Blue Fire Pointer
Jumat, 19 Juni 2015

BERBAGI HIKMAH DIBULAN YANG PENUH BERKAH

BERBAGI HIKMAH DIBULAN YANG PENUH BERKAH

Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha






Satu hari satu tulisan, tiba-tiba hasrat itu menyeruak dibenakku pada hari pertama Ramadhan dan itu sudah kumulai dengan tulisan dihari pertama Ramadhan kemarin. Ini kulakukan untuk menumbuhkembangkan ghirrah menulisku yang kian lama kian menurun. Tentunya ini tidak akan mudah, karena selain “target” ini pada Ramadhan tahun ini aku juga memiliki target-target lain seperti satu hari satu juz, satu hari (at leastsatu berita di fanpage facebook-ku, serta tentunya yang paling menyita perhatian untuk menyelesaikan thesis yang belum kusentuh dan telah menjelang deadline bulan depan. Namun bismillah, demi target menebar hikmah di bulan yang penuh berkah ini, semua akan kulakukan dengan mengharapkan konsistensi bisa kupegang teguh, insya Allah.

“Taharrak, fainna filharakati barokah” (bergeraklah, karena setiap gerakan ada tambahan kebaikan). Tidak dipungkiri, ungkapan itu sedikit banyak telah mensugestiku untuk melakukan ekspektasiku ini. Jika shodaqoh materi belum mampu kuberikan, semoga shodaqoh hikmah dapat menggantikannya dibulan nan suci ini. Siapa tahu para pembaca tulisanku dapat mengambil hikmah dari tulisan-tulisan yang kuproduksi dibulan Ramadhan tahun ini. Rencananya, untuk sementara tulisan-tulisanku yang bertajuk “satu bulan berbagi hikmah” akan kuposting di note akun facebook pribadiku yang bernama Mohammad Khadziqun Nuha dan pada akun blogger-ku dengan alamat www.kadiq31.blogspot.com .

Dalam menuliskan ekspektasiku ini, tentunya aku tidak akan mematok harus muncul hikmah dari setiap tulisanku. Karena sebagai penulis awam sangatlah susah untuk melakukannya terlebih banyak kesibukan yang harus kukerjakan. Hal tersebut justru akan menjadi penghambat bagiku untuk berkarya. Tema-tema ringan yang menyita perhatianku dalam keseharian, pengalaman pribadi dan bahkan genre komedi yang selama ini kugeluti akan lebih banyak muncul. Intinya, hikmah yang bisa kupetik sendiri, namun apabila pembaca lain juga bisa memetiknya, syukurlah.

Keep my hands writing and keep my brain thinking merupakan ungkapan yang ingin kujaga dalam hal ini. Harmoni antara keduanya akan meningkatkan keseimbangan aspek kognitif dan psikomotorik yang kumiliki. Tidak muluk-muluk target yang ingin kucapai. Aku tidak ingin menghasilkan tulisan ilmiah (dengan ciri-ciri susah dipahami dengan segudang kosakata membingungkan atau dengan seabreg footnote). Dalam implementasinya, aku akan berusaha menulis yang penting bukan yang penting menulis. Namun, jangan mengharapkan tulisan-tulisanku ini bersambung antara tulisan satu dengan tulisan yang lain. Karena setiap harinya aku hanya menuliskan hal-hal yang menyita perhatianku pada hari itu dan itu belum tentu coherence. 

No one is perfect in this world, except the prophet. Jadi, disini aku sangat membutuhkanfeedback dari pembaca setia tulisan-tulisanku (kalau ada) dengan memberikan komentar-komentar yang berupa kritikan atas tulisan-tulisanku. Aku paling anti untuk mendapatkan komentar berupa pujian. Karena bagiku, pujian itu manis seperti gula. Kalau kebanyakan gula pada tubuh kita, penyakit diabetes akan mengintai. Namun beda dengan kritik yang membangun atau constructive criticism. Walau memang pahit seperti jamu, esensi jamu dapat menyembuhkan penyakit. Tentunya kritik yang diberikan masih dalam koridor menghormati azas kesopanan serta tidak menyinggung isu SARA yang diharapkan serta kritik yang dapat digunakan pertimbangan untuk kebaikan tulisan-tulisanku kedepan.

#mkn
2 Ramadhan 2015

0 komentar:

 
;