KATA BUKU SIDU, EXPERIENCE IS THE BEST TEACHER.
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha
Akan
aku kisahkan sebuah cerita untuk para pembaca. Anggap saja ini salah satu
cerita fiksi agar kalian tidak terbebani dengan pikiran yang macam-macam. Kisah
ini sungguh sederhana, bahkan sebelum ceritanya usai, kita bisa menebak
ujungnya.
Alkisah
terdapat salah seorang anak adam yang bernama Koko yang merupakan pria yang
sangat miskin pengalaman dengan dunia percintaan. Bahkan diusianya yang ke dua
puluh dua tahun, dia tidak pernah berani mengungkapkan isi hatinya kepada
setiap wanita yang dia sukai. Dia selalu mencintai wanita dalam diam. Mungkin
karena sikap pemalu bawaan yang dimilikinya sejak lahir, rasa takut jikalau
tidak mendapat respon postitif atau bahkan karena memang dia terlambat puber,
ntahlah tidak ada yang tahu.
Hingga
suatu hari, si Koko bertemu dengan seorang gadis SMA saat itu disalah satu
sosial media yang bernama Meme. Semula tidak ada perasaan apapun antara Koko
dan Meme. Mereka saling berkomentar, bercanda, dan bertukar cerita pribadi satu
sama lain. Keakraban kian terjalin antara dua insan tersebut meski masih baru
saja saling mengenal. Bahkan Koko yang selama ini paling enggan untuk meminta
nomor handphone kepada setiap orang yang baru dia kenal, dengan berani meminta
nomor si Meme. Mungkin karena masih radak canggung terhadap orang yang baru
dikenal, pemberian nomor itu harus menunggu waktu yang cukup lama. Akhirnya,
pada saat Koko mengikuti persami disekolahnya dahulu, si Meme memutuskan
memberikan nomornya melalui sosial media yang selama ini mereka gunakan untuk
menjalin komunikasi. Bak gayung bersambut, komunikasi mereka semakin
intens melalui sms dan bahkan telpon.
Koko
dan Meme belajar pada sekolah yang berbeda. Koko belajar pada sekolah di
kecamatan Meme tinggal, sedangkan Meme sebaliknya, bersekolah di kecamatan-nya
Koko. Arah menuju sekolah mereka pun berlawanan sehingga suatu hari mereka
tidak sengaja berpapasan untuk kali pertama pada gang masuk rumah si Meme. Koko
tidak begitu mengenali Meme, karena menurut dia wajah Meme begitu berbeda
dengan foto yang berada disosial media yang dimilikinya namun secara
samar-samar dia tidak asing dengan wajah itu. Hal itu berbeda dengan Meme yang
langsung mengenali Koko. Walhasil, benar saja, Meme langsung mengirim sms ke
Koko untuk meyakinkan bahwa mereka baru saja berpapasan di jalan. Semenjak itu,
mereka menjadi kian sering berpapasan, ntah pada saat berangkat sekolah atau
pulang sekolah.
Benih-benih
cinta nampaknya muncul pada diri Koko tanpa dia sadari. Karena dia tak punya
pengalaman bercinta, ia anggap senyumnya sebagai sesuatu yang istimewa, sesuatu
yang membuatnya tergugah, dan sesuatu yang membuatnya bahagia. Karena dia tak
punya pengalaman bercinta, ia anggap perhatiannya itu hanya untuknya
satu-satunya meskipun ia ragu akan keyakinan yang dipaksakan itu. Karena dia
tak punya pengalaman bercinta, sering ia anggap curahan hatinya sebagai bentuk
kepercayaan terhadapnya. Berbeda dengan pengalamannya ketika mencintai wanita
dalam diam selama ini, ketika bersama Meme, muncul didalam benak Koko untuk
mengutarakan isi hatinya secara langsung. Terdapat suatu hal yang berbeda pada
diri Meme yang tidak ia jumpai pada diri orang lain yang tidak dapat ia
ungkapkan apakah itu. Ya! Karena cinta tidak membutuhkan beribu alasan kenapa
cinta itu hadir pada diri seseorang. Berbagai cara telah dilakukan agar gejolak
hatinya itu tersampaikan kepada empu-nya hati. Dimulai lewat sms,
telpon, maupun mengungkapkan secara langsung telah dia lakukan, namun berbagai penolakan
telah Koko terima. Beberapa kali dia menerima kenyataan dengan hati yang
lapang karena akhirnya suatu saat dia tahu, bahwa Meme telah termiliki.
Pernah
suatu ketika, Koko mengutarakan isi hatinya melalui SMS pada malam hari.
Panjang lebar untaian kata mutiara dia sampaikan kepada Meme untuk menarik hati
Meme namun sepertinya pendirian Meme belum goyah untuk menganggap Koko sebagai
teman saja. Pernah pula waktu Meme tengah berulangtahun, Koko menyampaikan isi
hatinya dengan kebulatan tekad melalui telpon. Namun kembali lagi Meme belum
bersedia menerima Koko dengan kata-kata yang lazim digunakan untuk menolak seseorang,
sebuah kalimat yang sebenarnya halus namun jika dicermati lebih lanjut
merupakan sebuah hal yang bullshit, yakni
“Aku
tidak bisa menerimamu karena kamu terlalu baik bagiku”
“Tapi
mengapa kau tak bisa menerimaku? Apakah yang memberatkan hatimu sehingga kau
tak dapat menyatukan hubungan ini, kurasa kita sudah semakin akrab bahkan tidak
ada sekat pada diri kita untuk saling mencurahkan isi hati masing-masing.
Apakah kau telah termiliki?”, Ungkapan ketidakterimaan seorang Koko.
“Iya”,
jawab Meme singkat.
Sejak
saat itu, Koko semacam frustasi karena berbagai cara telah dia lakukan namun
tidak membuahkan hasil. Kini, Koko telah setengah hati dan bimbang antara harus
terus mengejar pujaan hatinya atau harus berbesar hati melepas target yang
telah mengalihkan dunianya itu, seseorang yang dianggapnya sebagai tulang rusuk
yang selama ini hilang. Karena cintanya bertepuk sebelah tangan, kini
Koko berusaha sedikit demi sedikit menghindar untuk menghilangkan agar pedih
dihatinya tidak kian menjalar.
Awal
Oktober 2012, Koko mengetahui kalau hubungan Meme dengan mantannya telah
kandas. Semacam mendapat lampu hijau, Koko menjalin komunikasi yang
intensif kembali dengan Meme. Bak ungkapan cinta lama bersemi kembali atau
cinta lama belum kelar, gelora asmara pada hati Koko kembali menyeruak.
Pendekatan demi pendekatan berusaha Koko lakukan untuk menarik hati Meme.
Setali tiga uang, si Meme yang pada saat itu telah dalam posisi sendiri,
semacam memberikan respon positif, menurut perspektif Koko.
Sehari
setelah hari sumpah pemuda pada tahun yang sama, kebulatan tekad pada diri Koko
mengantarkannya untuk menembak Meme untuk kesekian kalinya. Dia berusaha
meyakinkan Meme bahwa dialah wanita yang selama ini dia puja dan kagumi dalam
diamnya. Kali ini dia mengungkapkannya secara langsung. Berbagai jurus
perkataan ia gunakan untuk memuluskan hasratnya itu.
“Maaf
mas, sepertinya aku tidak bisa menerimamu, aku lebih nyaman menganggapmu
sebagai kakakku. Bagaimana jika seperti itu?”
“Tapi
aku tak bisa, kuharap lebih dari itu, sense-nya akan berbeda antara
hanya menjadi kakak dan kekasih. Bagaimana harus bersikap, bagaimana perhatian yang
diberikan serta bagaimana usaha untuk saling menjaga satu sama lain akan
berbeda. Namun baik, jika seperti itu maumu, apalah dayaku untuk memaksamu.
Namun, setelah ini aku mohon izin untuk menghilang dari kehidupanmu. SETELAH
INI KITA TIDAK AKAN BERJUMPA LAGI, SAMPAI BERJUMPA LAGI DISURGA, SEMOGA KITA
BERTEMU LAGI DISANA”, ungkapan spontan Koko setelah mendengar jawaban
Meme.
“Tapi
haruskah sampai seperti itu?”, Meme mempertanyakan ego sesaat Koko.
“Iya,
aku adalah tipikal orang yang harus total dalam segala hal. Jika aku terus
menjalin komunikasi dan berjumpa denganmu, rasa cinta tak bertuan ini akan
terus tumbuh dan apakah kau tidak kasihan terhadapku jika aku terus berharap
pada suatu hal yang tidak mungkin ini? Setelah ini, silakan kamu jika ingin meninggalkan
tempat ini, aku masih ingin berada ditempat ini”, kata Koko.
Meme
pun meninggalkan tempat mereka bertemu itu sedangkan Koko masih memandangi laju
motor Meme yang mulai meninggalkan tempat itu bersama sorot sinar lampu malam
itu secara samar-samar. Dalam hatinya, yah, mungkin itu adalah terakhir kalinya
dia dapat melihat Meme. Ungkapan spontanitasnya sudah tak dapat ditarik lagi,
keputusannya sudah bulat untuk melepas Meme untuk selamanya. Bahkan, untuk
totalitasnya itu, akun situs jejaring sosial milik Meme di-block-nya,
Koko pun memutuskan untuk mengganti nomor handphone-nya serta dia berusaha
untuk menutup semua ingatan tentang Meme.
Disisi
lain, Meme kian merasakan perubahan pada perasaannya terhadap Koko. Dia yang
dahulu tidak mempunyai perasaan apa-apa dan terkesan apatis terhadap perasaan
Koko, kini justru berputar 360 derajat. Benih-benih cinta yang telah Koko
semai, telah mulai berbuah dihati Meme setelah Koko memutuskan untuk
melupakannya. Meme menyesal dan berusaha mencari kabar tentang keberadaan Koko
dengan meminjam akun milik temannya untuk stalking semua aktivitas Koko
didunia maya tanpa sepengetahuan orang yang telah ditolaknya itu. Dia tahu
betapa terpukulnya Koko setelah kejadian malam itu. Terkadang dia mengomentari
status milik Koko dengan akun milik temannya itu. Gejolak hatinya kian memuncak
namun dia tidak kuasa untuk menyampaikan isi hatinya karena terbentur adat
orang timur yang secara tersirat menyebutkan kurang pantas manakala wanita
harus mengatakan isi hatinya terlebih dahulu. Dan nampaknya, salah satu usaha implisit
Koko yang lain telah berhasil yakni untuk membuat seseorang menyadari apa
yang dirasakannya justru harus dengan cara terbaik yang menyakitkan. Misalnya
berusaha pergi darinya. Saat kita pergi, seseorang baru akan merasa betapa
kehilangannya dia tanpa kita serta dia mulai bisa menjelaskan apa yang
sesungguhnya dia rasakan.
Sedangkan
pada diri Koko, selang beberapa bulan, semakin dia berusaha untuk menghilangkan
ingatan tentang wanita itu, semakin besar pula hasratnya untuk kembali
kepadanya. Bagi orang-orang yang memendam rindu, mencintai dalam diam, maka
apa-apa yang ditunjukkannya hanyalah bagai gunung es di dalam samudera yang
luas, hanya memperlihatkan pucuk kecil dari betapa besar perasaan itu dibagian
dalamnya. Besar sekali yang tersembunyi. Dan benar saja, hingga akhirnya
tiba pada suatu titik dimana dia tidak mampu untuk menahan gejolak jiwanya.
Meski dia harus menelan ludah sendiri, akhirnya dia memutuskan untuk meminta
maaf kepada Meme karena telah mengucapkan ungkapan spontanitas itu melalui SMS
disaat malam hari. Satu jam dua jam berselang tidak ada respon dari Meme, dia
mengira kalau Meme telah marah sekali dengannya sehingga dia memutuskan untuk
memejamkan mata.
Keesokan
harinya Meme membalas SMS itu dengan pertanyaan siapakah pemilik nomor baru
itu. Koko baru ingat bahwa nomor handphone-nya telah berubah seiring ego
sesaatnya kemarin dan akhirnya memberitahu Meme tentang jati dirinya. Hubungan
mereka cair kembali dan tali silaturohim yang beberapa bulan itu putus
kini telah tersambung kembali. Meski semula sama-sama saling canggung namun
kini pelan-pelan mereka telah mulai bercanda dan gila-gilaan kembali.
Dengan
dalih ingin mengambil barang milik Meme yang masih dibawa oleh Koko, pada
tanggal 15 April 2013 Meme mengajak Koko untuk bertemu ditempat favorit mereka
ketika berjumpa. Sebenarnya Meme ingin mengungkapkan isi hatinya namun karena
dia tak kuasa untuk itu akhirnya dia memutuskan update status dengan ungkapan hanya
cinta, yang membuatku bertahan disini menunggu dirimu. Saat menulis status
itu, Meme sedang menunggu si Koko yang tengah menjalankan ibadah. Koko yang
selalu melihat statusnya Meme, setelah selesai menjalankan ibadah mendapati
status itu. Setibanya Koko kembali ditempat mereka bertemu, tanpa ba bi bu dia
langsung menanyakan kepada Meme tentang maksud dia dengan menuliskan status
seperti itu.
“Yaa
itu... Bisa membaca sendiri kan mas? Yaa seperti itu maksudnya” ungkap Meme
dengan sedikit tersenyum malu.
“Iya,
maksudnya ditujukan kepada siapa status itu?”, tanya Koko yang takut kecewa
karena terlalu ke-Ge-eR-an menganggap status itu ditujukan kepadanya.
“Lha
ini tadi mas tahu sendiri kan barusan aku sedang menunggu siapa?”, jawab
Meme meyakinkan.
“Aku?”,
Koko masih belum percaya dengan kenyataan itu.
Meme
hanya tersenyum saja seraya mengiyakan pertanyaan Koko dan langsung disambut
dengan simpul senyum seorang Koko.
“Sekarang
begini dek, kamu sudah tahu perasaanku seperti apa kepadamu, tidak perlu kuulangi
kembali apa yang ada didalam hatiku, jadi sudikah kiranya kita menyatukan
hubungan kita?”, tambah Koko.
Terlihat
Meme masih menarik nafas panjang untuk memberikan jawaban dan akhirnya sebuah
ungkapan terucap, “yaa... (Meme terlihat berhenti sejenak kemudian
melanjutkan berucap) kita jalani bersama ya mas.”
Sontak
hal tersebut membuat si Koko teriak kegirangan didalam hati. Dia tidak bisa
menyembunyikan kegembiraannya dengan senyum yang terus terkembang. Usahanya
selama ini untuk mendapatkan hati Meme akhirnya membuahkan hasil. Demi sebuah
keyakinan dia terus menjaga perasaan cintanya terhadap Meme meski berulang kali
mendapat penolakan. Satu hal yang dia pegang teguh dalam dirinya, sebuah
batu besar yang kuat dan kokoh manakala setiap hari terkena tetes air hujan,
maka sedikit demi sedikit akan berlubang juga. Apalagi hati ini yang tak
bertulang, dengan keteguhan cinta pada diri seseorang, akhirnya akan dapat
meluluhkannya juga. Sebagai prasasti ikrar cinta suci mereka, mereka sama-sama
update status dengan kalimat kuawali hubungan ini dengan bismillah.
Hari
demi hari mereka lalui bersama. Susah senang, tangis tawa membuat mereka kian
menyatu. Banyak cerita indah yang mereka ukir bersama. Pada awal hubungan
mereka, Koko berusaha untuk menjaga keromantisan hubungan mereka. Setiap pagi,
Koko mengucapkan I love you dengan berbagai bahasa yang ada didunia ini
serta SMS merupakan ritual wajib yang harus dilakukan setiap hari untuk
menjaga komunikasi satu sama lain, paling tidak untuk menanyakan keberadaan
atau kabar satu sama lain.
Pernah
suatu ketika menjelang Meme ulangtahun, Koko ingin melakukan sesuatu hal yang
usil. Dibuatnya Meme seperti membuat kesalahan sehingga terkesan Koko
menjadi marah sekali kepadanya. Berhari-hari Koko tidak menghubunginya sehingga
Meme kelabakan untuk meminta maaf kalau-kalau telah melakukan suatu
kesalahan. Namun keputusan Koko telah bulat untuk jail kepada Meme. Semua
telpon, SMS dan komentarnya disitus jejaring sosial dari Meme tidak digubris
hingga tiba hari ulangtahunnya. Untuk membuat Meme kian panik, jika biasanya ia
adalah orang pertama yang mengucapkan selamat ulangtahun, ia sengaja
untuk tidak mengucapkan itu hingga petang menjelang. Ketika matahari mulai
kembali ke peraduan, Koko pun menelpon Meme untuk mengucapkan selamat
ulangtahun serta memberitahu bahwa Koko telah menyimpan sebuah video ucapan
selamat ulangtahun pada salah satu folder tersembunyi di laptop milik
Meme tanpa sepengetahuannya. Kontan Meme melting dibuatnya serta
langsung speechless setelah melihat video tersebut.
Layaknya
dua sejoli yang sedang memadu kasih, berbagai destinasi telah mereka sambangi
untuk kian mempererat hubungan mereka. Dimulai dari rumah makan, pantai,
bioskop, serta tempat-tempat lain yang membuat hubungan mereka kian harmonis
dan terpenting juga membuat hubungan mereka dengan Tuhannya kian harmonis. Koko
yang miskin pengalaman tentang dunia percintaan itu menjadi kaya setelah
mengenal dan belajar banyak dengan Meme.
Klise
memang sebuah ungkapan bahwa roda itu berputar, begitu juga yang terjadi
pada hubungan mereka. Gelora asmara yang mereka jaga selama ini harus kandas
karena menganggap Koko masih mengingat wanita lain yang sempat singgah
dihatinya. Padahal, semenjak keberadaan Meme, hanya dialah yang ada dihatinya
serta yang dapat mengalihkan dunianya. Berbagai cara telah Koko lakukan untuk
mempertahankan hubungan mereka namun karena cemburu buta itu membuat
cinta Koko kembali bertepuk sebelah tangan.
Berhari-hari
Meme berusaha menghindar dari Koko dengan tidak membalas segala SMS, telpon,
komentar di situs jejaring sosial bahkan tidak sudi untuk diajak bertemu.
Karena merasa tidak dianggap lagi, dengan emosional Koko mengirimkan SMS dengan
nada tinggi meminta kejelasan tentang hubungan mereka. Seperti yang sudah ditebak,
Meme memutuskan untuk mundur dari hubungan mereka karena sudah tak sanggup
menahan sesuatu yang telah membebani pikirannya. Satu hal yang disesalkan oleh
Koko adalah Meme tidak pernah berusaha membicarakan masalah itu dengan
baik-baik dan justru menghindarnya darinya. Paling tidak, jika dibicarakan
dengan baik, akan lebih berakhir manis. Dalam hati, apabila dimulai dengan
suatu hal baik, seharusnya kalau diakhiri pun juga harus dengan baik
pula. Laksana peribahasa, datang tampak muka pergi tampak punggung.
Semula
Koko belum bisa begitu saja melepaskannya sehingga membuatnya terus berusaha
memperbaiki hubungannya biar bagaimanapun juga caranya. Betapa terpukul Koko
kala itu. Namun Koko kian terpukul ketika selang beberapa hari setelah hubungan
mereka kandas, ia mendapati Meme telah memberikan kesempatan kepada lelaki lain
untuk singgah dihatinya. Bak tersambar petir disiang bolong, Koko yang
semula belum rela melepas Meme kini telah angkat tangan dan mengibarkan bendera
putih untuk mempertahankan cinta suci mereka. Sekarang semuanya sudah jelas,
terlepas dari alibi bahwa Koko masih memiliki hati dengan wanita yang dahulu
sempat dipuja-puja Koko, keberadaan orang itu telah menjawab semuanya.
Koko berusaha memasukkan energi positif pada dirinya agar segera dapat move
on dari meme. Satu hal yang muncul pada dirinya, setiap orang mempunyai
kapasitas muatan sendiri-sendiri, tidak dapat dipaksakan untuk mengangkut
diatas kemampuannya. Begitu juga dengan memikirkan hubungannya dengan Meme.
Jika memang tidak dapat dipertahankan hubungan mereka, maka Koko berusaha
mengambil muatan lain yang dapat dia angkut.
Dimana
ada pertemuan, maka disitu pasti ada perpisahan. Dimana awal pasti ada akhir. That’s our cycle of life. Ketika akhir sebuah
perjalanan akan menjadi awal perjalanan yang lain dan sebuah perpisahan akan
menjadi pertemuan dengan sesuatu hal yang baru, and that’s more about our
life. Didalam hidup, banyak orang yang datang dan pergi. Tuhan telah
menjumpakan kita dengan orang-orang yang Dia telah gariskan dalam catatan
takdir. Mereka pun datang silih berganti. Ada yang melintas dalam segmen
singkat, ada yang sangat membekas dihati seseorang. Ada yang telah lama
berjalan beriringan tetapi tak disadari arti kehadirannya. Ada pula yang begitu
jauh dimata namun penampakannya melekat dihati. Semua orang yang pernah singgah
dalam hidup kita bagaikan kepingan puzzle yang saling melengkapi dan
membentuk gambaran kehidupan. Maka, sudah fitrah bila ada pertemuan
pasti ada perpisahan.
1 komentar:
Begitulah cinta, deritanya tiada akhir. ~ panglima tienfeng
Posting Komentar