirnya dapat foto bersama mengenakan toga pada prosesi wisuda. Akhirnya, hari itu telah datang. Hari yang mana lambang supremasi tertinggi menggali ilmu di perguruan tinggi bagi kedua makhluk yang paling fenomenal dikampus ini. Keliatan sok akrab ngga sih? Padahal biasanya udah kayak minyak <span class="text_exposed_show" style="display: inline;">tanah dengan air. Etdaaahhh... Tapi ituh kenapa fotoku udah kayak bintang iklan Pepso*dent yah? Haddaaah...</span></div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #141823; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">
<div style="margin-bottom: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 6px; text-align: justify;">
Dia adalah Habibur Rohman. Males juga sih sebenarnya mau ngomongin orang yang satu ini. Tetapi dialah kolega, mitra, kompetitorku di dunia kampus, khususnya di beberapa situs jejaring sosial. Taruhlah di sosmed yang Mark Zuckerberg sebagai founding father-nya ini, aura “kompetisi” itu muncul untuk menjadi Admin yang paling fenomenal abad ini. Dengan tujuan yang berbeda, saling membesarkan akun pribadi dan fanpage yang kami punya. Namun, nampaknya kamu perlu angkat topi padaku berrrooo... Akui saja, kalau pada beberapa step, aku “sedikit” melangkah lebih depan darimu. Setuju? Apa kabar fanpage-mu? Dapat salam tuh dari Kacamata Tulungagung. Apa kabar website-mu yang hasil “kerjasama” itu? Sehat?</div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Honestly, aku juga angkat jempol padamu masberrrooo... Atas usaha yang kau lakukan untuk merubah mindset mahasiswa kampus kita dan orang disekitarmu dengan “cara”-mu. Beberapa pemikiranmu kadang belum terbersit dibenakku. Pada titik seperti ini, kadang aku masih perlu banyak belajar padamu. Namun sekali lagi, ngga usah sok kepedean lu, aku hanya ngefans (eh, bukan ngefans sih, kagum, eh maksudnya, salut. Ah, apa’an sih) pada pola pikirmu. Bukan pada orangnya. Kalau orangnya? Hayyaakksss... Ane masih normal brooo...</div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Setelah ini, ngga akan ada lagi orang yang kuajak beradu argument beberapa hal tentang dunia kampus dan kehidupan ini. Kuhanya bisa melepas kepergianmu teriring doa semoga kau berhasil dengan “cangkul” yang kau pegang serta setiap keringat yang kau seka. Kutunggu berita kesuksesanmu di beberapa surat kabar, talkshow televisi atau beberapa situs berita. Ingatlah, setidaknya kita juga pernah berjuang bersama dikampus ini. Iya, paling tidak kita sidang thesis pada hari yang sama (dan hampir pada ruangan yang sama, namun ngga jadi). Ingatlah, bahwa tujuan hidup kita untuk menebar kebaikan belum berakhir sampai disini. Isssshh... Udah ah. Aku ngga mau terlihat sok akrab denganmu.</div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">INTINYA...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Akan tiba masanya, disaat kita sudah sukses dengan dunia kita masing-masing. Salah satu dari kita akan memandang dari kejauhan dan berkata dalam hati sambil berkata, ITU TEMANKU.</span></div>
</div>
Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-48494098265600361092016-02-05T18:03:00.000+07:002016-02-05T18:14:22.427+07:00GET OFF YOUR PHONE AND YOU'RE GONNA BE BETTER!<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><b>GET OFF YOUR PHONE AND YOU'RE GONNA BE BETTER!</b></span></div>
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><span style="line-height: 19.32px;">Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</span></span></div>
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMFSuMLmWgm8hX5N-B6Dmk3Rvq0qVXVEu7Eb_ITt-8t7EfkrCCgY52d05oxxnXfq7etM5O9nfEEh9BtuwBeF6YpqmYDALPTV1GnoyKyFnobJhDiFsdMcbdIt7Hq8qfGNsQpLFCPY_l0Jw/s1600/11999004_10205019211264567_7933300397099559258_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMFSuMLmWgm8hX5N-B6Dmk3Rvq0qVXVEu7Eb_ITt-8t7EfkrCCgY52d05oxxnXfq7etM5O9nfEEh9BtuwBeF6YpqmYDALPTV1GnoyKyFnobJhDiFsdMcbdIt7Hq8qfGNsQpLFCPY_l0Jw/s400/11999004_10205019211264567_7933300397099559258_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Sekarang kutanya, saat ini siapa sih yang ngga punya handphone? Dari anak kecil bau kencur hingga nenek-nenek bau tanah, dari tukang gembala bebek hingga pejabat berdasi, dari wong ndeso hingga orang kota, semua pasti punya yang namanya handphone. Kalau sekitar tahun 2000-an handphone merupakan barang tersier, kini merupakan kebutuhan primer yang wajib kudu musti harus dimiliki setiap manusia dimuka bumi ini. Tak hanya satu, terkadang dikantongnya terdapat dua atau tiga gadget sekaligus. Biasanya yang mempunyai lebih dari satu itu sesuai fungsinya. Misal, yang satu khusus untuk telpon atau sms dan handphone yang lain khusus untuk internetan. Atau misal yang satu untuk menghubungi orang-orang umum, yang lain untuk orang-orang private, contohnya gebetan atau selingkuhan (eitsss... Yang ini bukan pengalaman lho. Aku tipikal orang setia. Masalahnya, ada gitu orang setia ngaku? Adaaa...)</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Hape sekarang juga bermacam-macam. Kalau dulu mempunyai hape yang ada antene-nya kayak walkie talkie-nya security atau mungkin yang handphone buka’an ala merk ternama berinisial LG sudah termasuk barang mewah, sekarang mempunyai smartphone sudah merupakan lifestyle. Harga handphone pun juga beraneka ragam tergantung merk dan type handphone tersebut. Fiturnya pun juga bermacam-macam. Ibarat kata, mau pesen makanan? bisa. Beli mobil? juga bisa. Reunian? bisa diatur. Pengajian? apa lagi. Meeting kantor? gampang. Dengerin radio? bisa kok. Dengerin musik? Makananku tiap hari. Nonton tv? Ada beberapa hape yang mendukung fitur ini. Atau apalah apalah, semua bisa dengan makhluk yang bernama handphone ini.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Iya, ini tuh benda yang menyita waktu hampir seluruh manusia saat ini. 89 % dari aktivitas kita bersama handphone ini, atau kugenapkan menjadi 90 % saja lah, akan menyita waktu kita secara sia-sia. SMS, BBM, Facebook, Twitter, Instagram, Line, WhatsApp, selfie, stalking mantan, stalking gebetan atau apalah yang penting membuat kita harus mengecek handphone setiap saat. Iya, setiap saat, setiap menit, setiap detik malah. Rasanya kurang afdol hidup ini kalau belum melihat dan melepas rindu dengan hape kita. Apa hanya aku didunia ini yang merasa seperti itu? Ngga, banyak.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Tapi masalahnya seperti ini para pembaca setia tulisan-tulisanku, pernah ngga sih kita pada suatu tempat bersama beberapa orang tapi berasa kita sebagai orang asing ditempat itu? Pernah ngga sih kita sedang asyik ngajak ngobrol orang disekitar kita namun orang tersebut malah pada sibuk dengan handphone-nya? Kalau nemuin orang yang seperti itu berasa pengen ngambil handphonenya, lalu nekan tombol power off dan naruh hape itu ke kantong plastik, kemudian ngebuang handphone itu ke laut buat ngasih makan ikan hiu. Maksudnya, ayolaaah... Ini kasus besar saudara-saudara. Bahkan menurutku lebih besar dari miras, lebih besar dari narkoba. Kennapah?? Iyah, ini lebih bisa membuat ketagihan. Bayangkan, jika semua orang, tua, muda, gendut, kurus, ganteng, agak ganteng, cantik, ngga cantik-cantik amat, semua pokok, pada melakukan ini, mau jadi apa generasi bangsa ini???</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Lebih parahnya lagi saudara-saudariku seiman dan yang belum mengakuiku saudara, kebanyakan sudah pada kecanduan tingkat akut sehingga tangannya tidak dapat lepas dari handphone. Dari ketika bangun tidur sampek tidur lagi, saat di ruang tamu, di jalan, di sawah, bahkan di dalam toilet itu lho handphone tak mau dilepas, semacam handphone sudah menjadi pegangan hidup (kadang disini aku berasa pengen menelan ludah dalam-dalam dan geleng-geleng kepala). Anyway gaez... Jika kalian melakukan hal tersebut secara terus menerus itu bisa berbahaya. Kennapahh?? Karena benda candu yang bernama handphone ini mengeluarkan pancaran sinar radiasi yang mana sangat berbahaya bagi tubuh (sotoy ngga sih gua? Boleh kalian ngga percaya. Aku juga bukan anak IPA dulu. Toh itu juga hasil googling. But trust me! It works).</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Apalagi kalau sedang dijalan. Banyak pengendara yang menggunakan handphone ketika berkendara. Okeh, itu baik untuk menjalin silaturahim tapi ya tahu tempat lah. Sudah pernah mengecek data kepolisian tentang berapa jumlah kecelakaan yang disebabkan oleh pengendara yang menggunakan gadget-nya ketika berkendara? Kalau belum, coba deh sekali-kali pergi ke kantor kepolisian agar mata batinmu terbuka anak muda... Kalau terjadi hal-hal yang tak diinginkan siapa yang rugi? Atau kalau emang penting sekali, yaa berhentilah sejenak sembari beristirahat. Jangan sampai mati konyol saja kalau aku bilang... Nasi pecel masih enak lho...</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Appaaah? Kennapah? Pasti para pembaca ingin pada bilang kalau penulis ini sok-sokan kayak ngga punya handphone saja. Iya? Gituh? Gituh apah? Merasa terjustifikasi dengan argument penulis amatiran ini? Well, memang iya. Aku juga ngga mau munafi’. Ini lho aku juga punya handphone. Nih kesini kalau mau kukasih lihat. Tapi maksudnya, ayolah masbro dan mbak sist... Hidupmu ngga hanya selebar layar handphone-mu. Bukalah matamu dan lihat disekelilingmu juga terdapat dunia yang lebih nyata daripada dunia maya di gadgetmu.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Aku juga punya hape. Kadang juga smsan, facebookan, WhatsApp-an, BBM-an juga biar ngga dikira kudet. Tapi aku juga tahu diri. Ibarat kata, aku itu pada level </span><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/medium?source=feed_text&story_id=10205021292676601" style="color: #3b5998; cursor: pointer; line-height: 19.32px; text-decoration: none;"><span aria-label="hashtag" class="_58cl" style="color: #627aad;">#</span><span class="_58cm">medium</span></a><span style="line-height: 19.32px;">, sedang yang lain pada level </span><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/hard?source=feed_text&story_id=10205021292676601" style="color: #3b5998; cursor: pointer; line-height: 19.32px; text-decoration: none;"><span aria-label="hashtag" class="_58cl" style="color: #627aad;">#</span><span class="_58cm">hard</span></a><span style="line-height: 19.32px;"> core. Pada saat kumpul dengan teman-teman, aku adalah tipikal orang yang suka bingung sendiri mau ngapain karena yang lain pada sibuk dengan handphone. Haha, bercanda deng, kadang aku juga sibuk dengan handphone-ku.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Sekali lagi gaez... get off your phone now, everyone and you are no need to be afraid! (opooo kuwiii...). Intinya, bersosialisasilah, berbaurlah dengan sekitar, lihatlah dunia yang nyata dan jangan terus berkutat dengan yang maya. Sekali-kali disaat berkumpul dengan teman, sahabat, saudara, gebetan, pacar, temannya pacar, tetangga atau siapapun coba deh buat kesepakatan untuk menjauhkan segala bentuk gadget. Nikmati kebersamaan dengan orang sekitar dengan sejenak melupakan handphone. Percaya deh, kalian bakalan masih tetap bisa bernafas meski tanpa handphone ditangan.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">NB:</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Mohon maaf bagi yang merasa wajahnya dengan sengaja terpampang nyata di foto tersebut untuk kebutuhan ilustrasi. Makanya, berhati-hatilah dengan paparazi yang satu ini. Jika tidak jeli akan menjadi objek bidikan kamera. Senyum tengil</span><span style="line-height: 19.32px;"> </span></div>
</span><i class="_4-k1 img sp_fM-mz8spZ1b sx_5371b4" style="background-color: white; background-image: url("/rsrc.php/v2/yx/r/pimRBh7B6ER.png"); background-position: 0px -340px; background-repeat: no-repeat; background-size: auto; color: #141823; display: inline-block; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; height: 16px; line-height: 19.32px; vertical-align: -3px; width: 16px;"><u style="left: -999999px; position: absolute; text-align: justify;">smile emotikon</u></i>Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-10200791603750117792016-02-05T17:47:00.001+07:002016-02-05T17:47:18.790+07:00SARUNG HADIAH KKN<div style="text-align: center;">
<b>SARUNG HADIAH KKN</b></div>
<div style="text-align: center;">
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUAcXif5TigQIm75zr7LA_yigEKQT_OZ4VdfBZlI4q1TfUquRxdfmb8-iFBzAvTEfT11BsBgInFH_XYd8HKhmyXOSlDD_PIYfWe03qBG3ilUR2fxPvw8xGCjc0BgMlmato8nhzaX3QNPU/s1600/12096392_10205150103456790_4631532291083074246_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUAcXif5TigQIm75zr7LA_yigEKQT_OZ4VdfBZlI4q1TfUquRxdfmb8-iFBzAvTEfT11BsBgInFH_XYd8HKhmyXOSlDD_PIYfWe03qBG3ilUR2fxPvw8xGCjc0BgMlmato8nhzaX3QNPU/s400/12096392_10205150103456790_4631532291083074246_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">Tiba-tiba teringat dan terperanjat melihat sebuah sarung dan sepucuk surat didalamnya. Sepucuk surat yang menyebutkan siapa pemberi sarung itu dan tujuan pemberian itu. Dia adalah Dek Vara Zayan Adiba, seorang gadis mungil usia Taman Kanak-Kanak yang sangat terkenang. Salah seorang anak dari puluhan anak lain yang selalu datang selepas maghrib meski tak pernah diundang untuk belajar bersama di posko PKM (sebutan KKN dijamanku) kami.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Ceritanya si dedek paling ngga mau belajar kalau bukan bersamaku. Walhasil hanya aku lah yang diberi "kado" itu. Semula, dek Vara seperti takut-takutan ketika datang ke posko kami. Namun setelah kudekati, akhirnya luluh juga. Meski hanya mengajari membaca huruf, menggambar, menulis, dan menebali, kuyakin tidak semua orang mampu melakukan itu, bahkan seorang profesor sekalipun. Dibutuhkan orang dengan kesabaran ekstra dan memiliki jiwa penyayang tinggi terhadap anak kecil.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Ketika aku tidak berada diposko, dek Vera selalu mencariku bahkan ketika hujan turun dia tetap meminta ibunya untuk mengantarkan ke posko kami. Padahal, tahu apa aku tentang pendidikan anak usia dini? Bahkan di jurusan bahasa inggris yang kutempuh dijenjang sarjanaku hanya satu mata kuliah yang bernama English for Young Learner yang mengkajinya, itu pun sangat kurang menurutku. Namun intinya, aku hanya mendekatinya dengan penuh cinta kasih laksana adikku sendiri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Satu lagi (mungkin) yang membuatnya dekat denganku, dia tak mau memasukkan bukunya ke tas jika telah usai belajar dengan cara yang biasa. Jadi, sangat biasa aku bilang, "ngeeeeng... ayo dek bandaranya dibuka, pesawatnya mau masuk" atau "ayo dek mulut buayanya dibuka, ini ada makanan, hoammm...".</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"></span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"></span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"></span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"></span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"></span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"></span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"></span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"></span><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Bagaimana wajah adikku yang kini sekitar kelas 3 SD ini ya? Rindu rasanya mengulang masa-masa itu. Terus semangatlah belajar ya dek... Mas ingin saat bertemu dengan mas nantinya kau sudah menjadi orang yang sukses melebihiku. Dan satu hal lagi, rasanya sayang sekali mau memakai sarung ini. Bukan masalah apa-apa, aku hanya takut rusak dan menggores kenangan yang ada didalamnya. Insya Allah akan kukenakan ketika aku sudah memiliki malaikat kecil sepertimu dan akan kuceritakan betapa bangga aku mengenakannya.</span></div>
Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-28286414167193725332016-02-05T17:40:00.001+07:002016-02-05T17:40:27.999+07:00KALAU INI MAH LEBIH DARI BAHAGIA<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><b>KALAU INI MAH LEBIH DARI BAHAGIA</b></span></div>
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;">Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisOz8tn_wWZu28UJK8znlikl1dVWSSL6dOJqxhIOf0RnKtufqaX5jylTmPZwleXEGTHE3etZGp-TuzUhq-b3CKRIXRt1YD2PkcTTO4hPfijQwEkKPyyhvBp4vvzmYZXAjfKxxqU8VfdE0/s1600/P1160637+-+Copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisOz8tn_wWZu28UJK8znlikl1dVWSSL6dOJqxhIOf0RnKtufqaX5jylTmPZwleXEGTHE3etZGp-TuzUhq-b3CKRIXRt1YD2PkcTTO4hPfijQwEkKPyyhvBp4vvzmYZXAjfKxxqU8VfdE0/s400/P1160637+-+Copy.jpg" width="190" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Masih ingat beberapa hari yang lalu aku membuat tulisan tentang bahagia itu sederhana? Nah, tadi aku juga mengalami hal hampir serupa. Iya, hampir. Suatu kejadian yang dapat membuatku senyum-senyum sendiri. Kadang aku berfikir, wah... Kok bisa seperti itu ya?</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #141823; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Jadi, aku tadi berangkat ke Masjid samping rumahku agak belakangan karena sebelumnya masih terdapat rapat di sekolah. Tanpa ba bi bu aku langsung menuju ke tempat wudhu. Tak kurasa kulihat seseorang dari kejauhan yang sudah tidak asing lagi diingatanku. Tapi pikirku, ah nanti saja kutemui, aku mau ambil air wudhu dulu. Sudah terlambat ini Sholat Jum'atnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Rasa penasaran membawa langkah kakiku mendekati beliau serta langsung menjabat tangan beliau seraya berkata, "Masih mengajar di SMP, pak?". Kuliat rona kelelahan diwajah Bapak yang tengah melepas sepatunya itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">"Iya. Hadziq kan?"</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Mak jebrettt... Udah deh, rasanya melebihi kejatuhan durian runtuh, duit 3 karung, ama bidadari tercantik seantero surga. Coba bayangkan! Biar kuhitung, sudah berapa tahun aku tidak berjumpa beliau. Satu tahun, dua tahun, tiga, ... Hah? Sejak 2006? Itu kalau dihitung-hitung sudah 9 tahun hingga sekarang dan, beliau masih mengingat namaku? Yang bahkan aku sendiri hanya samar-samar mengingat nama beliau, Kalau tidak salah beliau adalah Bapak Asrofi. Iya, kalau tidak salah (Hah? Siswa macam apah aku ini?)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Kalau beliau masih fashih menyebutkan namaku tidak heran. Secara, beliau adalah guru agama. Pak Asrofi, kalau tidak salah, juga pernah menjabat sebagai wali kelasku ketika kelas tiga. Figur yang sering memberikan nasihat kepada kami. Kalau tidak salah (pula), beliau tinggal di Kota Patria, jadi tidak heran kalau tadi beliau singgah di Masjid dekat rumahku untuk melaksanakan Sholat Jum'at.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Inti dari tulisan ini adalah, untuk menjadi siswa yang diingat guru kita itu sangat mudah, kalau ngga yang pinter yaa yang nuakalnya ngga ketulungan. Maksudnya, kalau kita pinter, yaa puinter sekalian. Kalau nakal? Mending nakal sekalian. Yaa... maksudnya nakal yang wajar ala anak-anak. Kalau kita dalam kategori siswa standar bin biasa-biasa saja. Jangan harap dapat diingat guru bahkan teman-teman sekelas kita. Masalahnya, aku masuk kategori yang mana?</span></div>
</span>Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-77988413912111852802016-02-05T17:24:00.004+07:002016-02-05T17:24:55.557+07:00MANAKAH MODEL KERUDUNGMU?<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><b>MANAKAH MODEL KERUDUNGMU?</b></span></div>
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;">Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHBmaWW-O1ag9p7Fvj-xBvBsr8Cwd_K6ahPIXF1y-Vgyd61zSBtzrwpe1zWbb9-2DghgXRm1eaPjjzBxNkgiGhdK0ryRoVJGYyR0_rsfFffXTmD4Qrpclodj-71cXI1lvB-dt0zaSFVqQ/s1600/hijab-bidah-copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHBmaWW-O1ag9p7Fvj-xBvBsr8Cwd_K6ahPIXF1y-Vgyd61zSBtzrwpe1zWbb9-2DghgXRm1eaPjjzBxNkgiGhdK0ryRoVJGYyR0_rsfFffXTmD4Qrpclodj-71cXI1lvB-dt0zaSFVqQ/s400/hijab-bidah-copy.jpg" width="341" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Hijab merupakan piranti yang wajib dikenakan oleh setiap muslimah yang ada didunia ini. Di negara-negara eropa, kita mengenal sebutan “veil” yang merujuk pada penutup kepala tradisional, sedangkan di Indonesia kita menyebutnya hijab, jilbab atau kerudung. Ini bukan soal kerudung tipi, kerudung kulkas, atau kerudung dispenser maupun magic jar. Kali ini aku mau membahas kerudung yang biasa dikenakan muslimah di Indonesia.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Dengan menggunakan hijab, jilbab, kerudung atau apalah kita menyebutnya, seorang muslimah berarti telah menjalankan syariat agama sesuai yang diisyaratkan oleh kitab suci agama ini. Namun, disini aku ngga akan membahas dalil yang mengharuskan wanita untuk mengenakan hijab tersebut. Bukan pula agar tulisanku ini menjadi trending topic world wide, akan kubahas tutorial memakai hijab yang baik dan benar. Bahkan, untuk aji mumpung, ngga akan pula aku jualan sebagai online shop dengan jargon yang terkenal, “diorder yaa sist...”. Bukan! Dalam tulisanku yang ini, aku ngga akan membahas yang itu. Eh, tapi kalau nantinya ada pembaca yang sudi ngendorse jilbab untukku, aku ngga akan nolak. Tapi bukan untuk kukenakan sendiri, memangnya akika lekong apapun bokkk... Akan kusumbangkan ke wanita fakir atau miskin. Ecieee saya. Sok bijak.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Baik, daripada berpanjang lebar, aku ingin langsung membahas perkembangan hijab yang biasa dikenakan kerudungers (wanita yang mengenakan kerudung), atau jilbabers (wanita yang menggunakan jilbab) atau biasa disebut hijabers (wanita yang memakai hijab) bagi wilayah Indonesia dan yang sewaktu. Perkembangan di dunia mode yang begitu pesat membuat mereka tak mau kalah dengan “fashionista” yang lain dengan memadupadankan hijab yang mereka kenakan dengan pakaiannya. Jadi kini hijab tak hanya sebagai penutup aurot, namun sudah menjadi bagian dari lifestyle. Etdah... Ini tadi katanya sudah mau langsung, kok masih nglantur saja. Baik, berikut ini aku jabarkan berbagai jenis kerudung yang berhasil kutemukan. Cekidot!</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">PERTAMA, kerudung panjang (lihat gambar 1 pada kolom komentar!). Hijab seperti ini merupakan hijab yang biasa dikenakan oleh wanita yang telah memiliki keteguhan hati untuk menutup aurot. Inilah hijab yang sesuai dengan syariat agama Islam dengan kain panjang hampir menutup seluruh tubuh. Hijabnya gombrong panjang hingga bawah. Saking protective-nya biasanya terdapat celana tambahan didalam roknya (kalau tidak salah). Pertanyaannya, ngga susah tuh kalau mau buang air? Bayangkan! Repot banget pasti. Pertama musti buka kaos kakinya, lalu celananya, kemudian roknya. Belum lagi kalau mulai jongkok, pasti kerudungnya menyentuh lantai dan mau ngga mau kita musti pegangin tuh kerudung. Wah, sungguh kebayang tangguhnya wanita seperti ini. Duh, tapi kenapa aku ngurusin yang beginian. Rempong sekali. Apapun itu, inilah sosok muslimah yang patut dijadikan teladan.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KEDUA, kerudung ibu pejabat (lihat gambar 2 pada kolom komentar!). Sesuai namanya, kerudung model ini biasa dikenakan oleh ibu-ibu pejabat yang ingin tampil modis dengan kerudungnya. Bentuknya maksimal dengan bibir kerudung yang terbuka lebar sehingga keningnya pun terlihat dengan jelas. Ditambah lagi, diantara bibir kerudung dan kening terpampang nyata sebuah jambul katulistiwa ala syahrini yang menghiasi kerudung itu. Jambul yang kokoh itu sepertinya telah disemprot hair spray setengah botol sehingga membuat jambulnya terlihat stabil bentuknya.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KETIGA, kerudung berponi (lihat gambar 3 pada kolom komentar!). Ini yang lebih aneh lagi, kalau melihat orang memakai kerudung seperti ini berasa ingin ngegampar pelakunya. Bentuknya hampir sama dengan model kedua, dia berpakaian rapi, bajunya panjang, kerudungnya pun rapih namun sepertinya itu hanya aksesoris karena didepan jidatnya terdapat poni yang berbaris dengan rapi seperti pagar kelurahan. Jadi orang yang memandangnya pun ikut heran. Orang model ini aneh, dia hanya mengerudungi rambut yang belakang, yang depan terpampang dengan nyata.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KEEMPAT, kerudung kepompong (lihat gambar 4 pada kolom komentar!). Model kerudung seperti ini dipopulerkan oleh presenter kondang Dewi Hughes itu. Bentuk kerudungnya itu melingkar diatas kepala dan berdiri kokoh dengan tegap laksana menara pisa di Italia. Yang membuatku bertanya-tanya adalah bagaimanakah rambutnya bersemayam didalam kerudungnya? Ngga kebayang pula kalau doi mau memakai mukena dengan bentuk kerudung seperti itu, pasti lucu. Kerudung model ini mirip sekali dengan kepompong. Dan kalau ada kepompong yang segede itu pasti yang ada didalamnya bukan ulat, tapi naga.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KELIMA, kerudung master hipnotis (lihat gambar 5 pada kolom komentar!). Disebut model master hipnotis karena ketika penggunanya mengenakannya sudah mirip master hipnotis Romy Raphael ketika masih memakai penutup kepala. Jadi ini semacam kain yang difungsikan sebagai pembungkus rambut yang kemudian diikatkan kebelakang. Sangat jarang kita jumpai anak muda mengenakan model kerudung seperti ini. Karena itu, aku hanya menemukan orang tua atau nenek-nenek yang menggunakan model seperti ini sembari berkata,”dalam hitungan ketiga anda akan tertidur lebih dalam”</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KEENAM, kerudung gaya daleman kelihatan(lihat gambar 6 pada kolom komentar!). Telah banyak kita jumpai model kerudung yang merebak di masyarakat. Salah satunya yang sedang trendy sekarang ini adalah model daleman yang overlapping. Jadi, daleman kerudung yang terbuat dari kain sewarna atau yang kontras sengaja dibuat kelihatan. Para hijaber memulai dengan menggunakan satu warna, dua warna atau kombinasi. Mungkin ini terinspirasi dari model kerudung jaman dahulu, hampir mirip ketika menggunakan mukena. Jadi, ceritanya tak hanya moto GP yang bisa balapan, kerudung dan dalamannya pun juga bisa.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KETUJUH, kerudung wig (lihat gambar 7 pada kolom komentar!). Merupakan model kerudung yang baru saja kuketahui. Bentuknya unik, dibuat sedemikian rupa untuk menyerupai bentuk rambut sehingga bagi yang mengenakannya memerlukan usaha ekstra untuk mendekorasi hijabnya. Konsepnya sebenarnya simple, yakni hanya mendesain kerudung seperti rambut, sehingga bagi yang malas berkerudung namun ingin mengikuti style berjilbab sangat cocok dengan kerudung ini. Layaknya wig atau rambut palsu, penggunanya menggunakan kerudung layaknya bentuk biasa, namun dibuat layaknya mahkota perempuan.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KEDELAPAN, kerudung ke madrasah (lihat gambar 8 pada kolom komentar!). Model kerudung seperti ini biasanya sangat cocok digunakan untuk yang ingin mengaji atau ke sekolah. Bentuknya sangat khas dengan kain tipis dengan didalamnya terdapat dalaman. Model kerudung seperti ini press dengan bentuk kepala. Biasanya dilekatkan dengan beberapa peniti. Hanya mereka yang beradrenalin tinggi yang menggunakan model seperti ini. Bayangkan, salah tusuk sedikit, niat menggunakan hijab berubah menjadi akupuntur.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KESEMBILAN, kerudung ngga SNI (lihat gambar 9 pada kolom komentar!). Kenapa disebut ngga SNI? Karena penggunanya ngga menggunakan daleman kerudung serta kain yang dipilih biasanya adalah kain yang tipis. Kerudung hanya disamperin sekenanya asal dapat melingkar dikepala. Ada pula yang mengenakan kain serupa taplak meja sebagai kerudung. Jadi ketika ada angin lewat, wusss... lehernya akan kelihatan atau bahkan rambutnya akan menjuntai keluar. Belum lagi kalau terdapat bulu-bulu yang keluar dari dalam kerudung. Itu bukan bulu apa-apa, namun rambut dari kerudungers tersebut. Mereka juga sering menarik kerudungnya kedepan dan kebelakang karena kerudung yang tak berdaleman akan rentan kendor atau berpindah posisi. Ketika si wanita ingin menarik kerudung itu, dia akan menaruh tangannya diubun-ubun lalu menariknya kebelakang. Sembari kerudungnya tertarik, juga bentuk mukanya akan tertarik kebelakang sambil merem-merem. Langkah selanjutnya apabila sudah tertarik kebelakang adalah menarik bibir kerudung depan dengan jari telunjuk sembari merapikan bagian kerudung bagian samping pipi. Gunanya adalah untuk meratakan bagian kanan dan kiri agar lebih simetris. Hal ini akan dilakukan berulang kali berbanding lurus ketika kerudung itu melorot.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">KESEPULUH, kerudung ayat-ayat cinta (lihat gambar 10 pada kolom komentar!). Sesuai dengan namanya, penggunanya terilhami oleh sosok aisyah yang ada dalam film ayat-ayat cinta. Bentuk kerudungnya seperti layaknya kerudung lain namun tinggal ditambah semacam cadar yang menutupi hidung dan mulutnya. Kerudung model seperti ini sangat familiar bagi negara timur tengah dan penganut agama ini yang taat.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Demikian ulasan model kerudung yang kutemukan selama ini. Aku sangat menunggu tambahan dari para kerudungers, jilbabers, atau hijabers mengenai model-model yang ada untuk memperkaya khasanah perbendaharaan berhijab. Maklum, aku sendiri ngga mengenakan hijab (Eh, ngga atau belum entahlah). Kerudung merupakan jati diri seorang muslimah. Jadi, seharusnya yang perlu dibenarkan adalah niat dan komitmen untuk menutup aurot, bukannya model apakah yang seharusnya digunakan. Dan satu pesan dariku yang perlu diingat duhai para wanita diluar sana,</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">“Ketika kamu tidak kuat menahan panasnya memakai hijab, maka bersiaplah untuk menahan panasnya api neraka”.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">NB:</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Gambar style kerudung dikolom komentar berikut diperankan oleh model. Mohon maaf apabila terdapat kemiripan wajah dan bentuk kerudung. Sebenarnya aku ingin memerankan sendiri, namun aku masih harus menata hati untuk memakai hijab. </span><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/plak?source=feed_text&story_id=10205444882066071" style="color: #3b5998; cursor: pointer; line-height: 19.32px; text-decoration: none;"><span aria-label="hashtag" class="_58cl" style="color: #627aad;">#</span><span class="_58cm">Plak</span></a></div>
</span>Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-50939958673203860102016-02-05T17:13:00.001+07:002016-02-05T17:13:16.755+07:00TEORI METAMORFOSIS<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><b>TEORI METAMORFOSIS</b></span></div>
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;">Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdt6sCzt1juXzWqJbMJmZmj1qakurWq0rcB7y7aHtSQ1o1R3N7QyKDs86N82k7a_9S86SSPmYTvgVVHDdFoKlOncu3BQevo4lQ0Wz2N0mJgczrPdof7ArjzIiHFMX988sHMwi1xsZG9pA/s1600/metamorfosis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="398" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdt6sCzt1juXzWqJbMJmZmj1qakurWq0rcB7y7aHtSQ1o1R3N7QyKDs86N82k7a_9S86SSPmYTvgVVHDdFoKlOncu3BQevo4lQ0Wz2N0mJgczrPdof7ArjzIiHFMX988sHMwi1xsZG9pA/s400/metamorfosis.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">“Aku bukan orang yang sempurna. Karena itu aku masih disebut manusia”.</span></div>
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Sebuah ungkapan yang klise memang manakala ditujukan pada makhluk yang dalam proses penemuan jalan kehidupan. Sebagai manusia, tentunya tidak dapat dipungkiri pernah melakukan kesalahan, kekhilafan dan maksiat. Siapapun dia, tidak dapat dipungkiri dia pasti melakukan kesalahan, baik kecil maupun kesalahan yang begitu besar yang susah untuk dimaafkan. Manusia bukanlah malaikat yang tidak pernah melakukan kesalahan, bukan pula sebuah kalkulator. Sudah masyhur pula ungkapan “al insanu mahalul khoto’ wa nisyan” sehingga tidak perlu disebutkan apa artinya.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Mengambil teori metamorfosis, Identitas cantik dan rupawan sungguh melekat pada hewan ini. Kupu-kupu lah namanya. Sayapnya yang berwarna-warni serta gerakannya yang begitu menarik sungguh membuat semua orang tersenyum. Terlebih ketika berada di taman, perpaduan bunga dan kupu-kupu membuat setiap mata yang memandang tak ingin lepas darinya. Namun, seekor kupu-kupu yang indah dan menarik pandangan sekalipun membutuhkan siklus hidup yang tidak mudah. Dia harus berjibaku melawan kerasnya kehidupan untuk mencapai pribadi yang sempurna. Taruhlah ketika menjadi ulat. Ketika hidupnya, semua memandang sebelah mata pada hewan yang merupakan hama menjijikan ini. Dia hanya bisa merusak dan bahkan untuk menyentuhnya pun tidak lah sudi. Menjadi ulat sangatlah susah, bahkan menyakitkan. Dia selalu dibenci, dihindari bahkan kadang dibunuh tanpa kesalahan apapun. Ketika menjadi kepompong, si ulat berusaha berkontemplasi, merenungkan segala apa yang telah diperbuat dengan tanpa menafikan segala tindakan negatif yang telah dilakukan karena itu merupakan siklus hidup yang harus dilalui. Sang kepompong berusaha mendekatkan diri kepada Sang Pencipta untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Hingga akhirnya, berkat kesungguhan dan kebulatan tekad untuk berubah, tibalah saatnya menjadi seekor kupu-kupu, sosok ideal dalam siklus hidup metamorfosisnya. Dimana ketika itu setiap orang mengagumi dan mengakui keindahannya. Sosok yang tadinya dianggap sebagai pendosa kini telah berubah menjadi ciptaan Tuhan terindah dalam perjalanan hidupnya.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Simbolisasi kupu-kupu berkaitan erat dengan prosesi dzikir pada proses metamorfosis. Takhally (pengosongan dari segala nafsu jahat), tahally (pengisian cahaya Allah melalui dzikir), tajally (menjadi manusia serba baik yang tersinari oleh cahaya Allah). Dari proses metamorfosis itu kita belajar. Berdasarkan interpretasi simbol kupu-kupu tersebut, muncul konsep-konsep tasawuf, seperti ikhlas, fana’, yaqin, sabar, husnudzon (positif thinking), dan raja’. Dengan kata lain, seseorang yang telah menjalankan proses metamorfosis dalam dunia tasawuf akan meninggalkan perilaku buruknya dan mengisi dengan sikap baik yang sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi orang lain.</span><span style="line-height: 19.32px;"> </span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Ya! semoga siklus hidup kupu-kupu ini terus mengilhami kita. Aku telah rela menjadi "ulat" yang buruk rupa, dimaki dan dicerca. Aku pun telah sanggup menjalani kehidupan sebagai kepompong yang tak berdaya. Tetapi tekad, keyakinan dan kerja keras suatu saat nanti akan menjadi kupu-kupu yang menawan, elok rupa, dan indah. Oleh karena itu, jalanilah setiap fase atau episode kehidupan kita dengan jiwa besar serta niatkan untuk berubah dan terus menjadi lebih baik layaknya kupu-kupu yang menghiasi alam dan menjadi teladan bagi kita manusia, yakinlah bahwa selalu ada makna dan keindahan dalam setiap moment perjalanan hidup yang kita lalui.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Saudaraku seiman pembaca setia tulisanku, jangan pernah melihat seseorang dari masa lalunya. Engkau mungkin tidak tahu seberapa kuat seseorang berjuang dan berusaha untuk melawan masa lalunya. Berilah kesempatan seseorang untuk berubah. Karena, seseorang yang pernah berperang melawan agama Allah pun, pada akhirnya menjadi pedang-Nya Allah (syaifullah) atau sebut saja nama Sayyidina Khalid Ibnu Walid. Bahkan, seseorang yang hampir saja membunuh Rosul pun kini terbaring disebelah makam beliau, terpujilah wahai Sayyidina Umar Al Khattab. Atau, seorang Ustadz Jefri Al Buchori dengan masa lalunya yang begitu kelam, ketika berpulang ke rahmatullah, ribuan jamaah mengantar kepergiannya, bahkan hingga kini makamnya tak pernah sepi peziarah. Berilah kesempatan seseorang untuk berubah saudaraku. Janganlah menyalahkan masa lalu. Mereka yang berdiri tegak dan lebih baik hari ini, terdidik karena masa lalu. Maka jadikan setiap hari yang terlewati itu menjadi suatu bahan pembelajaran yang tak ternilai untuk menjadi insan yang lebih baik serta tidak mengulang kesalahan yang sama. Semua itu merupakan alur pembelajaran Allah sebagaimana TEORI METAMORFOSIS.</span></div>
</span>Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-85633528888823645222016-02-05T17:03:00.000+07:002016-02-05T17:03:20.212+07:00HUKUM UPLOAD FOTO ALA MAS EMKA EN<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><b>HUKUM UPLOAD FOTO ALA MAS EMKA EN</b></span></div>
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;">Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwSpgVCllS7ZqE-I7Aq0ee1zgKnoSNtkmBWAPP0ouEy28yiWrmSx9CcGr60f73GrI4UnQnyfiriYtpeAz9IIwfIppSheQ5kylZV3mqmGCf0FKp2aC_fX8hIrahKzJTWL_u38GdCFfLp9Q/s1600/a+reuni.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="330" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwSpgVCllS7ZqE-I7Aq0ee1zgKnoSNtkmBWAPP0ouEy28yiWrmSx9CcGr60f73GrI4UnQnyfiriYtpeAz9IIwfIppSheQ5kylZV3mqmGCf0FKp2aC_fX8hIrahKzJTWL_u38GdCFfLp9Q/s400/a+reuni.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">Apa yang kamu lakukan setelah pergi jalan ama teman-teman? Bukan! Jaman sekarang itu sudah ngga jaman nanyain oleh-oleh. Yang ada juga pada bilang,</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">”bro, nyalain bluetooth dong.”</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">“bro, kirimin foto yang tadi dong”</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">“bro, upload foto yang tadi dong”</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">“bro, bagi duit dong” (eh salah, kalimat ini untuk yang ahli palak bukan ahli narsis)</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">Nah, benar saja. Sekarang itu narsis adalah hak semua orang yang ingin eksis, mau tua, muda, muka cakep atau muka pas-pasan bahkan muka naudzubillah, ngga haram hukumnya jika ingin mengupload fotonya di sosial media miliknya. Tidak akan masuk neraka manakala orang mengupload foto narsisnya. Nah disini, mas emka en akan menguraikan beberapa hukum upload foto menurut Garis Besar Haluan Narsis.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">PASAL SATU : Yang penting muka sendiri terlihat cakep dulu, kalau orang lain terlihat ancur mah bodo amat, akan tetap diupload. Jadi mau orang lain terlihat merem, monyong, ngga ngadep kamera, blur, mlongo, jungkir balik, salto atau pose aneh apapun, yang penting foto sendiri terlihat cakep, ngga jadi penghalang untuk diupload. Kalau masalah teman kita nantinya komentar miring pada foto itu, cuek aja lagi. Hajar aja bro biar terlihat eksis. </span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">PASAL DUA : Diedit dulu untuk memperbaiki nasib. Jadi kalau kamu punya tampang pas-pasan dan ingin terlihat lebih “manis” didepan kamera, sekarang tidak perlu bedak tebal atau operasi plastik, cukup menguasai aplikasi macam photoshop, photoscape, photoshine, picsart atau sejenisnya. Sehingga muka yang kayak monster di serial ultraman pun bisa berubah jadi kayak Aliando atau Luna Maya. Itu muka apa naskah skripsi, diedit dulu baru diposting?</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">PASAL TIGA : Semakin alay gayamu, semakin banyak komentar dan atau like yang akan kau dapat. Sudah dapat dipastikan manakala kamu mengupload foto gaya alay ala cabe-cabean akan mendapat double tap di instagram atau jempol di facebook lebih banyak daripada pasang foto model KTP. Jadi kalau ingin eksis coba deh gaya bibir dimanyun-manyunin, wajah dimlongo-mlongoin, kepala dimiring-miringin, salam dua jari, tampang shock, atau apalah terserah, pasti pembaca lebih mahir dariku kalau masalah ini. Tapi kalau situ cowok, coba dipikir ulang kalau mau makai gaya itu. Ngga, takutnya ntar pada muntah abis lihat fotomu.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">PASAL EMPAT : Hindari berfoto dengan orang yang lebih keren dari kita. Kennapah? Yaiyalaaah… Yang ada nanti yang lihat foto kita malah gagal fokus. Niatnya agar kita yang jadi pusat perhatian malah berbelok sedikit ke samping kita. Tapi kalau ngga bisa dihindari, yaa terima nasib saja. Udah takdirmu menjadi orang yang…. Aaah sudahlah. Tapi plis, ndak usah baper.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">PASAL LIMA : Hindari berfoto ditempat yang gelap. Kennapah? Ebusssseettt… Pakai nanyaaaa... Yaa jelas ntar mukamu ngga kelihatan laaah. Niat pengen eksis malah ntar dikira penampakan. Carilah sudut kamera yang menunjukkan pencahayaan yang pas. Tapi yaa jangan foto disamping lampu sorot sirkus. Terang sih terang, tapi ntar situ dikira mau atraksi.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">PASAL ENAM : Apabila kamu pengguna situs jejaring sosial instagram, pilihlah filter yang tepat untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Coba deh clarendon, gingham, moon, lark, reyes, juno, slumber, crema, ludwig (bagi non pengguna instagram ngga usah geleng-geleng kepala. Iyain aja napah biar ngga kelihat kudet) atau yang lain. Pemilihan filter yang tepat akan membuat hasil foto yang kau upload lebih kece badai.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">PASAL TUJUH : Hindari foto bareng yang kelewat batas kuantitasnya. Misal kamu mau foto bareng ngajak orang sekeluarga atau bahkan sekampung. Plis bro, ini mau foto groovie atau mau nganter nikahanmu? Yang ada juga mukamu ngga kelihatan. Atau bisa jadi ntar caption-nya kayak kuis. Where am I?</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">PASAL DELAPAN : Berfotolah dengan bijak, utamakan keselamatanmu. Orang Enggres bilang, first safety. Esumpah benerrr… Ndak usah nekat pengen foto selfi ditempat yang ekstrim seperti dipinggir jurang, diatas gedung lantai 9, atau bahkan diatas monas. Beneran jangan, niat pengen eksis di situs jejaring sosial justru akan masuk ke program televisi On The Spot dengan judul “Tujuh Aksi Selfi Berakhir Naas”.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">PASAL SEMBILAN : Bijaklah mengupload! Pilih dan pilah foto mana yang layak untuk konsumsi publik dan mana yang seharusnya untuk folder pribadi. Ingat! Situs jejaring sosial itu bebas dibuka khalayak umum (kecuali pengaturan privasinya diganti). Jadi apapun yang kamu upload itu bebas dilihat dan didownload oleh semua orang. Ngga, maksudnya… Kalau foto yang layak tayang sih ngga papa. Tapi kalau foto yang… Aaah sudahlah… Yang ada juga yang lihat fotomu nelen ludah dalam-dalam sambil mengelus dada. Apalagi kalau sampai foto yang seronok yang terpasang, beeee… Bisa jadi fotomu menyebar luas didunia maya dan digunakan oleh oknum tak bertanggungjawab. Berhati-hatilah dengan kejahatan didunia cyber, gaesss... So, bijaklah mengupload! Ecieee saya. Sok iyes.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">Dan pada akhirnya, selamat mempraktekkan hukum upload ala mas emka en diatas. Jika berusaha mempraktekkan, dijamin ngga selamat. Hehe. Salam.</span>Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-47672842581188765892016-02-04T17:58:00.000+07:002016-02-05T17:59:15.339+07:00CUMAN DI IAIN TULUNGAGUNG<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><b>CUMAN DI IAIN TULUNGAGUNG</b></span></div>
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;">Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfSq3oq8oYJPmKjrluA9YMbNQ8C4oobJe9rVN8F_095hOUFhAMPREYm0ZloiJT121QsrBiYMI-ilQYg5y2MVolIPyq_UfshkrftoyiFbXcfabBPnF4p4BEQh9siZq1gnsrqgsrU8zdtlw/s1600/20150905_145732.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfSq3oq8oYJPmKjrluA9YMbNQ8C4oobJe9rVN8F_095hOUFhAMPREYm0ZloiJT121QsrBiYMI-ilQYg5y2MVolIPyq_UfshkrftoyiFbXcfabBPnF4p4BEQh9siZq1gnsrqgsrU8zdtlw/s400/20150905_145732.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Apakabar pembaca setia tulisan-tulisanku? Nampaknya telah lama aku ngga menyapa kalian semua. Baik, langsung saja. Tulisan ini aku tujukan bagi kalian semua yang merasa kuliah dan pernah berhubungan dengan IAIN Tulungagung (dulunya STAIN Tulungagung). Hari ini kebetulan aku ke kampus dan setelah observasi dan melakukan pemikiran mendalam mendapati hal-hal menarik seputar IAIN Tulungagung berikut. Jadi bagi pembaca yan</span><span class="text_exposed_show" style="display: inline; line-height: 19.32px;">g ngga bersinggungan langsung dengan kampusku, kujamin tak paham dengan tulisan ini dan hanya bisa mengerutkan dahi serta menengadahkan tangan se-dada, mengangkat bahu dan mengerutkan bibir.</span></div>
</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #141823; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">(Pertanyaannya, berapa banyak kata "dan" pada paragraf ini?)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Apa cuman di IAIN Tulungagung, menyebut kelas di sebelah timur belakang dekat rel kereta api dengan sebutan LOKAL STASIUN? Apa cuman di IAIN Tulungagung, menyebut lokal di sebelah timur yang bekas showroom toyota itu dengan sebutan LOKAL TOYOTA? Apa cuman di IAIN Tulungagung, menyebut penjual nasi didepan kampus dengan sebutan MAK GERBANG? Apa cuman di IAIN Tulungagung, menyebut penjual nasi di sekitar ma'had dengan sebutan MAK MA'HAD? Apa cuman di IAIN Tulungagung, menyebut tempat photocopy didepan kampus dengan PHOTOCOPYAN THOLIB? Apa cuman di IAIN Tulungagung, menyebut gazebo di letter L dekat lapangan dengan sebutan BUNDARAN CINTA? Apa cuman di IAIN Tulungagung, menyebut gazebo sekitar suatu gedung dengan sebutan nama gedung itu, misal GAZEBO PERPUS, GAZEBO USHULUDIN, GAZEBO SYARIAH, GAZEBO RADIO, dll? Apa cuman di IAIN Tulungagung, menyebut ketemuan disekitar tempat wall climbing dengan KETEMU DI WALL CLIMBING. Emang kalau ketemuan harus manjat wall climbing gitu? Apa cuman di IAIN Tulungagung, menyebut aula sesuai letaknya, seperti AULA REKTORAT, AULA ATAS, dan AULA BAWAH? Apa cuman di IAIN Tulungagung, menyebut musholla sebagai MASJID? Apa cuman di IAIN Tulungagung, menyebut tempat terbuka bebas dengan TEMPAT PARKIR? Apa cuman di IAIN Tulungagung, menyebut markas HMJ TBI dengan sebutan EC (English Center)? Apa cuman di IAIN Tulungagung, jika menyebut penjual bakso yang fenomenal akan terlintas nama PAK EDOS? Apa cuman di IAIN Tulungagung, menyebut DIBAWAH TANGGA LOKAL TOYOTA sebagai tempat ketemuan paling asyik? Dan, apa cuman di IAIN Tulungagung, ada orang kurang kerjaan membuat tulisan seperti ini?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Yah, kurasa memang cuman di IAIN Tulungagung semua itu terjadi. Berdasarkan pengalamanku selama enam tahun di kampus ini (ebusseeet... Udah kayak anak SD aja kuliah enam tahun), semua hal menarik itu didapatkan untuk mempermudah penamaan sesuatu. Wajar, dimanapun tempatnya juga seperti itu. Asalkan tidak ada yang merasa tersinggung dan kurang nyaman dengan semua itu, semua itu sah-sah saja. Tidak ada yang melarang. Betul tidak?</span></div>
</span>Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-8391458556085570822016-02-01T17:54:00.000+07:002016-02-05T17:55:06.440+07:00KADANG BAHAGIA ITU SEDERHANA<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><b>KADANG BAHAGIA ITU SEDERHANA</b></span></div>
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;">Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh03XD05DYdTYTvONCnznE3MUGyEQpJq7EVcb_7Kz87TTcBIIg-NjwYXLSn19j0uVwnk38Us2Gwq_CxxqUJOwiweEQmKuQqCjUnR7vjmsDiJwHzGrRltstm4pZ3iXLpMVFFVYrTZsBQJJc/s1600/bmtn9i.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="281" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh03XD05DYdTYTvONCnznE3MUGyEQpJq7EVcb_7Kz87TTcBIIg-NjwYXLSn19j0uVwnk38Us2Gwq_CxxqUJOwiweEQmKuQqCjUnR7vjmsDiJwHzGrRltstm4pZ3iXLpMVFFVYrTZsBQJJc/s400/bmtn9i.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Beberapa hari yang lalu aku bertemu dengan salah seorang dosen speaking dan Pragmatics ketika S1. Beliau adalah Ma'am Erna Iftanti yang mengendarai motor bersama putrinya. Aku yang sok akrab langsung menjabat tangan beliau.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">"Lhoh, masih disini, nak?", ungkap dosen yang suka memanggil mahasiswanya dengan sebutan "nak" itu. Sebutan yang membuat mahasiswa-mahasiswinya nyaman diampu beliau.</span></div>
</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #141823; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">"Iya, Ma'am. Ini tadi baru saja 'main' di HMJ TBI", Jawabku sekenanya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">"Sebentar, ini Khadziqun Nuha itu kan?", belum sempat aku menjawab pertanyaan beliau, beliau melanjutkan, "Tahu kenapa saya ingat, nak?"</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">"Iya Ma'am, kok bisa masih ingat?", tanyaku penasaran.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">"Karena waktu mata kuliah speaking dahulu kamu pernah memerankan sebagai Norman Kamaru. Saya ingat sekali itu", ungkap beliau. Dalam hatiku, bukan hanya sebagai Norman Ma'am, saya juga pernah menjadi reporter TV, orang yang di hipnotis Deddy Corbuzier dan masih banyak lagi ketika speaking.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Yah, bahagia itu sederhana. Seperti, masih diingat nama kita oleh dosen meski telah tiga tahun tak berjumpa. Rasanya lebih bangga daripada mendapat penghargaan sebagai juara kelas, peraih hadiah nobel, mendapat uang sekarung atau apalah apalah. Hal kecil seperti ini yang kadang membuat speechless. Terimakasih Tuhan, terdapat satu lagi alasan hamba bersyukur untuk menjadi makhluk-Mu.</span></div>
</span>Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-39320060781582583662016-01-31T17:06:00.000+07:002016-02-05T17:07:06.683+07:00TENTANG APA YANG KUSEBUT SEPEREMPAT ABAD (JANGAN DIBACA!)<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><b>TENTANG APA YANG KUSEBUT SEPEREMPAT ABAD</b></span></div>
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><b>(JANGAN DIBACA!)</b></span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;">Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS4cUj8bWnZJdovKENbjfFL_QsAITLEqNbwPm8p7EigP5x-Xj_W0yKzaB2z4zbf10BBg-rEJphFw5fdax017c_ySug3Cq6VQP0K-Jy4qVB47rwri4XkDz5gFw9fdq_ccVHDFjb6Zx3Urw/s1600/IMG_0656.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS4cUj8bWnZJdovKENbjfFL_QsAITLEqNbwPm8p7EigP5x-Xj_W0yKzaB2z4zbf10BBg-rEJphFw5fdax017c_ySug3Cq6VQP0K-Jy4qVB47rwri4XkDz5gFw9fdq_ccVHDFjb6Zx3Urw/s400/IMG_0656.JPG" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">31 Januari 2016, tepat seperempat abad aku menghirup oksigen di planet yang disebut bumi ini. Usia yang sudah tidak terbilang muda lagi. Usia 25 ini memang berbeda. Di usia yang satu ini, lingkungan akan membentuk menjadi pribadi yang lebih dewasa. Keputusan-keputusan besar (mungkin) harus mulai diambil. Selain itu tuntutan lebih bertanggungjawab pada setiap pilihan yang diambil juga mulai muncul. Orang bilang, saat kita telah menginjak usia 25, kita tak akan menjadi orang yang sama. Ungkapan ini (sekali lagi, mungkin!) ada benarnya. Sebab, selepas kita memasuki usia 25 kita akan dihadapkan dengan banyak realita, yang terkadang harus diterima begitu saja. Lalu, apa yang akan kulakukan diusiaku yang ke 25 ini? Akankah aku membuat video goyang dua lima? Tentu tidak! Bukan! Aku tidak senorak itu. Namun disini, aku akan berusaha berkontemplasi.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">TENTANG USIA, 25 itu merupakan usia yang merupakan gerbang awal menuju taraf dewasa. Bahkan para ilmuwan dari Pittsburgh School of Medicine yang telah melakukan riset menyebutkan bahwa, seseorang belum menjadi dewasa sampai menginjak usia 25 tahun. Salah seorang psikiater dari Pittsburgh School of Medicine yang bernama Beatriz Luna pun menyebutkan bahwa keinginan remaja untuk mencari sensasi dan kebaruan mulai meningkat manakala mereka hidup mandiri dan tidak lagi tinggal bersama orang tua atau keluarga. Saat remaja, bagian otak yang sangat menentukan seseorang memiliki keinginan mencari sensai atau berpetualang bekerjasama dengan “pusat perencanaan” otak atau korteks prefrontal untuk mendorong rasa ingin tahu serta keinginan untuk mencoba hal baru. Dan diusia 25 ini dianggap sebagai puncak perubahan dari remaja menuju dewasa.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">TENTANG ASMARA, akan sering dijumpai pertanyaan semacam “kapan nikah?”. Hampir dapat dipastikan 90% orang pernah ditanyai pertanyaan singkat namun pedih hingga mengiris-iris hati itu ketika menjelang atau menginjak usia 25. Entah itu dari keluarga, teman, tetangga, temannya tetangga, atau siapapun akan sering menanyakan kapan menikah kemudian dibanding-bandingkan dengan teman atau keluarga seumuran yang sudah menikah. Sebenarnya, siapa sih yang tidak ingin menikah? Aku pun juga ingin. Hanya saja pertanyaannya, sudah siap kah? Sudah bertemu jodoh kah? Menikah dan berhenti pada seseorang yang kita cintai memang terasa menjanjikan namun kita tidak harus menikah hanya karena kita merasa ketinggalan.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">Memang tidak dipungkiri bahwa usia 25 itu merupakan sebagaimana diisyaratkan Nabi Muhammad ketika menikahi Siti Khodijah. Dalam filosofi jawa pun, kita mengenal angka “SELAWE”. Dari sekian banyak angka dari 21 hingga 29 pada bahasa jawa, terdapat pengecualian untuk angka “dua puluh lima” dalam segi penyebutan. Kita tidak mengenal sebutan limang likur, namun kita mengenal “selawe”. “Selawe” disini merupakan kependekan dari “seneng-senenge lanang lan wedok” yang artinya puncak asmara bagi laki-laki dan perempuan yang ditandai dengan pernikahan. Oleh karena itu, mayoritas orang menikah pada usia tersebut. Saat berusia 25, sebagai orang dewasa, sudah terpampang nyata didepan mata bahwa akan ada kekuatan maha dahsyat yang memaksa kita untuk mengalahkan semua perasaan yang ada. Pada usia ini pula yang kuharapkan dapat melepas masa lajangku, bismillah wa biidznillah. Bahkan ungkapan menggelitik kudapat dari siswaku tadi pagi yang berkata,</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">“Pak Nuha, selamat ulangtahun yaa… Semoga segera menikah. Oh iya pak, kalau mencari istri jangan yang cantik, Pak. Kalau orang cantik itu paling 20 tahun lagi akan hilang cantiknya. Kalau orang jelek? Akan awet pak… Iya, awet jeleknya”</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">TENTANG PENDIDIKAN, saat memasuki usia 20-an awal seakan menjadi penanda pintu gerbang keberhasilan. Di usia-usia tersebut kita sering berharap sudah dapat meraih segala apa yang menjadi mimpi kita. What will I do with this life? Is this the life I really wanna pursue? Dahulu aku berharap pada usia ini seluruh kegalauan sudah ditemukan semua jawabannya. Tapi justru sebaliknya. It’s just a beginning. Ini baru step awal dari perjalanan panjang dari etape selanjutnya. Masih banyak yang musti diusahakan selepas usia 25 karena impian tak lunas begitu saja walau usia sudah menginjak seperempat abad lamanya. Terlebih didunia pendidikan, meski gelar S1 dan S2 telah ditangan. Namun setelah ini, show must go on. Sesungguhnya aku belum tahu apa-apa. Bahkan dengan dua ijazah jenjang pendidikan itu aku merasa khasanah keilmuan yang kumiliki belum begitu banyak. Dalam benakku masih muncul mimpi untuk melanjutkan S2 yang linier atau meraih lambang supremasi tertinggi di jenjang S3 baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Can I? We’re gonna see. Wallahu a’lam.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">TENTANG KARIR, menjelang usia 25 merupakan step awal menuju kemapanan secara financial. Namun kesuksesan tidak melulu soal uang saja. Ini akan berubah menjadi lebih sederhana. Definisi sukses di usia ini mulai bertransformasi. Perlahan kita akan menyadari bagaimana kita menjadi bahagia yang seutuhnya. Kebahagiaan tidak selalu datang dari perhitungan matematis macam itu. Dalam filosofi jawa, memang banyak penyimpangan, terlebih saat memasuki hitungan LIKUR. Dalam perhitungan bahasa Indonesia kita mengenal dua puluh satu, dua puluh dua, dua puluh tiga dan seterusnya hingga dua puluh sembilan. Sebaliknya, dalam perhitungan bahasa jawa kita tidak mengenal angka rong puluh siji, rong puluh loro, rong puluh telu, dan seterusnya hingga rong puluh songo. Kita mengenal satuan likur dalam perhitungan jawa sehingga bilangannya menjadi selikur, rolikur, telu likur, dan seterusnya. Lalu apa yang tersirat dari ini? Likur merupakan singkatan dari lingguh kursi atau “duduk dikursi”. Dalam hal ini, bagi siklus kehidupan manusia, usia 21-29 merupakan usia dimana manusia memperoleh “tempat duduknya”, baik berupa pekerjaan maupun profesi yang akan ditekuni dalam kehidupannya. Pada usia tersebut, kebanyakan orang memiliki pekerjaan yang mapan, ntah sebagai guru, dosen, dokter, pedagang, dan sebagainya. Sedang diusiaku yang ke 25 ini, aku hanya dapat berharap kedepan aku dapat meraih definisi sukses dalam karir, terlebih sesuai dengan khasanah keilmuan yang kumiliki maupun sesuai dengan kemampuan kukuasai.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">TENTANG KESEHATAN, segala puji bagi Allah, Maha Penguasa seluruh alam sehingga sampai detik ini tidak ada kendala kesehatan yang cukup berarti. Sebagaimana setiap ulangtahun, orang akan selalu mendoakan semoga panjang umur. Ya! Definisi “panjang umur” disini kuartikan bukan hanya usia yang hingga ratusan (namun jika itu merupakan bonus dari Allah, sekali lagi kuucapkan, Alhamdulillah), namun “panjang umur” dalam arti, dengan nikmat kesehatan yang dianugerahkan oleh Allah, kuharap dapat bermanfaat bagi orang lain dengan sinar keberkahan yang memancar hingga sepanjang masa. Sebagaimana cita-citaku ketika masih kecil yakni ingin menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa, agama dan keluarga. Klise memang, namun jika dicermati lebih mendalam, ini mengandung arti yang luar biasa yang menjadi “passion”-ku dalam menjalani kehidupanku.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">Dan pada akhirnya, pada bagian penutup dari tulisanku ini, aku hanya dapat bermunajat ke hadirat Dzat Pengijabah segala doa, semoga diusiaku yang ke 25 ini dapat menjadi orang yang lebih dewasa dan mapan secara pola pikir, emosional, spiritual, dan financial sehingga usia seperempat abad ini menjadi gerbang awalku menapaki kehidupan baru. Kesimpulan dari tulisanku ini, silakan menyimpulkan sendiri.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">.</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;">Selamat datang usia dua lima, selamat datang dunia baruku.</span>Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-17831535753730696512015-12-25T17:17:00.000+07:002016-02-05T17:18:14.298+07:00SELAMAT NATAL PAK RICHARD<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><b>SELAMAT NATAL PAK RICHARD</b></span></div>
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;">Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-VMATpT7au89TQwae6levmlKNFG1zny0i9RBmGnr-QvUZLzfuqUHm93mIxJ_KAsREh5legLH2qjSzI34DPfFUkKPs22bbfF1iG8S56CSSdVkpK00jwbYfDeUVUSyOLUTCgwK29E4aX2M/s1600/DSC01331.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-VMATpT7au89TQwae6levmlKNFG1zny0i9RBmGnr-QvUZLzfuqUHm93mIxJ_KAsREh5legLH2qjSzI34DPfFUkKPs22bbfF1iG8S56CSSdVkpK00jwbYfDeUVUSyOLUTCgwK29E4aX2M/s400/DSC01331.JPG" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><i>“Tok tok tok”</i></span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Suara orang tengah mengetuk pintu. Segera kubuka pintu kamar dan kudapati seorang mengenakan kacamata dan baju lengan pendek.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">“Selamat siang, nama saya Richard. Saya dari Kota Madiun dan saya adalah seorang Katholik”</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Itulah perkataan yang kuingat saat beliau memperkenalkan diri untuk kali pertama. Ternyata Bapak Richard adalah guru di salah satu sekolah Katholik di Kota Madiun. Pria paruh baya yang sopan dengan aksen jawa yang kental ini sangat akrab dengan siapapun yang baru saja dia kenal. Lebih dari itu, kami saling bertukar pengalaman pribadi diruangan yang mulai terasa dingin oleh AC itu.</span><span style="line-height: 19.32px;"> </span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Singkat cerita, kala itu kami tengah mengikuti diklat pelajaran Bahasa Indonesia guna implementasi K13 disalah satu hotel di Surabaya selama tiga hari. Dari Tulungagung, aku berangkat beserta ketiga temanku, seorang dari salah satu sekolah Muhammadiyah, seorang dari sekolah Kristen dan seorang lagi dari sekolah Katholik. Namun disini aku tidak akan banyak bercerita tentang ketiga teman sekotaku itu. Selain kami berbeda jenis kelamin, kami juga berbeda kamar sehingga tidak banyak yang aku ketahui dari Bu Ratna dan Bu Elizabeth. Disini aku akan menceritakan Bapak Richard, seorang guru yang berusia jauh diatasku serta seorang penganut katholik yang taat.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Dikamar itu, kami tidak sendirian. Aku ditemani oleh seorang muslim lain yang bernama Bapak Tamamun. Pernah suatu ketika, aku dan Bapak Tamamun menunaikan Sholat Maghrib berjamaah dengan aku bertindak sebagai imam sedangkan Bapak Richard dengan penuh rasa toleransi duduk ditempat tidurnya dengan tenang. Beliau yang semula menonton televisi, langsung bersedia mematikan televisi tersebut tanpa kami minta, bahkan beliau memberikan tempat agar kami leluasa menjalankan ibadah. Suasana kamar yang heterogen itu kian menimbulkan chemistry antar sesama penghuni kamar.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Sholat Maghrib telah selesai, untuk menunggu acara selanjutnya kami memutuskan berbincang ringan. Bapak Tamamun menceritakan bahwa dia dahulunya aktivis sebuah partai islam terkemuka di Kabupaten Malang. Namun pada pemilu kemarin beliau berpindah haluan menjadi panitia pemilu. Segala intrik dunia politik bangsa ini beliau ceritakan dengan segala problematikanya. Kepada Bapak Richard, aku tertarik untuk menanyakan konsep trinitas, keuskupan gereja, paus di Vatikan, perbedaan Kristen Katholik, Orthodox dan Protestan, perjanjian lama dan perjanjian baru serta masih banyak lagi. Sedangkan aku, hanya menjadi pendengar setia dari dua Bapak yang sudah senior ini dan telah makan banyak asam garam kehidupan.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Aku banyak mengamati ibadat yang Bapak Richard lakukan. Ketika subuh menjelang, badan ini telah merasa segar ketika kulanjutkan dengan ritual seperti biasa kepada Tuhan pagi ini. Sementara itu, Bapak Richard setelah dari kamar mandi juga melanjutkan beribadah pagi dengan Al Kitab-nya. Kemudian, satu hal yang aku salut dari Bapak Richard ketika makan, beliau selalu membiasakan diri membaca doa dengan menggenggam telapak tangan dan menundukkan kepala sebelum menyantap makanan dan sesudahnya. Bahkan aku sendiri sering lupa untuk melakukannya. Tuhan mengingatkan umat-Nya dengan berbagai cara.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Pernah suatu malam, setelah seharian mengikuti workshop, seperti biasa kami bercengkrama didalam kamar. Bapak Tamamun menceritakan kisahnya berdua dengan istrinya yang paling ia cintai. Mereka telah saling berkenalan selama enam tahun hingga akhirnya menikah pada tahun 1996 dan kini telah memiliki seorang anak yang sekolah di salah satu SMK di Malang. Beliau berbagi tips untuk memilih calon istri itu tidak hanya dilihat dari kecantikan, kekayaan, kebaikan, atau bahkan agamanya. Namun, lihatlah wanita yang tulus ikhlas mencintaimu dan sudi menerima akan segala kekuranganmu. Widih, bisa keren juga orang yang kadang suka ngebanyol ala aksen Ngalam ini.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">“Ciyeeeh... Kayaknya uis ngebet iki njaluk-njaluk tips barang”, celetuk Bapak Richard.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Dan aku hanya membuat simpul senyum malu menutupi perasaan ini. Yah, dari Bapak Richard, aku mengetahui bahwa di agama Khatolik itu tidak diperkenankan untuk mengucapkan kata “cerai”. Apabila seseorang telah melakukan janji suci pernikahan untuk sehidup semati didepan altar gereja, mereka harus bisa menjaganya hingga maut memisahkan mereka. So sweet. Pada dasarnya semua agama itu sama. Aku banyak belajar dari kedua Bapak yang sudah banyak makan asam garam kehidupan ini terlebih masalah percintaan.</span><span style="line-height: 19.32px;"> </span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Terlebih Bapak Richard, beliau adalah seorang bapak yang sangat mencintai keluarganya. Hampir setiap saat ketika beliau senggang tak lupa beliau mengabarkan kondisinya kepada istri dan anak-anaknya. Tak lupa dia mengingatkan anak-anaknya untuk beribadat. Beliau juga pernah menunjukkan kepada kami foto istri dan anak-anaknya, rumahnya, sekolahnya dan beberapa kegiatan yang pernah beliau ikuti. Dari foto-foto itu, seolah bercerita bahwa beliau adalah orang yang baik hati.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Dengan tulisan ini, aku ingin mengajak semua manusia didunia ini untuk menjalin hubungan baik dengan siapapun, tanpa memandang suku, agama, ras, golongan, bangsa atau apapun. Terlebih menyoal agama, ini merupakan isu yang paling sensitif untuk dibahas. Namun, bukankah Sayyidina Ali sudah berkata, “Dia yang bukan saudaramu dalam iman, adalah saudaramu dalam kemanusiaan”. Karena menurutku, berbuat baik adalah bahasa yang mudah dimengerti bagi semua manusia didunia ini.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Tidak kah kita mengingat? Ketika Nabi Muhammad SAW menyuapi Yahudi yang buta, ketika Gandhi sampai membela hingga mati hak kaum muslim, ketika Paus Fransiskus merangkul manusia berpenyakit dan menyuci kaki tahanan muslim, ketika Bunda Theresa merawat kaum Hindu miskin. Kata Gusdur, "Tidak penting apapun agamamu atau sukumu, jika kamu bisa berbuat baik kepada semua orang, orang tidak akan tanya apa agamamu?"</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Jika Tuhan mau, Dia bisa saja menciptakan manusia dari satu golongan atau satu agama saja, tetapi tidak bukan? Tuhan justru menciptakan manusia menjadi bersuku-suku, berbangsa-bangsa, beberapa agama, beberapa keyakinan, beberapa golongan agar saling mengenal, menghargai dan toleransi. Terlebih di Indonesia, disebuah negara yang mengagungkan semboyan “unity in diversity”.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Tentang tema tulisan ini, merupakan klise yang sering kita jumpai setiap tahunnya. Sebenarnya, dalam Al Qur’an terdapat ucapan selamat atas kelahiran Nabi Isa yakni,”Salam sejahtera (semoga) dilimpahkan kepadaku pada hari kelahiranku, hari aku wafat, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”. Silakan membuka Surat Maryam ayat 33. Surat ini mengisyaratkan bahwa diperkenankan mengucapkan selamat natal pertama yang diucapkan oleh Nabi yang mulia tersebut. Akan tetapi, persoalan akan menjadi berbeda manakala dikaitkan dengan hukum agama yang tidak semudah yang dibayangkan oleh banyak orang. Karena hukum agama itu tidak terlepas dari situasi, kondisi, konteks dan pelaku.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Bagi mereka yang melarang ucapan selamat natal manakala dikaitkan ucapan itu dengan kesan yang ditimbulkannya, atau dalam kata lain, mengakui akan Ketuhanan Sang Juru Selamat. Makna tersebut (tentu saja) jelas bertentangan dengan akidah agama ini sehingga pengucapan tersebut menimbulkan kerancuan dan kekaburan. Hal ini dilekatkan dengan dalil, man tasyabbaha bi qaumin fahuma minhum. Dipihak lain ada juga pandangan yang membolehkan ucapan selamat natal. Masih dalam surat Maryam, pada ayat 30 juga disebutkan bahwa,”Sesunggunya aku ini, hamba Allah. Dia memberiku al-Kitab dan Dia menjadikan aku seorang Nabi. Nah, salahkah kalau kita mengucapkan selamat natal dibarengi dengan keyakinan itu? Bukan kah terdapat salam yang ditujukan kepada Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Harus, Ilyas dan para Nabi lain? Apa salahnya kita memohon curahan sholawat salam untuk Nabi Isa sebagaimana kita mohonkan kepada seluruh nabi? Tidak bolehkan kita merayakan hari lahir (natal) nabi Isa? Bukankah Nabi Muhammad juga merayakan hari keselamatan Nabi Musa dari serangan Fir’aun dengan berpuasa Asyura seraya bersabda kepada orang-orang Yahudi yang sedang berpuasa seperti sabdanya, “Saya lebih wajar menyangkut Musa (merayakan atau mensyukuri keselamatannya) daripada kalian (orang-orang Yahudi)” maka Nabi pun berpuasa dan memerintahkan (umatnya) untuk berpuasa (HR. Bukhori, Muslim dan Abu Dawud)</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Menurut pengetahuan awamku, larangan muncul dalam rangka upaya memelihara akidah karena ditakutkan kerancuan pemahaman. Oleh karena itu larangan tersebut lebih ditujukan kepada mereka yang kabur akidahnya. Nah, kalau demikian manakala seseorang disaat mengucapkan tetap murni akidahnya atau mengucapkan sesuai kandungan selamat natal yang Qur’ani dan kemudian mempertimbangkan situasi dan kondisi diucapkan agaknya kurang beralasan lah larangan tersebut.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Membuat spanduk larangan mengucapkan selamat natal bahkan berkoar-koar akan keharaman mengucapkan selamat natal bukan mencerminkan jiwa “islami”. Silakan manakala saudara-saudara muslim-ku memilih tidak mengucapkan selamat natal. Itu soal pilihan. Namun bukankah, dalam interaksi sosial dan keharmonisan hubungan, Al Qur’an dan Hadits memperkenalkan suatu bentuk redaksi dimana lawan bicara memahaminya sesuai persepsinya, namun bukan seperti yang dimaksud oleh pengucapnya karena si pengucap sendiri mengucapkan dan memahami redaksi sesuai dengan pandangan dan persepsinya sendiri.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Dalam konteks ini, aku memilih mengucapkannya karena kuyakin Tuhan yang kusembah adalah Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tuhan yang dalam keyakinanku tidak akan menghukum (memasukkan kedalam neraka) seorang hamba hanya karena menjalin relasi yang hangat dengan non-Muslim dengan saling menghormati serta menghargai keyakinan masing-masing. Tuhan yang aku sembah tidak mungkin memarahiku hanya karena berbagi kebahagiaan dengan mengucapkan selamat natal kepada manusia yang juga merupakan ciptaan-Nya namun berbeda keyakinan dariku.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><i>Buddha was not a buddhist. Jesus was not a christian. Muhammad was not a muslim. They were teachers who taught love. Love was their religion. We were all humans until, race disconnected us, politics devided us, wealth classified us and religion separated us. Yap! We are all one, only egos fears and beliefs separate us. Last but not least,</i></span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">“Selamat Maulid Rosulullah Muhammad <i>Sallallahu ‘alaihi Wassalam</i> dan Selamat Maulid Nabiyullah Isa <i>‘alaihissalam.</i> Selamat Natal, Pak Richard”</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">***************************************************</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">NB:</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Sengaja kucantumkan foto dari Bapak Richard karena siapa tahu salah satu pembaca tulisanku ini mengenal beliau. Karena jujur, nomor handphone beliau telah hilang seiring handphone-ku yang berganti sehingga kami telah lost contact. Siapa tahu, terdapat pembaca yang berasal dari Kota Madiun atau daerah lain yang mengenal beliau dan memberitahu akan tulisan ini kepadanya.</span></div>
</span>Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-76126220731733100132015-12-22T17:20:00.000+07:002016-02-05T17:21:08.684+07:00GORESAN CINTA BUAT BUNDA<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><b>GORESAN CINTA BUAT BUNDA</b></span></div>
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;">Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz_4RvliQnciVH9KDtVt4Bwl1RYeTLg8taSWGDhBFkhJ6qpHv8J3osBR1ZFDmJ3MO3ddVBZzQN0Z2qNoQEoxq5dWMJnEOQVBbbI5K0J9o5XRoiCGlwR2cDZwa0w3pJ_ztg-KFnqAZEeJ4/s1600/1936276_10205453992453825_1248302551912105407_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="285" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz_4RvliQnciVH9KDtVt4Bwl1RYeTLg8taSWGDhBFkhJ6qpHv8J3osBR1ZFDmJ3MO3ddVBZzQN0Z2qNoQEoxq5dWMJnEOQVBbbI5K0J9o5XRoiCGlwR2cDZwa0w3pJ_ztg-KFnqAZEeJ4/s400/1936276_10205453992453825_1248302551912105407_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Geliat Literasi di </span><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/iaintulungagung?source=feed_text" style="color: #3b5998; cursor: pointer; line-height: 19.32px; text-decoration: none;"><span aria-label="hashtag" class="_58cl" style="color: #627aad;"></span><span class="_58cm">IAIN Tulungagung</span></a><span style="line-height: 19.32px;"> kembali tumbuh. Setelah beberapa saat yang lalu terbit sebuah buku kompilasi dari tulisan mahasiswa, alumni, dosen dan seluruh civitas akademika kampus ini yang berjudul GELIAT LITERASI, kini baru saja terbit buku dengan format serupa namun dengan tema berbeda. GORESAN CINTA BUAT BUNDA. Ya! Begitulah buku ini diberi nama. Sebuah buku yang ingin merefleksikan ungkapan cinta kasih terhadap figur seorang pemilik surga dikaki beliau dari setiap penulisnya. Tentu saja buku ini bisa publish dengan dipelopori oleh pioneer-pioneer literasi nomor wahid dikampus bergenre Islam di Tulungagung ini.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Buku yang memiliki ketebalan 152 halaman ini sangat cocok dibaca untuk mengisi waktu luang atau pada saat liburan karena dengan konten yang ringan, seringan bobotnya, namun jika dicermati lebih hikmah setiap goresan cinta tulisan dari setiap kontributornya, akan memunculkan dimensi spiritual, psikologi dan emosional hubungan antara seorang anak dengan ibunya. Para penulis berusaha menuangkan sebuah persembahan kepada semua ibu didunia ini dengan bahasa tulis.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Buku ini merupakan bentuk konkret dalam momentum mengenang jasa besar ibu. Kompilasi tulisan ini lebih mengangkat dimensi spiritual yang selama ini jarang disentuh. Spiritual dalam arti berbasis Islam, bukan spiritualitas universal tanpa terikat dengan sebuah agama tertentu. Ibu memiliki makna yang mulia dalam Islam. Menarik manakala kita mencermati simbol-simbol spiritualitas perempuan yang dilekatkan kepada figur seorang ibu. Besarnya peranan ibu dalam kehidupan menunjukkan bahwa ibu memang seharusnya memperoleh penghargaan dan penghormatan dari kita. Ibu, dalam perspektif spiritualitas, adalah kunci keberhasilan hidup. Dengan menghormati sosok ibu, kita dapat mencapai kematangan spiritual dan kesuksesan dalam hidup.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Terdapat sekitar 24 penulis dalam buku yang diterbitkan bertepatan dengan momentum hari ibu tahun ini. Termasuk didalamnya, karya dari seorang Mohammad Khadziqun Nuha yang berjudul “MALAIKAT TANPA SAYAP ITU KUSEBUT IBU” pada halaman 59 (terimakasih untuk yang setelah membaca ini, langsung membuka halaman tersebut. Hehe). Dengan bahasa hiperbola, metafora, personifikasi, ilmiah, science, litotes, dan ironi yang merupakan ciri khas dari tulisanku, kurangkai barisan kata yang merupakan manifestasi nyata bentuk cinta kasihku terhadap orang yang paling berjasa dihidupku. Sosok malaikat tanpa sayap yang kusebut ibu.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Penasaran dengan isi dari buku ini? Segera dapatkan buku “GORESAN CINTA BUAT BUNDA” dan selamat memperoleh hikmah cinta kasih figur seorang bunda dihari ibu ini. Diharapkan untuk membeli buku yang asli karena dengan membeli buku yang bukan bajakan merupakan wujud apresiasi nyata kepada para penulis.</span></div>
</span>Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-66847666597658725432015-12-06T17:27:00.000+07:002016-02-05T17:29:03.177+07:00MERASA TERHINA?<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><b>MERASA TERHINA?</b></span></div>
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;">Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZsByHaKWuyB1FNzz-0Mt76emeGYqH601Hy-BuhewrPhRUxjjVPAbEvD1qOwxW02W8vud_RYp-FBPsuDxKOVz5OlmFr9eMbRNGQVHrYcL0zIoafV2mZLjvRrgks_XJs9w_ZXlDOaEm1Xs/s1600/danbo-in-rain.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZsByHaKWuyB1FNzz-0Mt76emeGYqH601Hy-BuhewrPhRUxjjVPAbEvD1qOwxW02W8vud_RYp-FBPsuDxKOVz5OlmFr9eMbRNGQVHrYcL0zIoafV2mZLjvRrgks_XJs9w_ZXlDOaEm1Xs/s400/danbo-in-rain.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Sebagai makhluk sosial, tentunya tidak dipungkiri setiap manusia harus berinteraksi dengan manusia lainnya. Tak hanya untuk hubungan pekerjaan, sekolah, kuliah, komunitas, pertemanan, percintaan serta hubungan lain. Tidak menutup kemungkinan manakala kita bersosialisasi dengan orang lain terjadi gap atau benturan-benturan pendapat, pola pikir, dan perasaan yang membuat sakit hati. Sebagai manusia biasa itu merupakan suatu hal yang wajar. Yang tidak wajar adalah disaat kita terus terkungkung dalam lingkaran perasaan tersakiti karena berada posisi yang kalah. Taruhlah mudahnya aku akan menganalogikan sebuah cerita singkat seperti ini.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Alkisah terdapat seorang guru yang baru saja masuk ke dalam ruang kelas yang cukup gaduh. Setelah berada didepan kelas, sang guru tersebut kemudian mengangkat selembar uang kertas bernilai Rp 100.000 rupiah didepan siswa-siswanya lalu beliau bertanya,”Siapa yang mau uang ini”? Sontak semua siswa menatap penuh tanya sembari langsung mengangkat tangan mereka sebagai pertanda untuk ‘mau’. Kemudian sang guru meremas uang Rp 100.000 tersebut dengan tangannya dan kembali bertanya kepada seisi kelas,”Sekarang, siapa yang mau dengan uang ini?”. Kembali semua siswa tanpa terkecuali mengangkat tangan mereka.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Selanjutnya, sang guru melempar uang tersebut ke lantai dan menginjak-injaknya dengan sepatunya hingga kotor. Setelah yakin bahwa uang itu telah kotor oleh debu dan terlihat kusut, beliau kembali berkata,”Sekarang, siapa yang masih mau dengan uang ini?”. Dan seperti yang telah diduga, tetap saja seluruh siswa mengangkat tangan mereka.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Sesaat setelah itulah sang guru baru memasukkan pelajarannya.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">“Nak, inilah pelajaran kalian hari ini, betapapun kalian berusaha mengubah bentuk dari uang ini hingga kotor, berdebu dan kusut tidak akan pernah berpengaruh terhadap nilainya. Uang ini tetap akan bernilai Rp 100.000 rupiah meski sudah tidak berbentuk seperti semula”, penjelasan guru tersebut.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">“Begitu juga dengan kalian semua, nak. Bagaimanapun kalian direndahkan, dihinakan, dikucilkan, diremehkan, dinistakan, dilecehkan, dipojokkan, atau bahkan difitnah sekalipun, kalian harus tetap yakin bahwa nilai hakiki yang terdapat dalam diri kalian tidak akan pernah tersentuh. Ketika itu kalian akan tetap berdiri kokoh setelah terjatuh. Secara implisit, kalian akan memaksa semua orang untuk mengakui harga diri kalian. Bahwa kalian adalah sosok yang tahan banting, bahwa kalian adalah sosok yang tangguh, dan bahwa kalian adalah sosok intan yang tercipta dari dua hal didunia ini, yakni suhu dan tekanan yang tinggi di bumi ini. Semakin tinggu suhu yang ia terima, maka akan semakin tinggi pula tekanan yang diperoleh. Apabila ia mampu bertahan dan tidak hancur, maka dialah yang berhak menjadi intan yang berkilauan, keras, indah, kokoh serta mahal nilai jualnya.”</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Maka dari itu pembaca setia tulisan-tulisanku, berdasarkan ilustrasi cerita diatas, seberapapun hebat konflik batin yang terjadi dalam suatu hubungan antara seseorang dengan orang lain, maka manakala kita dalam posisi yang lemah, yakinlah kita tengah ditempa menjadi sebuah intan berkilauan yang bernilai tinggi. Tuhan tidak akan menguji umat-Nya diatas batas kemampuan umat tersebut. Kalau kita tengah dihadapkan pada suatu masalah, berarti Tuhan sedang memberikan kepercayaan kepada kita bahwa kita sanggup untuk mengatasinya. Satu hal yang patut ditanamkan pada diri kita adalah suatu kepercayaan bahwa kita mampu menghadapinya. Dibalik berbagai jalan yang terjal menuju suatu objek wisata, pada akhirnya kita akan menemukan hamparan pemandangan luar biasa apabila telah tiba di tempat wisata tersebut. Dibalik hujan badai yang turun, setelahnya akan muncul pelangi yang sungguh indah. Serta dibalik malam yang gelap, maka akan terbit sinar mentari yang terang. Namun disaat kita kehilangan kepercayaan terhadap diri kita sendiri beserta nilainya, maka saat itulah kita kehilangan segala-segalanya.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">.</span></div>
</span><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Tulungagung, 6 Desember 2015.</span></div>
</span>Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-68439031986304099492015-09-06T18:21:00.000+07:002016-02-05T18:22:11.615+07:00EMAAAKKK... AKHIRNYA AKU WISUDAAA...<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><b>EMAAAKKK... AKHIRNYA AKU WISUDAAA...</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;">Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNViH6qT-OUFWpV5ioTbO7lfoUT1I9o2blIAFhId1uzaK2Yi5OLZM2liOMBvkiQkMRNe812n9qhC8C82CflZH9sgwt_McwwgaV0NHxH84M52GSurXuymjXKMiuqx97Hj2AuwYAvb7xtGs/s1600/11954631_10204938400924359_5257469650794019770_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNViH6qT-OUFWpV5ioTbO7lfoUT1I9o2blIAFhId1uzaK2Yi5OLZM2liOMBvkiQkMRNe812n9qhC8C82CflZH9sgwt_McwwgaV0NHxH84M52GSurXuymjXKMiuqx97Hj2AuwYAvb7xtGs/s400/11954631_10204938400924359_5257469650794019770_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Screenshot ini menunjukkan gambar yang ku-upload pada tanggal 25 Mei 2015 atau sekitar tiga apa empat bulan sebelum toga itu kukenakan. Gambar itu merupakan ungkapan frustasiku karena tak kunjung mengerjakan thesis. Mood yang kurang stabil tak lain sebagai penyebabnya. Padahal, di semester awal aku berekspektasi untuk menebus kesalahanku mana kala mengerjakan skripsi yang juga hampir mendekati deadline. Pesimis sudah menyeruak dibenakku kalau-kalau aku tak sanggup menyelesaikan tugas akhir ini tepat waktu.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Namun, akhirnya... Cukup satu kata yang mewakili perasaanku kemarin,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">“ALHAMDULILLAH”</span></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Akhirnya perjuanganku berujung dengan dipindahkannya kucir oleh Sang Rektor. Haru sudah pasti, title magister telah ditangan. Terlebih melihat kedua orangtua hadir pada hari yang sangat bersejarah itu merupakan kebanggaan tersendiri. Meski tidak sesuai dengan hasrat yang menggelora dihati, tapi yasudahlah. At least, ini lah hasil klimaks dari perjuanganku selama empat semester ini. Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillahirobbil ‘alamin.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Maka, kini ayat yang diulang-ulang pada Surat Ar Rahman yang terlintas dibenakku,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><b><i>“Maka nikmat Tuhan-mu manakah yang kamu dustakan?”</i></b></span></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Flashback ke beberapa tahun silam. Rasanya tidak mungkin aku sampai meraih title sejauh ini. Bagaimana tidak? Dilahirkan dikeluarga yang konservatif serta putra seorang petani yang sederhana rasanya suatu hal yang mustahil jika aku bermimpi sejauh ini. Sejak lulus SD, abahku menyarankanku untuk melanjutkan belajar dipondok. Secara, beliau dan juga ibuku merupakan alumni pondok terkemuka didaerah kami. Hal tersebut juga diikuti kedua adik kandungku. Namun, aku menjawab itu dengan nilai belajar yang memuaskan sehingga ibu lah orang yang memperkenankanku untuk melanjutkan ke jenjang SMP, SMK bahkan hingga jenjang Perguruan Tinggi seperti saat ini karena melihat potensi yang berbeda pada diriku.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Soal biaya, aku percaya dengan peribahasa “banyak jalan menuju Makkah” atau bahkan peribahasa “where there is a will, there is a way”. Bahwa Allah tidak akan meninggalkan umat-Nya yang berikhtiar, berdoa dan bersungguh-sungguh. Hampir semua jenjang pendidikan yang kulalui, aku mendapatkan beasiswa. Semua berawal dari hasrat bahwa aku ingin membuktikan jika pilihan hidupku merupakan jalan yang tepat.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Gelar sarjanaku sedikit banyak terbantu oleh beberapa beasiswa yang kudapat. Untuk masalah lain-lain, dipikir sambil berjalan. Yang terpenting tetap fokus belajar untuk meraih harapan orangtua agar tidak mengecewakan mereka berdua. Walhasil, meski sempat berkecimpung dengan dunia aktivist kampus dengan segudang aktivitas, aku berhasil menyelesaikan studi S1-ku tepat waktu selama empat tahun dengan predikat memuaskan.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Dengan predikat itu, salah seorang dosenku yang sedang mengadakan penilitian tentang mahasiswa terbaik jurusan bahasa inggris dari tiga kampus yakni Universitas Negeri Malang, UIN Malang dan STAIN Tulungagung akhirnya mewawancaraiku, dan salah dua pertanyaan yang paling kuingat adalah,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">“Kadiq setelah ini mau melanjutkan kemana?”, Tanya Ma’am Nurul Chojimah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">“Saya dalam posisi dilema, Ma’am. Dalam pilihan yang sulit. Memilih antara menjadi seorang yang ‘idealis’ atau ‘oportunis’. Jika menjadi seorang yang idealis, tentunya saya ingin melanjutkan pendidikan yang linier dengan jenjang S1 saya. Namun tentunya saya belum yakin memiliki dana untuk itu. Manakala saya menjadi seorang yang “oportunis”, pihak kampus menyediakan beasiswa lanjut studi S2 di kampus kita. Namun, masalahnya dikampus kita belum ada jurusan S2 Bahasa Inggris. Biarkan saya berfikir dahulu untuk sementara waktu... Hmm... Tetapi sepertinya saya lebih condong menjadi seorang yang pragmatis untuk saat ini”, Jawabku.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">“Tapi kamu masih ingin melanjutkan studi di jurusan Bahasa Inggris kan?”, lanjut beliau.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">“Insya Allah masih. Kalau diberikan kesempatan saya ingin melanjutkan pada passion saya. Sekarang dijalani dahulu kesempatan yang sudah ada sembari mengumpulkan dana untuk itu, insya Allah”.</span></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Benar saja, tak sepersen pun dana kukeluarkan untuk membayar SPP di jenjang S2 ini. Aku hanya perlu fokus, fokus dan fokus untuk belajar. Ada saja cara Allah untuk memberikan kemudahan kepada kita kalau kita berikhtiar dan berdoa kepada-Nya. Kuncinya hanya satu, yakin. Masalah yang lain serahkan kepada Sang Pemberi Kehidupan.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;">Dua tahun berselang, 5 September 2015, lambang supremasi tertinggi dalam menempuh jenjang pendidikan strata dua-ku telah ditasbihkan selesai. Kini hanya tinggal menunggu ijazah yang keluar dan ijabsah. Rasanya luar biasa. Mimpi yang menjadi kenyataan. Kujawab kepercayaan yang diberikan ibu untuk melanjutkan studiku dahulu. “Emaaakkk... Akhirnya aku wisudaaa...”. Ya! Semua mengalir bak air sungai menuju muara. Syukur ke hadirat Allah tak lepas kupanjatkan teriring ungkapan, Alhamdulillah.</span><span style="line-height: 19.32px;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><b><i>“Maka nikmat Tuhan-mu manakah yang kamu dustakan?”</i></b></span></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Mungkin beberapa pembaca tulisan ini akan mengira aku riya’. Wajar, kuhormati argumen kalian. Tetapi tidak! Izinkan aku memberikan pledoi. Aku hanya ingin berbagi pengalaman serta berbagi hikmah kepada mereka diluar sana yang masih takut untuk bermimpi dan menyangsikan kekuasaan Allah. Siapa tahu ada yang dapat terinspirasi dariku.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.32px;"><i>“Nothing is impossible for Allah if we believe in”. </i>Janganlah takut untuk bermimpi untuk meraih apapun cita-cita kita. “Man Jadda Wajada”, barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil, insya Allah. Karena hidup berawal dari mimpi, dan nantinya kita akan dibangunkan dengan realita manis setelah kita bersungguh-sungguh dalam berusaha. Kuncinya satu, yakin bahwa Allah akan bersama makhluk-Nya yang bertawwakal. Insya Allah. Kini, mimpiku selain mengakhiri masa lajang dan menjadi dosen, adalah melanjutkan ke jenjang S3 atau kembali ke jenjang S2 yang linier, terlebih di luar negeri. <i>Help me, Lord! Bismillah.</i></span></div>
Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6830037081789831620.post-6098152339433472222015-08-21T19:55:00.001+07:002015-08-21T19:57:27.225+07:00TENTANG DOA YANG TAK KUNJUNG DIKABULKAN<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
TENTANG DOA YANG TAK KUNJUNG DIKABULKAN</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXOrvIfxAyVz2zTPhn1AqL0si6XgQilJoF5WDsVTJuUItUfFVFoIFiBEZUJARZMvL-iYQ4LOmpXz7UOM_SGL_zMW7XIWgIqoI14MIigi0nSzScTzCDmbM4mjfW_ph9hickkmYnYOCYt1Y/s1600/11745622_10204701846530647_2380632263509600359_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXOrvIfxAyVz2zTPhn1AqL0si6XgQilJoF5WDsVTJuUItUfFVFoIFiBEZUJARZMvL-iYQ4LOmpXz7UOM_SGL_zMW7XIWgIqoI14MIigi0nSzScTzCDmbM4mjfW_ph9hickkmYnYOCYt1Y/s400/11745622_10204701846530647_2380632263509600359_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px;">Pernah ngga sih kita merasa padahal kita telah berdoa dengan sungguh-sungguh namun Allah tak kunjung mengijabah doa kita? Pernah ngga sih kita merasa Allah itu ngga adil dalam mengabulkan doa para umat-Nya? Pernah ngga sih kita bermunajat untuk segera mendapatkan pujaan hati namun seraya jodoh itu tak kunjung datang? Pernah ngga sih kita berharap bergelimpang harta namun nampaknya itu hanya angan belaka? Pernah ngga sih kita bermimpi memiliki jabatan yang tinggi namun kenyataannya posisi kita begini-begini saja? Pernah ngga sih kita berdoa untuk memperoleh ketenangan jiwa namun realitanya cobaan tak kunjung habisnya? Pernah ngga sih... Baik, disini aku akan buat analogi suatu cerita rekaan.</span></span><br />
<span style="color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px;"><br /></span></span>
<span style="color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px;">Alkisah, ada seorang pria sholeh yang selalu beribadah kepada Tuhannya dengan hati yang tulus ikhlas. Tak lepas doanya setiap malam ia haturkan kepada Dzat Penguasa Alam akan suatu harapan yang sangat ia inginkan. Puasa Senin Kamis rutin ia lakukan. Qiyamul lail tak pernah putus. Sodaqoh jangan ditanya. Orangnya sholih. Ibadahnya baik. Namun, doa tak kunjung terkabul. Sebulan menunggu belum terkabul juga. Tetap dia berdoa. Tiga bulan juga belum terijabah. Tetap ia berdoa. Hampir satu tahun doa ia panjatkan. Sekali lagi, belum juga terkabul.</span></span><br />
<span style="color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px;"><br /></span></span>
<span style="color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px;">Dia melihat temannya. Orangnya biasa saja. Ngga ada yang istimewa. Kelakuannya kadang ngga beres. Tipu sana tipu sini terkadang juga ia lakukan. Bahkan sholat saja kadang bolong-bolong. Namun anehnya, setiap dia berdoa pasti segera terkabul. Walhasil, orang sholeh ini datang kepada seorang ustadz lalu menceritakan permasalahan yang tengah bergelayut dipikirannya beberapa waktu ini. Tentang sebuah doa yang tak kunjung diijabah. Sebagai orang yang taat beribadah, dia patut mempertanyakan itu sedang temannya yang “bandel” justru selalu mendapatkan apa yang dia inginkan.</span></span><br />
<span style="color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px;"><br /></span></span>
<span style="color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px;">Tersenyumlah ustadz ini. Lantas ia berkata kepada orang sholeh tersebut,” Anak muda, kalau kamu sedang duduk diwarung lalu datanglah seorang pengamen, tampilannya urakan, suaranya pas-pasan, main musiknya asal-asalan, bagaimana? Apa yang akan kamu lakukan?”</span></span><br />
<span style="color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px;"><br /></span></span>
<span style="color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px;">Orang sholeh itu berkata, “ Segera saya kasih pak ustadz. Ngga tahan melihat pengamen berlama-lama ditempat itu. Sambil nyanyi pula.”</span></span><br />
<span style="color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px;"><br /></span></span>
<span style="color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px;">“Baik, sekarang kondisinya saya ganti seperti ini. Andai yang datang adalah seorang pengamen yang rapi, main musiknya enak, suaranya empuk, bawain lagu yang kamu suka, bagaimana? Apa yang kamu lakukan?”, Lanjut Sang Ustadz.</span></span><br />
<span style="color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px;"><br /></span></span>
<span style="color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px;">“Wah, kalau itu saya ngga bakal bosan dengerin Pak Ustadz. Akan saya biarin dia menyanyi hingga habis. Lama pun ngga jadi masalah. Kalau perlu saya akan menyuruh dia nyanyi lagi. Bahkan dia nyanyi sealbum sekali pun saya juga rela. Kalau pengamen yang pertama tadi hanya saya kasih 500 perak, yang terakhir ini 50.000 juga berani, ustadz.”, Ungkap pria sholeh tersebut.</span></span><br />
<span style="color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px;"><br /></span></span>
<span style="color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px;">Sang Ustadz pun tersenyum lalu berkata, “Begitulah nak. Allah ketika melihatmu, engkau yang sholeh datang kepada-Nya. Allah akan betah mendengarkan setiap lantunan doamu. Melihat wajahmu dengan penuh harap. Serta Allah ingin bertemu denganmu dalam waktu yang lama. Bagi Allah, ngasih apa yang kamu harapkan itu suatu perkara yang gampang. Tapi yakinlah jika Allah ingin menahan kamu agar khusyuk, biar deket dengan Dia. Coba bayangkan manakala doamu cepat dikabulkan. Apa kamu akan sedekat ini? Dan pada waktunya nanti kamu akan mendapatkan jauh lebih besar dari apa yang kamu minta”.</span></span><br />
<span style="color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px;"><br /></span></span>
<span style="color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px;">Setelah berhenti sejenak, Sang Ustadz melanjutkan, “Beda dengan temanmu itu, anak muda. Allah ngga mau kayaknya kalau dia berlama-lama dan deket dengan Allah. Makanya dibiarkan saja dia bergelimang dosa. Makanya Allah buru-buru kasih aja harapannya. Yaa jatahnya memang segitu saja. Ngga nambah lagi”</span></span><br />
<span style="color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px;"><br /></span></span>
<span style="color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px;">Nah, saudaraku, para pembaca setia tulisanku. Ini bukan soal seberapa tulus doa kita namun berbanding terbalik dengan realitas yang ada. Namun ini soal sebuah keyakinan bahwa Allah akan mengijabah doa-doa kita tepat pada waktunya. Kalau belum diijabah? Berarti belum tepat waktunya. Yakinlah saudaraku, rencana Allah lebih indah dari pada harapan umat-Nya. Serta, Allah gives what we need, not what we hope. Dia memberikan apa yang kita butuhkan bukannya apa yang kita harapkan. Yang perlu kita lakukan hanya terus bermunajat, berdoa dengan sungguh-sungguh, berikhtiar, bertawwakal serta YAKIN! Bahwa Allah akan mengabulkan segala doa kita. Ingat! SEMUA AKAN INDAH PADA WAKTUNYA. Salam.</span></span></div>
Mohammad Khadziqun Nuhahttp://www.blogger.com/profile/05129791485928942209noreply@blogger.com0