TIPS MUDIK ALA MAS NUHA
Oleh : Mohammad
Khadziqun Nuha
Mudik, suatu rutinan setiap
tahun yang berlaku di Indonesia yang ntah dari siapa pencetus ide
bersilaturahim model ini. Rasanya hari raya Idul Fitri kurang afdol manakala
tidak berkunjung ke rumah sanak saudara di tanah kelahiran. Tapi apa enaknya
sih mudik? Maksudnya, apa enaknya bercapek-capek ria dijalan, perjalanan jauh,
belum lagi berdesak-desakkan kalau menggunakan alat transportasi umum, banyak
bawaan, antri tiket, dan berbagai pernik-pernik mudik lainnya? Hah? Apa coba
kutanya? Yah, tapi mungkin namanya kepuasan batin berkumpul bersama keluarga
dikampung tak dapat digambarkan dengan kata-kata. Nah, sesuai permintaan pasar,
Mas Nuha akan menyajikan beberapa tips yang bisa digunakan bagi kamu para calon
pemudik dimanapun berada. Are you ready to rock it? Here we go...
Pertama, jangan membawa
kenangan indah bersama mantan. Helo gaez... kamu harus segera move
on. Ngga baik juga terus-terusan mengingat doi yang sudah bukan milikmu.
Ngga lucu kan, ketika ditengah perjalanan mudik kamu tiba-tiba menggalau lalu
foto mellow dan diunggah di sosmed? Masa lalu biarlah masa lalu....
Ops... Maaf- maaf, jadi curcol. Lanjut aja deh ke tips kedua.
Kedua, bawalah barang seperlunya.
Seenggaknya bawalah sedikit baju ganti, obat-obatan, dompet (beserta isinya),
handphone, atau apalah yang simple aja. Ngga perlu juga kamu membawa TV,
almari, kulkas, meja, kursi, dan berbagai benda aneh lainnya. Sadarlah kawan!
Kamu itu cuman mau mudik, bukan mau pindah rumah.
Ketiga, jika menggunakan
alat transportasi umum, belilah tiket jauh-jauh hari. Sekarang kita sudah
sangat terbantu dengan berbagai kemudahan bahkan tiketpun kini dapat dijual
secara online. Maka kamu dapat membelinya jauh-jauh hari agar tidak kehabisan
tiket. Namun ingat! Jangan salah membeli tiket di calo atau tempat yang kurang
tepat. Misalnya, kamu mau naik kereta api, tapi membeli tiketnya di wahana
komedi putar atau di bandara. Plis gaez, jangan! Jangan buat Mas Nuha malu
memiliki pembaca setia sepertimu, plis.
Keempat, jika menggunakan
kendaraan pribadi, pastikan kalau kendaraanmu layak digunakan dalam perjalanan
jauh. Kamu bisa menserviskannya ke bengkel atau jika mampu, lakukan sendiri.
Ceklah oli secara berkala. Panasi mesin biar dalam perjalanan ngga ngadat.
Pastikan kalau spionmu ada dua sebelah kiri kanan, bukannya kiri semua atau
sebaliknya. Pastikan kalau rodamu berbentuk bulat, ngga lucukan kalau tiba-tiba
berbentuk kotak. Gimana bisa jalan. Ecieee... paham dah yang alumni SMK
Jurusan Mekanik Otomotif.
Kelima, kuncilah rumah
dengan baik dan matikan sumber api serta listrik. Pastikan bahwa rumahmu ngga
memungkinkan dimasuki orang-orang yang tak diinginkan. Kalau perlu pasang
jebakan kayak di film home alone. Nah kan ntar kalau ada maling yang mau
masuk tinggal bilang, “kamera ada disana, dikiri sana, dan atas sana. Kamu
masuk acara, kena deh!”
Keenam,jika kamu memiliki
hewan peliharaan, berikan makanan yang memungkinkan bisa doi gunakan selama
kamu pergi. Ini penting, karena kasihan juga kalau kita sampai menelantarkan
hewan. Nanti dikiranya kita ngga berprikehewanan dan dilaporkan ke Lembaga
Perlindungan Hewan. Amannya, silakan dipasrahkan kepada tetangga sekitar yang
ngga mudik atau ditempat penitipan hewan. Tapi kalau hewan peliharaanmu berupa
tikus, semut, kecoa, atau bahkan kutu rambut. Plis jangan! Jangan dititipkan!
Ngga, takutnya justru malah merepotkan.
Ketujuh, bawalah uang dan
perhiasan secukupnya atau kalau perlu perhiasan jangan dibawa. Eh, tapi kalau
kamu pengen bergaya di kampung halaman yasudah silakan, Mas Nuha ngga bisa
mengekangmu anak muda. Tapi luruskan niatmu dulu untuk mudik kisanak, mau
silaturahim atau mau pamer. Baik, membawa uang dan perhiasan secukupnya itu
penting. Siapa tahu kamu kehabisan bekal, kan bisa digunakan alat-alat
tersebut. Ya! Sekali lagi kubilang, secukupnya. Hal ini agar ngga mengundang
orang-orang jahil melirikmu. Namun, jika terpaksa ada yang mau membegalmu,
langsung aja pura-pura pasang muka penuh iba dan ngakulah anak yatim, siapa
tahu tukang begalnya kasihan padamu dan ngga jadi membegal malah memberikan
santunan padamu.
Kedelapan, pastikan kamu
sudah mengetahui jalan menuju kampung halamanmu. Kalau perlu persiapkan GPS,
bawalah atlas, atau globe biar tak tersesat. Jika terlanjur tersesat,
pakailah jurusnya Dora the Explorer, tanyakan pada peta atau jika ngga
membawa peta, ingatlah selalu pelajaran Bahasa Indonesia SD kita dahulu yakni
peribahasa “Malu bertanya sesat dijalan”. Tanyalah kepada orang yang tepat,
misalnya bapak polisi, tukang ojek, tukang becak, bukan justru ke tukang bakso
atau tukang siomay, malah disuruh beli kamu nanti. Nanya-nya juga biasa aja,
sewajarnya aja, ngga usah pakai acara ngedip-ngedipin mata atau colek-colek
segala. Plis gaez! Ngga usah ganjen. Sekali lagi, ini penting!
Agar kamu tidak tersesat dijalan. Ngga lucu kan tiba-tiba kamu masuk di headline
surat kabar atau TV dengan tulisan “Bermaksud pulang kampung, orang ini
hilang dijalan” dan fotomu terpampang nyata disitu. What? Jangan! Yaaa...
Kecuali kalau kamu berobsesi ingin menjadi terkenal.
Kesembilan, jika kamu
pemabuk berat, sediakan obat anti mabuk atau hindari kendaraan yang dapat
membuatmu mabuk. Ya! Ini penting gaez... Ngga lucu kan ketika kamu
asyik-asyiknya mabuk (etdah... Gimana asyiknya mabukkkk...) tiba-tiba ada yang memfotomu lalu memalakmu
sejumlah uang biar foto itu tak disebarin di sosmed. Esumpah, itu ngga cool,
man. Yaa amannya tolong dikurangilah kebiasaan mabuknya. Gimana caranya?
Ntahlah, pokok cari cara sendiri agar kamu ngga terlihat ndeso. Oh iya,
jangan pula membawa minuman keras agar ngga mabuk. Itu haram kata Bang Haji
juga. Ini ngomongin mabuk apa sih sebenarnya...
Kesepuluh, persiapkan
angpao untuk sanak saudara. Jika kamu sudah bekerja, tentunya ponakan atau
kurcaci-kurcaci lain suka minta salam tempel padamu. Nah, makanya persiapkan
dari awal. Tukarkan uang baru di bank agar lebih keren. Ngga lucu kan ketika
kamu ngasih salam tempel ke saudara, eh kamu minta kembalian karena uangnya
terlalu besar. Kamu kira ini forum jual beli apah?
Demikianlah sedikit tips yang
dapat Mas Nuha bagikan. Nantikan
tips-tips antimainstream lain dari Mas Nuha. Selamat mencoba, kalau
mencoba dijamin ngga selamat. Tetap jaga keselamatan ketika mudik dan selalu
ingatlah pesan Bang Napi, “kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat dari
pelakunya, tetapi juga karena ada kesempatan. Waspadalah! Waspadalah!
Waspadalah!”. Sekian dan terimagaji.
#mkn
25 Ramadhan
2015
0 komentar:
Posting Komentar