Blue Fire Pointer
Kamis, 16 Juli 2015 0 komentar

YANG PALING DIRINDUKAN DARI RAMADHAN ITU...

YANG PALING DIRINDUKAN DARI RAMADHAN ITU...
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha



Ramadhan sudah diujung nadir. Tidak terasa memang, seakan baru kemarin kita mengerjakan sholat tarawih pertama kali, nanti malam insya allah kita akan mengumandangkan takbir ke seluruh penjuru dunia. Gegap gempita, suka cinta, sorak sorai pasti akan kita jumpai menuju hari kemenangan nan fitri. Namun pernahkah kita berfikir sejenak bahwa kita akan meninggalkan bulan yang sungguh mulia, bulan yang didalamnya terdapat malam yang nilai ibadahnya melebihi seribu bulan, bulan diturunkannya kitab suci agama islam, bulan yang... Wah, mungkin berlembar-lembar halaman kubutuhkan untuk menggambarkan bulan suci umat Islam ini. Disadari atau tidak, banyak hal yang akan dirindukan dari Ramadhan tersebut. Berikut ini akan kujabarkan beberapa berdasarkan hasil pengamatanku:

Pertama, masjid dan tempat sholat lain yang ramai. Ini bukan bentuk pesimisku, namun berkaca dari pengalaman yang sudah ada, selepas Ramadhan maka tempat-tempat itu akan sepi pada waktunya. Ketika Ramadhan tiba, terlebih pada awal  Ramadhan, semua akan berbondong-bondong memakmurkan masjid dengan sholat wajib dan  sholat tarawih secara berjamaah di Masjid. Pahala yang luar biasa lah yang mereka (termasuk aku) harapkan. Jika bulan Ramadhan telah usai, masih banyak kah yang mengunjungi tempat ibadah itu?

Kedua, qiyamul lail adalah hal yang wajar ketika bulan Ramadhan. Saat telah usai, nampaknya bantal dan guling lebih menarik ditemani daripada sajadah itu. Ingin membuka mata barang semalam saja nampaknya membutuhkan usaha ekstra. Terlebih dicuaca yang ekstrim dinginnya, nampaknya berbaring dibawah selimut lebih nyaman daripada mengambil air wudhu. Sungguh hati ini sangat susah jika diajak dalam kebaikan. Jika surga dan neraka tak pernah ada, masih semangatkah kita beribadah kepada-Nya?

Ketiga, suara adzan maghrib menjadi suara yang sangat dinantikan bagi semua umat muslim. Coba kalau dihari-hari biasa di luar Ramadhan, mendengar adzan maghrib adalah suatu hal yang sangat biasa yang bahkan kita abaikan. Kalau saat Ramadhan, adzan maghrib tak hanya sebagai penanda waktu sholat tiba, tetapi juga sebagai penanda kita telah diperkenankan menyantap hidangan berbuka. Namun diluar Ramadhan, mungkin sebagian dari kita bahkan untuk sholat saja masih menunda-nunda setelah adzan berkumandang.

Keempat, tidur adalah suatu bentuk ibadah. Inilah bulan yang luar biasa yang mana orang tidur saja sudah dianggap sebagai bentuk ibadah. Dalam arti, kita lebih baik tidur daripada berbuat maksiat, berkata kotor, menyakiti hati orang lain, serta melakukan hal tercela lainnya. Namun kalau tidur saja sudah disebut ibadah, kurang bijak juga kalau kita tidur secara terus menerus. Alangkah lebih baiknya jika diisi dengan bekerja atau ibadah lain yang lebih baik. Namun ya! Inilah satu-satunya bulan yang berharga bagi “si tukang tidur”. Bagaimana dengan bulan lain? Tentunya kita tidak akan menemui fadhilah tidur yang luar biasa dihari-hari selain Ramadhan.

Kelima, suara ronda dimana-mana. Ketika Ramadhan tiba, saat malam hari akan sangat wajar kita jumpai suara anak-anak yang melakukan ronda. Kalau pada hari-hari biasa orang akan melempar batu atau menyiram air bagi siapapun yang membunyikan suara sound system atau bunyi-bunyian lain dari alat musik, dibulan Ramadhan jasa mereka akan selalu dinantikan semua orang. Meski kini terdapat jasa membangunkan sahur lewat SMS, telpon, WA, BBM atau alarm. Namun diakui atau tidak, ronda merupakan jasa membangunkan orang untuk sahur yang tidak akan pernah tergantikan.

Keenam, sarapan yang terlalu pagi. Ya! Benar. Sahur merupakan salah satu sunnah bagi orang yang sedang melaksanakan ibadah puasa. Sebenarnya tidak apa-apa manakala kita tidak melakukan sahur, namun sudah hampir dipastikan keesokan harinya kita akan lemas ketika menjalani puasa dan tentunya pahala sahur tidak akan kita dapatkan. Sahur merupakan bekal kita untuk menjalankan ibadah selama seharian besoknya.

Ketujuh, suara “imsyak...” hanya kita jumpai pada bulan Ramadhan. Biasanya suara itu dikumandangkan dengan pengeras suara tempat ibadah. Ya, imsyak merupakan pertanda kita diharapkan segera menyudahi makan sahur kita karena puasa hari itu akan segera dimulai. Setelah Ramadhan telah usai, tidak akan kita jumpai suara “imsyak...” tersebut.

Kedelapan, program-program TV bergenre keagamaan. Seperti jamur dimusim penghujan, akan kita jumpai segudang program TV yang menyuguhkan program islami. Taruhlah ajang pencarian da’i, pencarian hafidz, program saat sahur, program menjelang berbuka, sinetron islami, kultum menjelang berbuka dan berbagai program-program lain yang sering kita jumpai disaat bulan nan suci. Beberapa channel televisi berlomba-lomba menarik perhatian pemirsa.

Kesembilan, iklan produk yang khas. Ketika Ramadhan tiba, biasanya diikuti dengan iklan TV yang khas. Taruhlah salah satu produk sirup ternama di negeri ini yang biasanya iklannya bersambung. Itu wajar, karena kita disunnahkan untuk berbuka dengan yang manis. Ada pula obat magh yang biasa menghiasi iklan ketika Ramadhan. Lhoh, memangnya Ramadhan justru membuat sakit? Ah... Tidak usah su'udzon, yaa mungkin untuk jaga-jaga bagi yang mengidap magh. Intinya, banyak iklan yang identik dengan datangnya Ramadhan yang mungkin hanya kita temui ketika Ramadhan saja.

Kesepuluh, membaca Al Qur'an dengan semangat. Seperti kita ketahui, Ramadhan merupakan bulan dimana diturunkannya kitab suci umat Islam. Semangat nuzulul qur'an serta pahala yang ditawarkan ketika membaca Al Qur'an akan membuat semua umat muslim kian semangat untuk membacanya. Kita biasa menyebutnya dengan tadarus yang biasa dilaksanakan di Masjid, Musholla, atau di rumah masing-masing. Namun, Ramadhan tahun ini, tadarus-ku diluar harapan, berbeda jauh dengan Ramadhan-Ramadhan sebelumnya. Semoga Ramadhan tahun depan aku dapat memperbaikinya. Aamiin...

Kesebelas, ini khusus diperuntukkan kepadaku pada Ramadhan tahun ini, yakni dapat menulis satu hari at least satu karya bertajuk "berbagi hikmah dibulan yang pernuh berkah". Aku memang memiliki hasrat pada awal Ramadhan untuk membuat tulisan setiap harinya di bulan Ramadhan tahun ini. Jika hari ini memang telah berakhir bulan puasanya, berarti ekspektasiku telah berhasil. Sejauh ini, 29 karya telah kuciptakan dalam satu bulan ini. Alhamdulillah. Pertanyaannya, bisakah ini kulanjutkan dihari-hari berikutnya diluar Ramadhan? Wallahu a'lam.

Selamat tinggal Ramadhan... Aku akan merindukan hari-hari di bulan nan suci ini. Semoga Ramadhan tahun ini dapat meningkatkan kualitas iman kita serta semoga kita semua masih diperkenankan untuk berjumpa dan beribadah di Ramadhan-Ramadhan selanjutnya. Aamiin Yaa Kariim...

#mkn

29 Ramadhan 2015
Rabu, 15 Juli 2015 0 komentar

NGOMONGNE PESBUK

NGOMONGNE PESBUK
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha 




Rumasaku uis biasa aku nggawe tulisan gunakne Basa Indonesia. Nah, sebagai penulisanti mainstream sing dadi panutan nom-noman alay lan ibuk-ibuk PKK, saiki aku arepe nggawe tulisan gunakne Basa Jawa. Tapi Basa Jawa sing tak gunakne raiso sing Krama Alus mergone ngko mesti mbog guyu Basa Kramaku sing acak adul. Tak nggawe Basa Jawa Ngoko sing aksen Tulungagungan ae. Pokok ojo sampek ngantuk maca tulisanku. Yowes, ojo nandi-nandi, bar iki aku arep mbalik maneh mbahas tema sing menarik.Cekidot!

Woke cah, saiki aku arepe ngomongne pesbuk. Iyo, paling wong sak Indonesia utowo malah sak dunyo iki ngerti situs jejaring sosial gaenane makde Mark Zuckerberg iki. Diakui opo ndak, meh kabeh wong neg ndunyo iki mesti ndue paling ndak siji akun pesbuk. Termasuk aku dewe, aku kenal pesbuk sejak 18 April 2009 ngganteni situs jejaring sosial sing uis ngetrend disik jaman iku yoiku prenster. Ngerti pora cah saman prenster? Heleh leg saman gaul mestine uis ngerti, dadine aku ngga usah repot-repot njelasne. Tapi sayange saiki prenster uis raiso dibukak. Padahal, huakeh kenangan karo prenster rumasaku. Tapi yoweslah, masa lalu biarlah masa laluuuu... (Lhah halah kok malah ape nyanyi)

Mbalik maneng neg pesbuk, akeh sing iso dilakoni karo pesbuk. Bayangno tho, awedewe iso ndelok wong nulis diary, wong nesu, album poto, wong dodolan, wong cramah, wes pokok huakeh lah modele sampek (nyuwun sewu) nggon prostitusi yo enek. Ra percoyo? Jale neg kolom pencarian ngetik’o “XXX” (maaf kata-katane tak sensor, haha) mesti leg muncul wong dodolan awak’e dewe. Naudzubillah.... Kemajuan teknologi saiki iso digunakne werno-werno, tergantung awedewe pie leg ngopeni atine dewe-dewe, ape nggae kanggo kabecikan opo keelekan. Sembuarang janan, kuarepmu!

Sik panggah ngomongne pesbuk, awal-awalane ndue akun pesbuk aku ilo yora enek sing marai. Blajar-blajar dewe masamu, sokor ngetik-ngetik ngunu, mendahmen tho arepe eror. Gek mbien hapeku kan uelek janan, mulane leg aku arepe mbukak pesbuk kudu neg warnet opo komputer sekolah (ops... keceplosan). Tampilan pesbuk sing gonta-ganti yoo kadang iso nggae aku bingung, tapi mbuh nyapo aku koyok ra ndue bosen karo pesbuk.

Menurutku, pesbuk kui uis koyok oksigen. Aku iso mati leg renek pesbuk. Lebay nyatunan tapi iki tenan lho, masaku leg ora mbukak pesbuk sedino jan koyok iwak metu soko akuarium, jan glagepan kae. Lhakok sedino, limang menit ra mbukak ngunu ae lho, rasane atiku bertakok-takok, enek pemberitahuan teranyar pora yooo... Karodene yora sombong, tak tinggal semenit ilo, notifications-ku langsung mbruduli. Heh, tenan lho. Modiele saman ki kok gampang ra percoyonan leg tak omongi. Mbien ki legku apdet status marai ki sedino minimal iso ping telu, uis koyok ngombe obat kae. Dadi ojo kaget leg saman uis dadi koncoku neg pesbuk, berandamu mesti tak begki. Yooo saiki ae rodok tak kurangi. Nyapo? Ratrimo? Wes, ngene ae penak’e. Leg ora trimo, rausah kakean ngomong, langsung blokiren ae pesbukku. Ngunu ae kok repot.

Ra sombong meneh, leg aku apdet status ki mesti akeh jempol sing ngebeki. Masamu ngunui yoo ra tak bayar lho wong sing njempoli status-statusku. Salok’e ae yora kenal raket og. Tapi yo paling mergo statusku huapik utowo atasnama mesakne renek sing njempoli statusku wong-wong kui. Tapi aku ngunui yo pengertian masamu, terkadang aku yo sodaqoh jempol kanggo fakir-fakir jempol sing mbutuhne. Intine podo-podo nguntungne lah. Opo ngunui basa kerene, legra salah simbiosis mutualisme opo ngunu. Tapi ngunui aku yoleg kober. Haha. Tapi ngertio, aku ki paleng anti ngemis jempol neg wong-wong utowo nandai wong-wong neg postinganku ben akeh sing njempoli utowo akeh sing komentar, kecuali leg postinganku kui penting tenan gek kudu nandai wong-wong. Tenan, aku anti tenan. Ngunui iso ngrendahne pangkatku sebagai “master of pesbuk”. Peh, tenan tho, pokok leg sampek aku nglakoni ngunu, mbog wani tho aku leg saman ape nyumpahi aku ganteng seumur urip. Wallahi, aku ikhlas dunia akhirat.

Yowes, saiki aku arep ngomongne kelakuane wong-wong neg pesbuk ki jane nyapo ae tho. Yoo sajane saman paling yo iso nilai dewe, tapi saiki aku arep njajal ngrangkum nggae kata-kataku dewe, sopo ngerti saman iso ngguyu-guyu dewe opo malah kesenggak aku ngetik ngene iki. Pengen eruh? Plis, munio iyo! Ben aku ra kisinan. Ndang! Yes, mbog ngunu, berati awedewe bolo, wesndang gek ndang diwaca penuturanku ngisor iki.

Sepisan, biasane wong-wong ki curhat neg pesbuk. Mbuh kui ngomongne putus cinta, oleh rizqi, nesuan karo koncone, ceblok trisno, ngrasani guru opo dosene, lan sapitunggalane. Pokok sing ngunu-ngunu kui lah. Siktho, saiki iyo pora? Ngakuo elo, marai aku dewe yoo ngunu #plakkk. Gek wong-wong sing modele ngunu kui biasane berdalih ngene, “Yoo fungsine pesbuk ki yoo ngunu kui. Legra trimo ojo ndue pesbuk, nuliso neg diary ae benra disawang wong”. Hu’uh pora tak takok?

Kapindo, ndungo neg pesbuk. Lhah, yo ngene iki sing marai Mejid sepi. Mosok ndungo ae sampek neg pesbuk. Gek opo rumangsamu Gustimu ndue akun pesbuk? Gek opo rumangsamu legmu ndungo neg pesbuk mesti diijabahi. Heleh, wallahu a’lam ae lah. Dihormati ae wong-wong sing ngunu iku. Luwih apik kan ngge ndungo, timbang dingge ngelok-ngelokne wong entek-entekan.

Ketelu, dingge lapak dodolan. Wes, iki uis dadi rahasia umum tho yo? Arep nggolek bakul klambi enek, bakul obat opo meneh, bakul hape mblader, westho pokok huakeh sing dodolan neg pesbuk. Mari-mari paklekku tak kon dodolan sego pecel neg pesbuk, sopo ngerti payu. Jan akeh neg pesbuk grup kanggo forum jual beli ngunui. Lhawong aku dewe ilo yo gabung karo grup ngunu iku. Tapi aku paleng gueting leg grup sing tak admini dingge dol tinuku ngunu kui padahal judule grup duduk forum jual beli, wes langsung tak hapus postingane, leg perlu tak tokne wong kui soko grupku. Jane opo ra ngerti opo pie grupe ngge opo. Aku yo paling ilpil leg enek “spam” sing nyebarne link dodolan hape utowo barang elektronik liane. Hoh, tau pora saman ditandai ngunui? Iyo ngerti wong usaha, tapi mbogyo ojo sampek ngusik privasine wong lio. Iki nyuwun sewu lho. Aku jane yora popo, sing penting neg batas kewajaran.

Kepapat, nggon kampanye. Sik eleng pora pas pemilukada, pemilu legislatip opo pilpres kae? Huakeh tho sing adol gambar sing sliweran neg pesbukmu? Heleh, ape tak penging ki yoo pie, wes kono-kono karepmu. Dipengingo paleng yora kenek. Pokok ra sampek black campaign wes bene, jenenge yoo wong golek kerjo.

Kelimo, mimbar cramah. Huakeh meneh wong sing mituturi wong lio liwat pesbuk. Iso liwat fanpage utowo akun pribadi. Tapi menurutku iku apik, iso dadi bentuk cramah modern. Dadi wong-wong saiki yora jenuh panggah ngrungokne neg nggon sing sumpek karo wong huakeh. Leg ngene kan iso diwoco utowo didelok neg ngendi ae.

Keenem, nggon kanggo ngumpulne wong-wong. Saiki akeh tho komunitas sing nggae grup utowo fanpage? Legra ngunu konco sekolah, kuliah, PPL, KKN, kerjo, sehobi, sekuto, fans’ne artis, wes pokok sing menurute ndue visi lan misi podo ngumpul dadi siji. Iki apik, opo meneh sing iso nggerakne neg kebecikan, pokok tak dukung satus persen leg ngunui. Kecuali leg grupe penyuka hentai, grupe poro maling, grupe teroris, leg ngunui iso-isowo tak laporne neg Menkominfo utowo sing ndue wewenang neg pesbuk. Jan ngreseki thog.

Kepitu, iki jane meh lali, padahal iki paleng penting. Eruh opo? Yo! Pesbuk dadi album poto ngertio. Arep nggolek poto model opo ae enek. Mulai poto pas nikahan, poto selpi, poto grufi, pas reunian, pokok kuabeh enek. Arep poto lambe dimencor-mencorne, pose loro driji, pipi ditembem-tembemne sampai pose jungkir walik yoo enek. Pokok pesbuk saiki koyok nggone wong narsis (termasuk aku). Ngunui kui wajar, renek sing nglarang. Makde Mark Zuckerberg ae lho fine-fine ae. Tapi aku mekgur gedek-gedek ae leg enek wong sing aplot poto-poto narsis ngunui. KOK ONO WONG KOYOK NGUNU IKU!!!



Intine, awedewe sah-sah ae ape nggunakne pesbuk dingge opo ae. Sing penting, kudu didelok. Dingge kabecikan opo keelekan. Terus leg enek imbas negatip ojo nyalahne pesbuke. Salahno wong sing nggunakne. Paribasane ngene lho, tukang kayu sing amatiran kui bakal nyalahne alat-alat'e leg wayah gagal nggae karya. Opo sae ngunui? Pokok ngene ae lhah, sing bijak yo cah leg nggae pesbuk! Tul ngga?

#mkn
28 Ramadhan 2015
Senin, 13 Juli 2015 0 komentar

AKU IRI

AKU IRI
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha



Setiap manusia yang terlahir didunia ini pasti pernah merasakan virus merah jambu. Tua muda, besar kecil, kaya miskin, dikota didesa, kulit hitam kulit putih atau jenis kulit lainya, semuanya. Virus ini tidak mengenal suku, kasta, agama, apa pun. Jika telah terjangkit virus tersebut, semua tak akan dapat menafikannya. Permasalahannya, sudah siap kah kita dengan kedatangannya?

Bagi kaum adam, ketahuilah! Ketika seorang perempuan itu sedang jatuh cinta, maka sesuatu hal yang ajaib sedang terjadi. Bagaimana mungkin dia dapat mencintai satu orang laki-laki, dan itu kamu, padahal disaat yang bersamaan ada sekitar 1 milyar laki-laki lain yang mungkin lebih baik darimu? Aku iri dengan kalian, kalian semua yang telah diberi amanah sebagai tambatan hatinya. Oleh karena itu, jagalah hatinya serta jagalah kehormatannya dan jangan sekali-kali menyakiti perasaannya karena wanita itu pada dasarnya adalah makhluk yang rapuh yang tercipta dari tulang rusuk laki-laki, sedangkan yang terbengkok adalah yang teratasnya. Jikau engkau bersikeras untuk meluruskannya, ia akan patah. Tetapi jika engkau membiarkannya ia akan bengkok selamanya. Kalian adalah yang menurutnya lebih baik dari sekitar 1 milyar laki-laki lainnya yang tinggal di planet yang biasa kita sebut dengan bumi ini.

Semua perempuan itu adalah Puteri yang harus dijaga. Biar putih hitam atau coklat kulitnya, lurus keriting rambutnya, hitam biru abu-abu matanya, pendek tinggi perawakannya, kurus gemuk tubuhnya, apa pun. Semua adalah puteri yang patut kau jaga kehormatannya. Sebagaimana puteri dalam kisah dongeng itu. Sang Puteri hanya akan berjodoh dengan Pangeran yang baik hatinya dan selalu menjaganya. Bukannya pria penggombal, pemberi rayuan dangkal atau bahkan  perhatian semu di dunia maya.

Bagi kaum hawa, ketahuilah! Jika engkau belum menemukan jodohmu, tulang rusuk tidak akan pernah tertukar. Tuhan tengah mempersiapkan jodohmu dengan cara yang tak terduga. Yakinlah bahwa perempuan yang baik akan berjodoh dengan laki-laki yang baik pula. Yang perlu kau lakukan adalah bersabar, menjaga kehormatanmu dan terus berdoa kepada Sang Pemberi Kehidupan. Soal jodoh itu sudah ada yang mengatur, tinggal kita saja yang harus mendekatkan diri dengan  yang mengatur.

Bagi yang telah menemukan pasanganmu, yakinlah kalau jodohmu adalah laki-laki terbaik di alam semesta ini yang telah dipilihkan kepadamu atau bahkan paling tidak dari sekian banyak sel sperma yang berjuang di rahim ibunya. Dia adalah pria pilihan yang patut kau jaga perasaannya pula. Ya! Aku iri dengan pria itu. Pria yang telah diberikan amanah untuk menjaga hati Sang Puteri.

Akhirnya pada saatnya kelak kita akan tersadar, bahwa jodoh bukanlah didapatkan dengan cara memaksa agar orang lain bersedia bersama dengan kita. Namun kerelaan dengan lapang dada serta ikhlas untuk bersanding dengan kita pada sisa usia kita. Aku iri dengan kalian yang sudah menemukan jodoh. Ketahuilah! Cinta bukan hanya rasa untuk memiliki seseorang namun cinta adalah suatu rasa dimana seseorang akan merasa lebih bahagia semenjak kehadiran kita disampingnya dan itu diperoleh bukan dengan cara paksaan namun kerelaan.

Ketahuilah saudaraku! Sebuah intan terbaik didunia ini tercipta dari dua hal, yakni suhu dan tekanan yang tinggi di bumi. Semakin tinggi suhu yang ia terima, maka semakin tinggi pula tekanan yang diperolehnya. Maka bila ia mampu bertahan serta tidak hancur, dialah yang berhak menjadi intan yang berkilauan, kokoh, keras, indah serta mahal harganya. Sebagaimana kerasnya kehidupan dalam dunia percintaan. Ini tentang semua kejadian menyakitkan yang kita alami, semua kesedihan yang terukir, jika semakin dalam dan menyakitkan maka semakin tumbuhlah kita menjadi pribadi yang berkarakter yang ditempa menjadi sosok yang tangguh dan kuat.

Semakin baik sesuatu itu, maka akan bernilai jual tinggi. Untuk menjagaya diperlukan brankas khusus untuk menyimpan yang bahkan diberi kunci khusus. Taruhlah seperti perhiasan yang berharga fantastis atau surat-surat berharga lainnya, sudah barang tentu akan diberikan kunci khusus yang bahkan diberikan sandi tertentu untuk membukanya. Sedangkan sesuatu yang kebanyakan dan tidak berharga akan dikunci dengan gembok seadanya atau bahkan dibiarkan begitu saja. Mau hilang, mau diambil orang, mau dipakai sembarangan, silakan. Sama halnya dengan orang yang menjaga kehormatan perasaan, dia akan selalu menjaga kunci hatinya untuk orang tertentu yang nantinya, disaat masanya tiba, hanya akan bisa dibuka dengan kunci khusus yang dimiliki seseorang yang baik hatinya, bagus pemahaman agamanya, mulia akhlaknya serta mampu menjaga kunci amanah yang telah diberikan. Sekali lagi, aku iri dengan kalian yang telah diberikan kunci itu.

True love is love which is only for two person and there is no place for the third person. Sebegitu sucinya cinta itu, maka kita harus menjaga cinta itu biar bagaimanapun juga. Manakala telah muncul benih-benih cinta baru dengan kehadiran orang ketiga, maka kita patut mempertanyakan apakah cinta kita terhadap orang yang telah mengisi hati kita selama ini pantas dipertahankan. Jika memang benar cinta, tidak akan tergoyah meski aura orang baru itu lebih terpancar. Jika tidak, lebih baik segera sudahi saja hubungan daripada nantinya terdapat hati yang terluka.

Dear my future wife yang telah tertulis di lauhul mahfudz, ketika menulis ini aku belum mengetahui siapakah dirimu. Namun yakinlah, kehadiranmu sangat kunantikan selama ini. Aku telah lelah bermain-main dengan cinta. Kan kujaga hatiku hanya untukmu. Siapa pun engkau, semoga kelak kita dipersatukan dalam ikatan cinta suci  yang hanya maut yang dapat memisahkan kita. Jika suatu hari nanti kita dipertemukan, aku berjanji atasnama Dzat Penguasa Alam, aku tidak akan pernah mengecewakanmu. Bismillah.

#mkn

26 Ramadhan 2015
Minggu, 12 Juli 2015 0 komentar

TIPS MUDIK ALA MAS NUHA

TIPS MUDIK ALA MAS NUHA
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha



Mudik, suatu rutinan setiap tahun yang berlaku di Indonesia yang ntah dari siapa pencetus ide bersilaturahim model ini. Rasanya hari raya Idul Fitri kurang afdol manakala tidak berkunjung ke rumah sanak saudara di tanah kelahiran. Tapi apa enaknya sih mudik? Maksudnya, apa enaknya bercapek-capek ria dijalan, perjalanan jauh, belum lagi berdesak-desakkan kalau menggunakan alat transportasi umum, banyak bawaan, antri tiket, dan berbagai pernik-pernik mudik lainnya? Hah? Apa coba kutanya? Yah, tapi mungkin namanya kepuasan batin berkumpul bersama keluarga dikampung tak dapat digambarkan dengan kata-kata. Nah, sesuai permintaan pasar, Mas Nuha akan menyajikan beberapa tips yang bisa digunakan bagi kamu para calon pemudik dimanapun berada. Are you ready to rock it? Here we go...

Pertama, jangan membawa kenangan indah bersama mantan. Helo gaez... kamu harus segera move on. Ngga baik juga terus-terusan mengingat doi yang sudah bukan milikmu. Ngga lucu kan, ketika ditengah perjalanan mudik kamu tiba-tiba menggalau lalu foto mellow dan diunggah di sosmed? Masa lalu biarlah masa lalu.... Ops... Maaf- maaf, jadi curcol. Lanjut aja deh ke tips kedua.

Kedua, bawalah barang seperlunya. Seenggaknya bawalah sedikit baju ganti, obat-obatan, dompet (beserta isinya), handphone, atau apalah yang simple aja. Ngga perlu juga kamu membawa TV, almari, kulkas, meja, kursi, dan berbagai benda aneh lainnya. Sadarlah kawan! Kamu itu cuman mau mudik, bukan mau pindah rumah.

Ketiga, jika menggunakan alat transportasi umum, belilah tiket jauh-jauh hari. Sekarang kita sudah sangat terbantu dengan berbagai kemudahan bahkan tiketpun kini dapat dijual secara online. Maka kamu dapat membelinya jauh-jauh hari agar tidak kehabisan tiket. Namun ingat! Jangan salah membeli tiket di calo atau tempat yang kurang tepat. Misalnya, kamu mau naik kereta api, tapi membeli tiketnya di wahana komedi putar atau di bandara. Plis gaez, jangan! Jangan buat Mas Nuha malu memiliki pembaca setia sepertimu, plis.

Keempat, jika menggunakan kendaraan pribadi, pastikan kalau kendaraanmu layak digunakan dalam perjalanan jauh. Kamu bisa menserviskannya ke bengkel atau jika mampu, lakukan sendiri. Ceklah oli secara berkala. Panasi mesin biar dalam perjalanan ngga ngadat. Pastikan kalau spionmu ada dua sebelah kiri kanan, bukannya kiri semua atau sebaliknya. Pastikan kalau rodamu berbentuk bulat, ngga lucukan kalau tiba-tiba berbentuk kotak. Gimana bisa jalan. Ecieee... paham dah yang alumni SMK Jurusan Mekanik Otomotif.

Kelima, kuncilah rumah dengan baik dan matikan sumber api serta listrik. Pastikan bahwa rumahmu ngga memungkinkan dimasuki orang-orang yang tak diinginkan. Kalau perlu pasang jebakan kayak di film home alone. Nah kan ntar kalau ada maling yang mau masuk tinggal bilang, “kamera ada disana, dikiri sana, dan atas sana. Kamu masuk acara, kena deh!”

Keenam,jika kamu memiliki hewan peliharaan, berikan makanan yang memungkinkan bisa doi gunakan selama kamu pergi. Ini penting, karena kasihan juga kalau kita sampai menelantarkan hewan. Nanti dikiranya kita ngga berprikehewanan dan dilaporkan ke Lembaga Perlindungan Hewan. Amannya, silakan dipasrahkan kepada tetangga sekitar yang ngga mudik atau ditempat penitipan hewan. Tapi kalau hewan peliharaanmu berupa tikus, semut, kecoa, atau bahkan kutu rambut. Plis jangan! Jangan dititipkan! Ngga, takutnya justru malah merepotkan.

Ketujuh, bawalah uang dan perhiasan secukupnya atau kalau perlu perhiasan jangan dibawa. Eh, tapi kalau kamu pengen bergaya di kampung halaman yasudah silakan, Mas Nuha ngga bisa mengekangmu anak muda. Tapi luruskan niatmu dulu untuk mudik kisanak, mau silaturahim atau mau pamer. Baik, membawa uang dan perhiasan secukupnya itu penting. Siapa tahu kamu kehabisan bekal, kan bisa digunakan alat-alat tersebut. Ya! Sekali lagi kubilang, secukupnya. Hal ini agar ngga mengundang orang-orang jahil melirikmu. Namun, jika terpaksa ada yang mau membegalmu, langsung aja pura-pura pasang muka penuh iba dan ngakulah anak yatim, siapa tahu tukang begalnya kasihan padamu dan ngga jadi membegal malah memberikan santunan padamu.

Kedelapan, pastikan kamu sudah mengetahui jalan menuju kampung halamanmu. Kalau perlu persiapkan GPS, bawalah atlas, atau globe biar tak tersesat. Jika terlanjur tersesat, pakailah jurusnya Dora the Explorer, tanyakan pada peta atau jika ngga membawa peta, ingatlah selalu pelajaran Bahasa Indonesia SD kita dahulu yakni peribahasa “Malu bertanya sesat dijalan”. Tanyalah kepada orang yang tepat, misalnya bapak polisi, tukang ojek, tukang becak, bukan justru ke tukang bakso atau tukang siomay, malah disuruh beli kamu nanti. Nanya-nya juga biasa aja, sewajarnya aja, ngga usah pakai acara ngedip-ngedipin mata atau colek-colek segala. Plis gaez! Ngga usah ganjen. Sekali lagi, ini penting! Agar kamu tidak tersesat dijalan. Ngga lucu kan tiba-tiba kamu masuk di headline surat kabar atau TV dengan tulisan “Bermaksud pulang kampung, orang ini hilang dijalan” dan fotomu terpampang nyata disitu. What? Jangan! Yaaa... Kecuali kalau kamu berobsesi ingin menjadi terkenal.

Kesembilan, jika kamu pemabuk berat, sediakan obat anti mabuk atau hindari kendaraan yang dapat membuatmu mabuk. Ya! Ini penting gaez... Ngga lucu kan ketika kamu asyik-asyiknya mabuk (etdah... Gimana asyiknya mabukkkk...)  tiba-tiba ada yang memfotomu lalu memalakmu sejumlah uang biar foto itu tak disebarin di sosmed. Esumpah, itu ngga cool, man. Yaa amannya tolong dikurangilah kebiasaan mabuknya. Gimana caranya? Ntahlah, pokok cari cara sendiri agar kamu ngga terlihat ndeso. Oh iya, jangan pula membawa minuman keras agar ngga mabuk. Itu haram kata Bang Haji juga. Ini ngomongin mabuk apa sih sebenarnya...

Kesepuluh, persiapkan angpao untuk sanak saudara. Jika kamu sudah bekerja, tentunya ponakan atau kurcaci-kurcaci lain suka minta salam tempel padamu. Nah, makanya persiapkan dari awal. Tukarkan uang baru di bank agar lebih keren. Ngga lucu kan ketika kamu ngasih salam tempel ke saudara, eh kamu minta kembalian karena uangnya terlalu besar. Kamu kira ini forum jual beli apah?

Demikianlah sedikit tips yang dapat Mas Nuha bagikan.  Nantikan tips-tips antimainstream lain dari Mas Nuha. Selamat mencoba, kalau mencoba dijamin ngga selamat. Tetap jaga keselamatan ketika mudik dan selalu ingatlah pesan Bang Napi, “kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelakunya, tetapi juga karena ada kesempatan. Waspadalah! Waspadalah! Waspadalah!”. Sekian dan terimagaji.

#mkn

25 Ramadhan 2015
Sabtu, 11 Juli 2015 0 komentar

MEMBERI PUPUK PADI BERSAMA ABAH

MEMBERI PUPUK PADI BERSAMA ABAH
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha



Pagi ini, ketika aku sedang asyik bercengkrama dengan laptop Acer-ku, tiba-tiba abahku meminta untuk membantu di sawah. Sejujurnya aku bukanlah anak yang rajin membantu orangtua di sawah. Berbagai alibi kuluncurkan agar tidak pergi kesana. Namun disini aku bukan pula sebagai anak alay yang sekalinya membantu langsung dipamerin. Ini terpaksa kulakukan karena aku menemukan hikmah dari kejadian pagi ini.

Diawali dengan membeli pupuk di toko yang tak jauh dari sawah tersebut, kubawa dua sak pupuk dengan motorku. Setibanya disana, langsung dicampurlah kedua jenis pupuk organik itu dipinggir sawah. Tanganku yang semula bersih pun harus belepotan dengan pupuk tersebut. Ternyata timba yang dibawa hanya satu, sehingga untuk membawa pupuk itu ketengah sawah, aku harus menggunakan sak bekas pupuk itu sedikit demi sedikit. Sinar matahari pagi kian menyengat dan peluh keringat mulai membasahi tubuh. Namun terdapat kegembiraan tersendiri manakala merasakan sendiri apa yang abahku lakukan untuk membesarkan putra-putrinya. Tidak terbayang bagaimana lelahnya beliau kalau aku tadi tidak ikut menebar pupuk-pupuk dilahan sawah kami.

Sembari menyebar pupuk, dalam hatiku berfikir. Begitulah tanggungjawab yang diemban oleh kepala keluarga. Pekerjaan apapun akan terasa ringan manakala kita melakukannya atas nama ibadah. Walau ribuan keringat bercucuran, akan terbayar lunas manakala melihat kebutuhan keluarga tercukupi serta melihat putra-putrinya berhasil. Aku, siapkah aku untuk tanggungjawab itu? Usiaku sudah tak lagi muda dan cepat atau lambat akan mengemban amanah yang sama pula bagi calon istriku kelak dan buah hati kami nantinya. 

Memberi pupuk padi itu ibarat kita menyebar kebaikan kepada orang lain. Semakin banyak pupuk yang kita sebar, semakin banyak pula nanti yang kita panen. Semakin banyak kebaikan yang kita sebarkan ke orang lain, semakin banyak balasan atas kebaikan kita yang akan kita panen. Namun syaratnya satu, harus ikhlas dan tiada mengharap pamrih. Niscaya ridho Allah akan kita dapat.

Sebagaimana pepatah arab yang berbunyi:
من يزرع يحصد
“Man yazra’ yahshud” (Al-Mahfudzat)
“Siapa yang menanam, ia akan memanen”



Dalam hal ini hukum kausalitas terjadi. Seberapa besar usaha kita, begitu juga yang akan kita panen. Kalau yang kita tebar kebaikan, maka kebaikan pula yang akan kita dapat. Ketika keburukan yang kita lakukan kepada orang lain, maka itu pula yang akan kita dapat. Namun tak selamanya hal tersebut terjadi searah sesuai dengan apa yang kita harapkan. Ketika seorang menanam padi, tidak menutup kemungkinan ia akan diserang hama tikus, banjir, dan gagal panen lainnya. Lalu bagaimana menyikapinya? Apakah hanya pasrah dengan takdir? Tidak! Seharusnya kita introspeksi diri,
Sudahkah kita melakukan hal yang benar sama seperti orang yang telah berhasil?
Sudahkah mindset kita sama dengan pebisnis yang telah sukses?
Sudahkah kita mampu mengatasi pengganggu sama seperti orang yang berhasil?
Sudahkah kita ikhlas melakukan usaha kita?
Sejauh mana konsentrasi kita dalam bekerja?


Saat menyebar pupuk, kita tak boleh terfokus pada satu tempat saja, harus merata pada semua lahan disawah tersebut. Apabila kita memberi pada satu titik saja, maka hanya pada titik tersebut yang akan tumbuh subur. Lahan yang lain tidak akan sebagus titik tersebut.Aku ibaratkan ini sebagai perkara dunia dan perkara akhirat. Kalau kita hanya terfokus mengejar perkara dunia, nantinya di akhirat kita akan merugi. Kukira juga berlaku sebaliknya. Manusia hidup sebagai makhluk sosial, jadi juga perlu berinteraksi dengan orang lain, tak hanya hubungan vertikal dengan Sang Pemberi Kehidupan, namun juga hubungan horizontal dengan makhluk lain di dunia ini. Kita seharusnya balance untuk melakukan kewajiban dunia maupun akhirat sehingga keduanya akan kita dapat. Ya! Kesuksesan dunia dan akhirat merupakan yang sepatutnya kita raih. Jadi tak hanya mengejar dunia saja, ibadah demi kesuksesan akhirat juga diperlukan agar kita tak menyesal nantinya. Karena penyesalan selalu datang terlambat. Wallahu a'lam.

#mkn
24 Ramadhan 2015
Jumat, 10 Juli 2015 0 komentar

MENEMUKAN POWER PADA BUKU YANG BERNAMA THE POWER OF WRITING

MENEMUKAN POWER PADA BUKU YANG BERNAMA THE POWER OF WRITING
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha



Judul Buku           :           The Power of Writing
Pengarang             :           Ngainun Naim
Penerbit                :           Lentera Kreasindo
Tahun Terbit         :           2015
Tempat Terbit       :           Yogyakarta
Tebal Buku           :           230 halaman

The Power of Writing, sebuah masterpiece dalam bentuk buku yang merupakan manifestasi nyata seorang pegiat literasi yang ingin menyebarkan virus positif  semangat untuk menulis bagi semua kalangan. Membaca judul dari buku ini, akan muncul hipotesa dalam benak kita bahwa ini merupakan sebuah buku yang menggunakan bahasa dari negara Queen Elizabeth dengan berjuta-juta vocabulary yang asing ditelinga orang yang mendiami tanah nusantara ini. Namun, asumsi kita akan langsung terbantahkan manakala kita membuka lembar tiap lembar awal dari buku ini. Bapak Ngainun Naim ingin menyibak betapa dahsyat-nya kekuatan yang akan muncul ketika menulis.

Menulis (dan juga membaca) merupakan ketrampilan mendasar yang wajib dimiliki setiap individu ketika mengenyam bangku pendidikan. Dengan dua ketrampilan tersebut, seseorang dapat mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan wawasan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas diri. Namun menulis disini tidak hanya sekedar rewriting segala yang ada di buku maupun yang diungkapkan seseorang. Lebih dari itu, menulis dalam makna yang sama dengan mengarang atau memproduksi huruf, angka, nama dan suatu tanda kebahasaan apa pun dengan alat tulis pada suatu halaman tertentu. Menulis merupakan suatu cara untuk mengorganisasikan gagasan-gagasan dan menjernihkan konsep-konsep. Biar bagaimanapun juga, menulis itu berbeda dengan berbicara yang lepas dari unsur coherence dan cohesion serta bebas. Menulis itu tidak sebebas itu, menulis itu memerlukan kejelasan argumentasi, diksi yang tepat, keruntutan alur, serta persyaratan lainnnya.

Jika dihubungkan dengan teori komunikasi, menulis merupakan proses penyampaian message melalui bahasa tulis. Tulisan sendiri pada dasarnya juga merupakan salah satu wahana komunikasi massa. Oleh karena itu, agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan baik, seorang komunikator (dalam hal ini seorang penulis) harus melakukan perencanaan, perumusan dan penyusunan tulisan sedemikan rupa sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat komunikatif.

Passion menulis ada kalanya fluktuatif tergantung mood seseorang. Penulis yang moodie seperti ini akan memiliki semangat yang menggebu-gebu ketika mengikuti seminar menulis maupun sedang membaca buku semacam ini. Namun, ketika mood sedang tidak baik maupun dalam kondisi sibuk, spirit menulis itu akan menurun atau bahkan hilang sama sekali. Menjalankan aplikasi google chrome, mozilla firefox, winamp, GOM  player, game dan sebagainya lebih menarik daripada membuka Microsoft Word dan menuliskan segala buah pikiran kita dalam bentuk bahasa tulis. Bapak Naim, menyebutkan bahwa tidak ada manusia yang memiliki spirit dan emosi yang stabil dalam menulis. Namun terdapat perbedaan yang fundamental untuk knock chalk from cheese antara dua klasifikasi penulis dalam menyikapi kondisi tersebut. Penulis pemula akan cenderung pasif, pasrah pada keadaan serta menanti datangnya momentum yang tepat untuk menulis. Sedangkan, penulis besar tidak akan larut dalam kondisi tersebut manakala ghirah menulis sedang menurun. Ia akan berusaha mencari jalan keluar untuk mengatasi hal tersebut.

Banyak manfaat yang akan diperoleh dari menulis. Pertama, menulis dapat meningkatkan ide-ide baru. Semakin banyak menulis, semakin mudah pula kita akan mendapatkan gagasan-gagasan baru. Kedua, menulis dapat membantu mengorganisasikan gagasan-gagasan dan mendeskripsikannya dengan baik karena menulis berbeda dengan berbicara. Ketiga, menulis dapat melatih kita untuk lebih teliti dalam menyampaikan gagasan. Dalam arti, setelah kita selesai menulis dapat mengevaluasi ulang tulisan kita yang “layak tayang”. Keempat, menulis dapat membantu kita menyerap dan mengolah informasi lebih mendalam. Kelima, menulis dapat membantu menyelesaikan masalah dengan menguraikan elemen-elemen masalah dalam bentuk tulisan. Keenam, menulis dapat dijadikan bahan refleksi yang aktif dibandingkan dengan penerima informasi yang pasif.

Banyak cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan writing skill. Bapak Naim menyebutkan bahwa SMS, twitter, blog, kompasiana, status facebook serta situs jejaring sosial yang lain dapat berpengaruh apabila kita jeli dalam memanfaatkannya. Taruhlah status facebook, apabila kita membuat status layaknya sebuah artikel yang diberi judul dan tidak hanya membuat status pendek yang lebay, mengeluh atau laporan posisi, kita akan dapat memperoleh manfaat dari kegiatan sepele itu. Bapak Naim menyebutkan, manfaat yang dapat kita raih adalah pertama, mempererat tali silaturrahim. Kok bisa? Ya, karena dengan menulis status, kita akan bertemu banyak orang yang akan menanggapi status kita, secara tidak langsung hal itu akan memupuk tali persaudaraan. Bayangkan kalau sebulan kita tidak menulis status, akun facebook kita akan terasa dihinggapi sarang laba-laba karena tidak ada yang berkunjung dilapak kita. Kedua, merawat tradisi menulis. Dengan konsisten membuat status yang bermanfaat difacebook, berarti kita sedang menulis dengan seni yang berbeda. Karena menulis itu tidak melulu harus dengan suatu hal yang menjenuhkan, hal yang out of the box seperti ini dapat meningkatkan semangat menulis kita. Ketiga, membuat status juga bentuk ibadah. Apabila pembaca status kita dapat mengambil hikmah dari apa yang kita bagikan, itu juga termasuk sedekah implisit kita kepada pembaca. Sejauh ini, manfaat itu juga reviewer rasakan sebagai aktivis didunia maya.

Selain facebook, beliau juga menggunakan blog dalam menyebarkan semangat menulis. Bahkan, beliau termotivasi dari seorang buruh migrant yang bernama Sri Lestari. Sebagai orang yang merasakan manfaat menulis, beliau ingin “mempermalukan” teman-teman yang punya banyak potensi dan peluang menulis melebihi Sri Lestari tetapi belum menulis. Sri Lestari yang (maaf) babu saja bisa, mau dan mampu menulis masak kaum yang lebih terpelajar tidak bisa? Ini merupakan sentilan halus kepada kita para mahasiswa yang digadang-gadang sebagai calon penerus generasi bangsa namun miskin tulisan yang kita produksi. Kesulitan menulis biasanya dikarenakan “jam terbang” menulis yang belum tinggi. Membuat blog merupakan sarana untuk meningkatkan “jam terbang”. Semakin sering blog diisi, semakin terlatih menulis.

Dalam menulis juga diperlukan konsistensi serta tidak ada kata pensiun  untuk menulis. Menurut Prof. Dr. Mulyadhi Kartanegara, kalau kita tidak menulis satu halaman pun selama bertahun-tahun, maka tidak perlu heran kalau kita tak pernah maju dalam ilmu. Beliau tidak hanya berteori, telah banyak karya yang telah beliau hasilkan yang dapat merawat tradisi menulis. Menulis yang baik membutuhkan proses yang panjang serta perlu ketekunan dan kesabaran sehingga menghasilkan tulisan yang berkualitas. Writing is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving.

Orisinalitas dalam menulis menjadi aspek penting yang harus diperhatikan agar tidak terjebak pada plagiasi. Banyak kasus di Indonesia yang mencoreng wajah dunia pendidikan. Jika kita berani untuk jujur, plagiat kian marak bahkan menjadi habitus. Kasus yang muncul dimedia massa hanya contoh kecil dari realitas yang ada. Untuk menjadi penulis yang berkualitas diperlukan proses dan waktu yang tidak sebentar serta komitmen untuk tidak melakukan plagiat.

Pada bab II dari buku ini disebutkan motivasi menulis. Write or die, sebuah ungkapan yang memberikan semangat kepada para writer agar terus berkarya. Saat menulis kita sedang berusaha mempertahankan eksistensi diri. Pada bab ini juga disebutkan keajaiban dari menulis menurut Omjay, diantaranya keuntungan financial, undangan sebagai pembicara, memiliki banyak teman, dapat membeli peralatan penunjang, rekam jejak yang ajaib, serta memberikan inspirasi orang lain untuk menulis.

Masih pada bab II, Bapak Naim menyebutkan bahwa penulis itu “makhluk langka”, dalam arti mereka yang mau menekuni dan mengembangkan ketrampilan menulis dalam bentuk apapun dan dilakukan secara terus menerus jumlahnya sangat sedikit. Bahkan dikalangan akademisi kian berkurang padahal sesungguhnya ketrampilan menulis sangat penting sehingga sebagai “makhluk langka”, penulis harus diawetkan dengan cara merawat ketrampilan menulis. Menulis harus ditradisikan secara masiv. Banyak yang ingin bisa menulis namun terhenti sebatas keinginan belaka sementara bukti tulisan sendiri tidak pernah terwujud. Perlu ditumbuhkan semangat pantang menyerah atas setiap hambatan dalam menulis. Hambatan tersebut diantaranya, pertama, ingin menulis tapi tidak tahu bagaimana memulainya. Kedua, sudah mulai menulis namun baru beberapa kata berhenti karena pikiran buntu. Ketiga, memiliki kemampuan menghasilkan karya namun tidak memiliki motivasi untuk menulis. Keempat, putus asa karena karya tidak dihargai. Menulis itu pada dasarnya tidak mudah, diperlukan mentalitas tahan banting agar dapat tetap bertahan. Menulis juga memerlukan komitmen untuk menjaga, mengelola dan mentransformasikan semangat dalam diri.

Selain itu, seharusnya kita juga harus menghindari untuk menutup diri, namun mulailah berjejaring. Dengan berjejaring akan meningkatkan mutu seorang penulis. Menurut Emcho, mengapa kita harus berjejaring karena pertama, penulis memerlukan pembaca, dan dari sekian banyak pembaca pastilah terdapat penulis lain. Dengan berkolaborasi jumlah pembaca seseorang dapat berlipat ganda. Kedua, dengan berjejaring penulis dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, strategi penerbitan, strategi pemasaran serta feedback lainnya. Ketiga, penulis perlu jejaring yang saling mengangkat. Keempat, mengangkat posisi tawar penulis. Kelima, dengan jejaring yang kokoh sehingga dapat melakukan pembelaan secara bersama dan klasikal terhadap individu atau komunitas yang teraniaya dan terancam posisinya. Keenam, dapat menulis secara bersama-sama dengan jejaring.

Berbicara mengenai kelebihan dari buku ini, terdapat beberapa yang ingin reviewer sampaikan. Pertama, penulis selalu mengelaborasi gagasan dengan bahasa yang mudah dicerna bagi seluruh kalangan, baik kaum yang berpendidikan maupun yang tidak tuntas dalam menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu. Melalui bahasa yang easy listening, lugas dan tegas, penulis yang konsisten menulis di timeline situs jejaring sosial dengan Mark Zuckerberg sebagai founding father-nya dengan jargon “Ini catatanku, mana catatanmu?” ini ingin mengupas tuntas kekuatan pikiran, kekuatan perkataan, kekuatan perasaan serta kekuatan perbuatan ketika menulis. Paparan ide dengan gaya bahasa yang santai menjadi ciri khas beliau sehingga kita tak harus mengerutkan dahi dan memegang dagu untuk memahaminya.

Kedua, penulis berusaha menyajikan contoh konkret, orang yang berhasil melalui bahasa tulis. Tak lepas, nama seperti Hamka, Ali Audah, Imam Ghozali, Pramoedya Ananta Toer, Hernowo, M. Fauzil Adhim, Mulyadhi Kartanegara, Jalaludin Rakhmat, Andrias Harifa, Anwar Holid, Yudian Wahyudi, N. Mursidi, The Liang Gie, Wawan Susetya, Zara Zettira ZR, Krishna Mihardja bahkan seorang buruh migrant yang bernama Sri Lestari yang sukses dalam dunia blog juga tak luput menjadi bidikan tulisan beliau sebagai tokoh inspiratif  yang membuat beliau termotivasi mengembangkan writing skill. Hal ini penting, manakala kita ingin bergelut dengan dunia kata, menggerakkan jemari untuk menulis serta memperoleh seni menulis itu sendiri, kita dapat belajar dari kegigihan tokoh-tokoh tersebut dalam merangkai kata sehingga calon penulis dapat memupuk mindset bahwa menulis itu untuk keabadian. Terlebih, endorsement dari beberapa pihak mengenai buku ini yang dipaparkan diawal menambah prestige atau “nilai jual” dari buku ini.

Ketiga, Bapak Naim berusaha memaparkan tiap segmen pembahasan berdasarkan klasifikasi yang runtut. Dimulai dari pembahasan mengenai spirit menulis pada bab I, bab II membahas motivasi menulis, kita jumpai alasan menulis pada bab III, hambatan menulis tercantum dalam bab IV, di bab V dielaborasikan strategi menulis serta kita dapat belajar menulis dari para tokoh pada bab VI. Pengklasifikasian tersebut akan mempermudah pembaca dalam menangkap pesan yang ingin disampaikan. Lebih lanjut, setiap pembahasan merupakan kumpulan tulisan singkat sehingga pembaca tidak susah dalam menangkap isi tulisan setiap bidang kajian.

Keempat, pada akhir setiap pembahasan akan dicantumkan quote yang terdapat pada pembahasan tersebut sebagai mini konklusi dari apa yang tengah dikaji. Hal ini menarik, sehingga para pembaca dapat rethinking serta keeping in their mind apa yang baru saja mereka baca dan tidak menguap begitu saja point penting yang ingin Bapak Naim sampaikan. Konklusi semacam ini dapat membantu pembaca ketika ingin retelling kepada calon pembaca lain.

Kelima, ide yang ingin disampaikan Bapak Naim bersifat afterthought dan out of the common. Taruhlah strategi menulis seperti mencicil, membaca itu gizi menulis, 3M (Membaca, Mencatat, dan Menulis), meningkatkan jam terbang dengan status facebook, membuat blog, membuat diary yang menggetarkan, menulis dipagi hari, menulis itu tidak banyak tanya namun segera praktik, serta beberapa jargon yang dapat meningkatkan ghirah menulis kita seperti write or die!, penulis itu “makhluk langka”, energi kata, produktivitas menulis dan jebakan plagiasi serta banyak lain yang dapat menghipnotis pembaca agar kian intens menggeluti dunia literasi yang satu ini. Beliau juga menyebutkan alasan mengapa kita harus menulis serta apa saja hambatan yang perlu dihadapi para calon writer. Disini Bapak Naim ingin menyampaikan sisi lain dari seluk beluk menulis menurut kacamata beliau.


Terlepas dari kelebihan dari buku ini, menurut reviewer, diperlukan peningkatan dibeberapa titik guna kesempurnaan dari buku ini. Pertama, pengelompokan bab I dan bab II sedikit rancu manakala disebutkan spirit dan motivasi menulis disitu. Dua klasifikasi itu semacam tumpang tindih dan alangkah baiknya jika dijadikan satu. Sub bab pada kedua bab tersebut dapat saling melengkapi bila menjadi satu bab. Kedua, penyebutan nama penulis pada bab I yang menurut pengarang buku ini tips-tipsnya tidak mudah dipraktikkan terkesan kurang etis. Walau dengan penyebutan buku yang (maaf) berjudul Menulis Itu Gampang ini dapat memberikan informasi yang akurat mengenai contoh konkret sebuah tulisan, namun alangkah baiknya dihindari. Ketiga, walau ini bersifat teknis dan klise yang menjadi tanggungjawab editor, namun apabila dalam segi penulisan lebih cermat kembali akan membuat buku ini kian sempurna. Hal sepele seperti tanda baca, konsistensi penulisan, diksi, singkatan, dan berbagai kaidah penulisan yang akan lebih membuat nyaman pembaca dalam mendalami buku ini. Keempat, memang kurang etis jikalau terlalu menyombongkan diri, namun dalam beberapa kalimat reviewer menemui ungkapan yang terlalu merendah.  Meski demikian, buku ini tetap sangat reviewer rekomendasikan untuk dibaca bagi calon reader. Selamat membaca dan menemukan power pada buku yang bernama the power of writing ini.

#mkn
23 Ramadhan 2015
Kamis, 09 Juli 2015 0 komentar

EKSPRESIKAN NARSIS-MU!

EKSPRESIKAN NARSIS-MU!
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha



Sebagai pakar remaja alay yang eksis di sosial media nomor tiga di Indonesia, tentunya setelah Bang Raditya Dika (Penulis buku dan juga comic itu) diurutan pertama dan mas Habibur Rahman di urutan kedua (Siapa dia? Ngga penting! Lupakan!), merasa perlu aku jabarkan beberapa pose yang wajib dikuasai kalau kamu ingin dicap orang yang memiliki taraf kealayan tinggi ketika berselfie-selfie ria di dunia maya. Beberapa pose ini berdasarkan pengamatanku selama beberapa tahun yang telah teruji secara klinis di beberapa sosial media macam facebook, twitter, instagram dan kawan-kawannya.Penasaran? Plis! Bilang iya! Biar aku ngga tensin. Baik, bagi yang penasaran, silakan menyimak pemaparanku berikut ini. Cekidot!

Pertama, pose piss (semoga ejaannya ngga benar). Itu tuh, suatu gaya yang mengharuskan kita mengangkat jari telunjuk dan jari tengah. Ini merupakan pose yang paling fundamental yang musti dikuasai kalau kamu ngaku anak gaul. Biasanya, kaum alaydari usia muda sampai yang udah beruban menggunakan jurus yang satu ini dengan mengangkat kedua jari itu kedepan tubuhnya atau menaruh kedua jari itu di pipi, hidung, mulut atau bahkan dikepala dengan satu tangan atau dua tangan biar seperti kelinci. Selainpose piss (atau peace ejaannya yang benar atau whatever-lah. Toh, aku juga ngga paham kenapa dulu mengangkat kedua jari itu disebut lambang perdamaian. Kalau mau tahu sejarahnya, tanya aja ke guru sejarahmu masing-masing, jangan ke aku. Yuks lanjutttt...), aku biasa menyebut pose ini dengan pose salam dua jari (merujuk pada tagline kampanye salah seorang mantan capres yang berinisial jokowi itu), pose duta KB Nasional (Ingat! Dua anak cukup) atau pose bintang iklan suatu produk mie terkemuka di negeri ini (tepat! Sarimie isi dua). Apapun namanya, pose ini truly recommended untuk digunakan bagi kaum alay yang masih awam.

Kedua, pose angka satu. Mungkin gaya ini lahir sebagai lawan gaya yang pertama. Pelaku gaya ini akan mengacungkan jari telunjuk didepan mulut, menunjuk hidung atau mungkin mengangkatnya hingga membentuk tanduk dikepala. Pose ini juga bisa digunakan untuk bergaya mikir, yakni dengan menunjuk kepala kepala. Gaya ini sangat cocok bagi yang berjiwa muda dan ingin eksis. Tapi biarpun cocok untuk anak muda, kusarankan untuk satu jari yang diacungkan bukanlah jari tengah. Karena jika kamu lakukan, sudah dipastikan kamu akan mendapatkan banyak komentar hujatan dengan sukses dibawah foto itu. Tidak percaya? Silakan mencoba mengunggah foto dengan pose tersebut.


Ketiga, pose bebek atau platypus face. Pernah ngga sih menjumpai remaja masa kiniupload foto dengan mulut yang dimanyun-manyunin? What!!! Apa maksudnya coba? Kamu terobsesi pengen dikutuk jadi bebek atau platypus (buat yang belum tau platypus itu apa, silakan googling, ntar kamu akan menjumpai seekor hewan yang bermulut panjang)? Gitoh?? Atau kamu fans beratnya adik ceweknya om mandra itu sehingga pengen ngikutinstyle-nya? Iyah? Gitoh? Aku sendiri juga ngga habis pikir, siapa founding father dari gaya ini. Yang jelas gaya ini sudah mewabah diseluruh penjuru negeri ini bahkan diseluruh dunia. Pose ini sangat cocok bagi kaum hawa. Bagi kaum adam gimana! Etdah bener...Urungin niatmu untuk melakukannya, gaez... Kamu ngga justru terlihat maco, malah terlihat kehabisan obat.

Keempat, pose shock. Ada-ada saja trik anak muda jaman sekarang agar disebut keren. Salah satunya adalah memakai gaya mlongo dengan mulut yang menganga dan mata melotot serasa barusan mendapat berita yang mengagetkan. Ketika mendapati poseseperti ini di sosmed, aku biasanya hanya bisa menelan ludah dalam-dalam, geleng-geleng kepala lalu berkata dalam hati, "anak muda... anak muda...". Pose ini hanya bisa dilakukan oleh yang sudah terlatih atau profesional. Kalau belum pernah latihan sebelumnya atau tanpa bimbingan ahli dibidangnya, don’t try this at home or anywhere! Esumpahdah, kamu ntar akan terlihat seperti orang yang (maaf!) nahan pub.

Kelima, pose bertongsis. Tahu kan tongsis? Iya, seratus buat yang menjawab tongkat narsis. Ini merupakan piranti wajib bagi kamu para alayer yang ingin naik level. Yoi mamen... Dengan alat ini, kamu akan terlihat lebih keren karena biasanya alat ini hanya digunakan oleh kaum menengah keatas. Untuk kaum menengah kebawah gimana? Tenang, gaezzz... Ngga usah khawatir, aku rekomendasikan alat yang memiliki fungsi yang sama, sebut saja culsis (pacul narsis), pengsis (pengki narsis. Etdah... ngga tau pengki? Itu lho yang bahasa jawanya cikrak, yang digunakan untuk mengangkut sampah), atau berbagai kayu panjang lain yang dapat digunakan sesuai kreatifitasmu masing-masing. Yang penting, dengan tongsis-tongsis tersebut, kamu dapat lebih terlihat unyu dengan sudut kamera yang diambil dari atas. Tongsis ini bisa digunakan untuk foto selfie ataugroovie (hah??? Ngga tahu juga groovie??? Itu tuh, foto bareng-bareng bersama orang lain)

Keenam, pose tampak atas. Penyuka pose ini akan mengambil sudut kamera dari atas. Mereka akan mengangkat tangannya tinggi-tinggi sambil membawa kamera handphone atau digital. Selanjutnya, yang harus dilakukan adalah memasang muka sok imut dengan menatap tajam atau memasukkan kedua bibir berasa nahan ingin kebelakang. Bisa ngebayangin kan?

Ketujuh, pose menembak. Ini merupakan pose jadul yang sering digunakan oleh kaum adam yang hidup dikurun waktu tahun 2000-an kebawah. Mereka kira pasti sudah keren dengan memegang pistol yang disimbolkan dengan mengangkat jari jempol dan telunjuk ntah itu diangkat keatas, diarahkan menuju kamera atau ditembakkan ke kepala. Peminat pose ini akan berasa seperti pemeran dalam film james bond dengan gaya miring. Menurutmu, keren ngga?

Kedelapan, pose menonjok. Nah, kalau yang ini pose yang agak kekinian. Dengan tangan terkepal kedepan, gaya ini diimbangi dengan muka yang serius agar terlihat maco. Lebih lanjut, mereka akan mengedit foto tersebut dengan menuliskan beberapa huruf dijari-jarinya. Kebayang, kesan garang akan disematkan pada pelakunya. Gaya ini biasa dilakukan oleh cowok maco (ntah kalau hatinya mellow) atau cewek tomboy yang ingin eksis didepan kamera.

Kesembilan, pose merem. Bahkan menutup mata saja juga bisa dikategorikan eksis. Tuhan... Betapa gelapnya dunia pengguna pose ini. Namun kusarankan buat kamu yang mau mencoba pose ini segeralah membuka mata. Dunia ini, indah bro... Jangan terlalu lama kau tutup matamu. Terlebih, takutnya ntar waktu mulai menutup mata, banyak orang, eh saat dibuka udah pada kabur.


Kesepuluh, pose migrant. Emang sudah terbalik dunia ini. Bahkan gaya orang yang sedang sakit kepala pun jadi trend tersendiri. Pengguna dari gaya ini biasanya memegang dahinya dengan telapak tangan atau memegang sebelah kepalanya berasa sedang menahan sakit yang tiada tara. Dalam hatiku, wah.... Bener-bener sakit nih orang. Kalau sedang sakit itu berobat kek, ke dokter kek, ke rumah sakit kek, eh kok malah nampang didepan kamera. Diupload di sosmed pula. Yaa Tuhan... Ampunilah dosa mereka. Mereka khilaf, Tuhan. Jauhkan aku dari hal-hal demikian. Aamiin... 

Kesebelas, Pose sakit gigi. Bagaimana caranya? Tepat! Mudah sekali. Kita hanya butuh memegang pipi kita dengan satu telapak tangan. Angle kamera yang tepat akan membuat kesan kamu menderita sedang menahan sakit gigi kian dapat. Usahakan istighfar setelah menggunakan foto ini bahkan kalau hingga di upload di situs jejaring sosial.

Kedua belas, Pose cherrybelle. Siapa sih yang ngga kenal cherrybelle? Ya! Girl Band yang mendadak ngetop pada beberapa tahun yang lalu. Dengan jargon yang khas yang berbunyi, chibbi... chibbi...chibbi...  haha hahahaha !!! itu, mereka mempopulerkan gaya berfoto yang khas pula. Ini merupakan kelanjutan gaya yang sebelumnya, bedanya gaya ini menggunakan kedua tangan yang menyentuh pipi dengan ujung telapak tangan bawah saling menempel. Sudah dipastikan kamu akan terlihat cute abissss... Namun kusarankan, untuk yang merasa berjenis kelamin laki-laki, meski dibayar duit satu milyar sekalipun, jangan menggunakannnya. Harga diri, bro! Eh, tapi kalau satu milyar, boleh deh dipertimbangkan :)

Ketiga belas, Pose serius. Nah, kalau kamu pengen terlihat maco, gunakanlah gaya ini. Kamu hanya perlu menatap kamera dengan tajam, tapi maksudnya bukan sambil nyolokin pisau dapur lho ya. Kamu cuma cukup fokus pada satu titik pada kamera tersebut. Dan dijamin kesan mature akan kau dapat. Kalau ingin mencobanya, usahakan tidak ada orang disekitarmu, karena kalau ada, mereka akan mengira kamu barusan lulus dari RSJ.

Keempat belas, Pose sedekap.Masih dengan tatapan tajam, ditambah melipat kedua tangan didepan dada akan menambah kesan keren buatmu. Apalagi dengan menyingsingkan lengan baju selengan. Waduuuu.... keren abis dah pokoknya... Coba deh masbro coba. Tapi! Setelah menyingsingkan lengan baju, jangan mengepalkan tinju kedepan. Ntar kamu bisa dilempat kamera ama yang sudi memfotokanmu.

Kelima belas, Pose walang kerik. Eh, apa sih bahasa Indonesianya yang tepat? Secara aku orang jawa, setahuku namanya itu. Intinya gaya dengan memegang samping pinggang kiri atau kanan atau keduanya. Tapi jangan kelamaan begayanya gini, ntar tinggal dikasih benang dan terbangin deh kamu kayak layang-layang. Kalau sudah, lepas deh pinggangnya.

Keenam belas, Pose MTMA. Nah, ini pose yang kudapat setelah melihat tayangan My Trip My Adventure di Trans TV. Tahu kan? Nge-hits banget program TV-nya apalagi pernah shooting di Tulungagung, kotaku tercinta. Pelaku pose ini cukup mengangkat kedua tangan keatas selebar-lebarnya. Wadah, udah berasa mirip Dion Wiyoko, Vicky Nitinegoro,Dennis Sumargo atau bahkan Hamish Daud Wyllie. Esumpah, itu kerenmasberroooo.... Namun usahakan tidak ada orang disampingmu kalau mau begaya begini, takut terkena tanganmu. Atau kalau ada orang, kalau bisa segera diturunkan tangannya.Buauuuunya itu lho masberroooo.... buauuunyaaaa....

Ketujuh belas, Pose melet. Kalau dahulu melet itu merupakan bentuk ejekan kepada lawat bicara. Kini menjulurkan lidah juga dapat digunakan kalau kamu pengen bergaya didepan kamera. Raut muka yang terbentuk setelah melet akan menciptakan kesan unyu bin imut bagi siapapun yang melihatnya. Terlebih kalau meletnya sambil bernafas dengan cepat, udah kayaaaaak..... Hah, Lupakan! Hehe.

Kedelapan belas, Pose tembem. Anehnya sekarang, kalau dulu orang pengen terlihat kurus, kini trade mark orang cubby adalah dengan menggelembungkan pipi. Sejenak memang kita harus menahan nafas atau bernafas melalui hidung, namun efek yang ditimbulkan dikamera akan membuat orang bilang, "Oh my God... Kamu imut sekali... Kamu unyu sekali... Kamuuu....." (hueekkkkk...)

Kesembilan belas, Pose mellow. Pose ini sangat disarankan bagi kamu yang barusan putus cinta atau sedang menderita jomblo akut. Caranya, kamu cukup duduk melipat kaki hingga dagu kemudian kamu tinggal memasang muka sesedih mungkin dan semenderita mungkin. Walau terkesan mellow , itu cool gaezz.... Trust me! Tapi ya itu, kalau kamu mau mencoba jangan dipinggir jalan raya. Ngga, takutnya ntar tiba-tiba ada yang nglemparin koin kepadamu. Whattt???

Kedua puluh, Pose jempoler facebook. Ini adalah gaya diperuntukkan bagi orang yang bermuka datar dan ngga mau ribet-ribet bergaya. Tidak memerlukan usaha yang sulit untuk melakukannya. Cukup mengangkat ibu jari keatas dengan finishing touch berupa senyum manis. Dah !!! Gitoh ajah !! Cakep dah !!! Atau kalau beruntung dilirik ama om Mark Zuckerberg, ntar bisa dipromoin jadi duta facebook ntar.

Kedua puluh satu, Pose foto KTP. Kalau kamu sudah mati gaya, udah deh, ini pilihan yang paling tepat. Cukup pasang muka datar sambil berdiri tegak bak berasa di kantor kelurahan. Pose ini cocok untuk yang sedang menghadiri pertemuan agung, foto pernikahan atau foto yang formal lainnya. Tapi yaa itu... Komentar yang bakal kamu dapat adalah "krikkkk... krikkkk...krikkkk..."

Kedua puluh dua, pose mix and max. Inilah pose terakhir yang dapat digunakan dengan mencampur semua gaya tersebut manakala kita sedang foto selfie atau groovie. Mudah kok caranya, kita tinggal mengganti-ganti gaya bebas sesuai keinginan kita. Aplikasi semacam B612 dapat digunakan apabila kamu menggunakan handphone model Android. Intinya adalah gaya bebas. Explore gayamu, guys!

Nahkan, ternyata banyak juga kan pose yang kuketahui. Jangan-jangan aku juga tergolong orang yang narsis. Namun kuharapkan, dengan tulisan ini, kian berkembang pose-pose narsis lainnya sehingga dapat meningkatkan taraf kenarsisan kita hingga tingkat internasional. Semoga kedepan ngetrend  pose narsis baru, misalnya dengan gaya koprol, hands stand, nungging, tengkurep, nyolok mata, ngupil atau pose-pose narsis lain. 

Kamu? Sudahkah melakukan pose-pose narsis itu? Hmm... Atau mungkin kamu punya pose narsis lain? Coba sebutkan! Siapa tahu dapat kumasukkan ke nomordua puluh tiga, dua puluh empat, dua puluh lima, ...

#mkn
22 Ramadhan 2015
 
;