Blue Fire Pointer
Jumat, 05 Februari 2016

ITU TEMANKU

ITU TEMANKU
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha



Bukan! Ini bukan foto editan. Ini foto ashli (pakai shod). Bukan pula ini sebuah mimpi. Foto ini benar adanya. Iya, dua orang yang ngga pernah akur di sosial media seperti Tom Jerry ini akhirnya dapat foto bersama mengenakan toga pada prosesi wisuda. Akhirnya, hari itu telah datang. Hari yang mana lambang supremasi tertinggi menggali ilmu di perguruan tinggi bagi kedua makhluk yang paling fenomenal dikampus ini. Keliatan sok akrab ngga sih? Padahal biasanya udah kayak minyak tanah dengan air. Etdaaahhh... Tapi ituh kenapa fotoku udah kayak bintang iklan Pepso*dent yah? Haddaaah...

Dia adalah Habibur Rohman. Males juga sih sebenarnya mau ngomongin orang yang satu ini. Tetapi dialah kolega, mitra, kompetitorku di dunia kampus, khususnya di beberapa situs jejaring sosial. Taruhlah di sosmed yang Mark Zuckerberg sebagai founding father-nya ini, aura “kompetisi” itu muncul untuk menjadi Admin yang paling fenomenal abad ini. Dengan tujuan yang berbeda, saling membesarkan akun pribadi dan fanpage yang kami punya. Namun, nampaknya kamu perlu angkat topi padaku berrrooo... Akui saja, kalau pada beberapa step, aku “sedikit” melangkah lebih depan darimu. Setuju? Apa kabar fanpage-mu? Dapat salam tuh dari Kacamata Tulungagung. Apa kabar website-mu yang hasil “kerjasama” itu? Sehat?

Honestly, aku juga angkat jempol padamu masberrrooo... Atas usaha yang kau lakukan untuk merubah mindset mahasiswa kampus kita dan orang disekitarmu dengan “cara”-mu. Beberapa pemikiranmu kadang belum terbersit dibenakku. Pada titik seperti ini, kadang aku masih perlu banyak belajar padamu. Namun sekali lagi, ngga usah sok kepedean lu, aku hanya ngefans (eh, bukan ngefans sih, kagum, eh maksudnya, salut. Ah, apa’an sih) pada pola pikirmu. Bukan pada orangnya. Kalau orangnya? Hayyaakksss... Ane masih normal brooo...

Setelah ini, ngga akan ada lagi orang yang kuajak beradu argument beberapa hal tentang dunia kampus dan kehidupan ini. Kuhanya bisa melepas kepergianmu teriring doa semoga kau berhasil dengan “cangkul” yang kau pegang serta setiap keringat yang kau seka. Kutunggu berita kesuksesanmu di beberapa surat kabar, talkshow televisi atau beberapa situs berita. Ingatlah, setidaknya kita juga pernah berjuang bersama dikampus ini. Iya, paling tidak kita sidang thesis pada hari yang sama (dan hampir pada ruangan yang sama, namun ngga jadi). Ingatlah, bahwa tujuan hidup kita untuk menebar kebaikan belum berakhir sampai disini. Isssshh... Udah ah. Aku ngga mau terlihat sok akrab denganmu.

INTINYA...
Akan tiba masanya, disaat kita sudah sukses dengan dunia kita masing-masing. Salah satu dari kita akan memandang dari kejauhan dan berkata dalam hati sambil berkata, ITU TEMANKU.

0 komentar:

 
;