Blue Fire Pointer
Selasa, 30 Juni 2015

RAMAHLAH KEPADA TUAN RUMAH

RAMAHLAH KEPADA TUAN RUMAH
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha



Sore kemarin aku pergi ke MAN 2 Tulungagung untuk melaksanakan penelitian demi pengerjaan thesis yang tak kunjung kusentuh itu. Segera kupacu kuda besiku menuju sekolah yang satu lokasi dengan MAN 1 Tulungagung dan MTsN 1 Tulungagung itu. Aku pergi ke tempat itu agak petang. Segera kuparkirkan motorku didepan masjid sekolah yang dalam tahap renovasi itu. (Pertanyaan : Berapa kata “itu” yang kugunakan dalam paragraf ini? Haha)

Tanpa babibu, segera kutemui salah seorang siswa yang kebetulan berada didepan Ma’had.
Assalamu’alaikum, pengasuh pondoknya ada?”, Tanyaku.
Ada. Silakan masuk
Ternyata Sang Tuan Rumah sedang mandi. Aku ditemui oleh istrinya. Setelah sedikit berbincang, ternyata beliau adalah pengasuh ma’had putra, sedangkan yang kucari adalah pengasuh utama ma’had yang sebelumnya aku telah membuat janji via SMS. Segera aku ditunjukkan tempat tinggal Sang Pengasuh Utama. Sebelum masuk, ternyata aku bertemu dengan pengasuh ma’had putra yang lain.
“Badhe madhosi sinten, mas?”
“Nggih, niki wau kula sepindah silaturahim. Kaping kalih ipun kulo saking IAIN Tulungagung bade penelitian wonten mriki. Kala wau sampun sumadosan kalian Ibu Dwi Mulati. Bapak pengasuh utama ma’had wonten?
Oh wonten. Asmanipun pak Huda.” Jawab Bapak itu.
Ngapunten, jenengan kaparingan asma...
Kulo pak arif. Sampeyan?
Nami kulo Mohammad Khadziqun Nuha, namung panggilanipun khadziq
Oh, nggih mas khadziq, monggo kulo derek aken

Aku terus berusaha menggunakan bahasa krama inggil yang kubisa seraya menjunjung tinggi adat jawa. Meski dengan bahasa yang sekenanya, beliau akhirnya mengantarku menuju kediaman pengasuh pondok utama. Sesampainya ditempat itu, beliau langsung memohon izin untuk kembali ke ma’had putra dengan sesekali menyelipkan namaku ketika berkata-kata. Hingga saat ini cara beliau mengucapkan mas khadziq terngiang-ngiang ditelingaku. Beliau berusaha menjamu tamu dengan baik. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلأخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari)

Pada sesi wawancara dengan pengasuh pondok utama, kami melakukannya dengan serius dengan aku terus memegang teguh adab orang yang sedang bertamu. Semua berjalan lancar meski dengan waktu yang mendekati waktu berbuka puasa. Bapak Pengasuh itu menjawab semua pertanyaanku dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkat.

Sesaat ketika aku ingin mohon izin, ternyata suara adzan maghrib berkumandang. Dan “malang”-nya aku tidak diperkenankan untuk pulang sebelum menyantap menu berbuka yang sudah disiapkan. Ya! Memang diagamaku dianjurkan untuk menghormati tamu dan menyediakan hidangan untuk tamu makanan semampunya saja. Akan tetapi, tetap berusaha sebaik mungkin untuk menyediakan makanan yang terbaik. Allah ta’ala telah berfirman yang mengisahkan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam bersama tamu-tamunya:

فَرَاغَ إِلىَ أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِيْنٍ . فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ آلاَ تَأْكُلُوْنَ

Dan Ibrahim datang pada keluarganya dengan membawa daging anak sapi gemuk kemudian ia mendekatkan makanan tersebut pada mereka (tamu-tamu Ibrahim-ed) sambil berkata: ‘Tidakkah kalian makan?'” (Qs. Adz-Dzariyat: 26-27)

Betapa aku merasa telah dimuliakan ditempat yang sekitar dua tahun lalu kugunakan untuk melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan. Padahal disini aku sudah merepotkan dengan melakukan interview, dibulan suci pula. Tapi berkat attitude yang kutunjukkan dengan bersikap ramah, menjunjung tinggi adab orang bertamu serta adat orang jawa, Sang Tuan Rumah pun memberikan feedback yang baik pula. Laksana hukum Archimedes yang berbunyi “Jika suatu benda dimasukkan ke dalam sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan ke atas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut”. Begitu pula dengan kehidupan, kalau kita mencoba untuk berbuat baik kepada orang lain, maka orang lain akan memberikan hal serupa kepada kita.

#mkn

13 Ramadhan 2015

0 komentar:

 
;