Blue Fire Pointer
Jumat, 05 Februari 2016

PANGGIL AKU, GAZEBO MAN!

PANGGIL AKU, GAZEBO MAN!
Oleh : Mohammad Khadziqun Nuha




Pernah kalian jumpai sesosok makhluk dengan tampang sok serius menghadap laptop berwarna silver yang kini telah tertutup dengan garskin di salah satu gazebo pada satu-satunya kampus negeri di kota marmer seperti yang terpampang nyata di foto itu? Jangan dikira itu presiden yang sedang pusing mikirin negara ini. Jangan pula mengira itu Bapak Mario Teguh yang bingung mikirin kata-kata bijak apa lagi yang akan dikeluarkan di Program Televisi Golden Ways itu. Tapi yakinlah, bahwa dia adalah aku. Iya, aku. Siapa lagi? Gazebo-gazebo itu adalah tempat paling pewe menurutku.

Jadi, kalau tukang mengirim surat namanya “postman”, bapak-bapak yang suka nilang itu kita sebut “policeman”, tukang mengayuh becak diberi nama “pedicabman”, yang suka membela kebenaran kita mengenal “superman”, untuk membuat rumah adalah “semen”, yang rasanya manis itu “permen” (dua yang akhir sepertinya, unimportant), maka, panggil aku, Gazebo Man. Iya, orang yang setia menunggu gazebo, suatu tempat duduk yang biasa digunakan nongkrong mahasiswa-mahasiswa pencari signal wifi sepertiku atau hanya sekedar ngobrol ngalor ngidul ngga jelas.

Bagi kalian yang baru mengenalku, pasti mengira kalau aku ini orangnya serius saat bertemankan laptop didepanku. Padahal... heyyy come on, guys! Hidupku ngga sebercanda itu. Aku juga bisa diajak ngobrol atau “heboh” meski sedang autis dengan laptop didepanku. Atau justru kalian mengira aku sedang melihat film (‪#‎sensor‬) di youtube atau situs-situs ngga jelas lain ketika sedang menatap laptop dengan serius? Heyyy... Ayolaaah... Aku tahu diri kaliiii... Tau tempat (ngga tau kalau ditempat lain, buahaha). Maksudnya, memang aku fokus ke laptop, tapi juga bisa disapa atau dicolek kalau sedang dalam posisi seperti itu.

Lalu, banyak juga sih yang beranggapan kalau aku ini adalah aktor yang bertanggungjawab dalam menghabiskan kuota wifi kampus. Setiap detik, menit atau jam berada digazebo. Bahkan mungkin banyak yang hafal dengan tampangku yang sering menghiasi beberapa gazebo kampus. Hingga asal tahu saja, pernah mbak-mbak security kampus minta aku menyebarkan signal wifi kampus karena tahu aku menggunakan wifi router. Tapi, ayolah... Duniaku ngga sesempit yang kalian bayangkan dengan menggunakan wifi kampus untuk mencari foto artis K-POP, lagu-lagu mellow, melihat video di youtube, online di facebook, atau sekedar searching info-info ngga jelas. Bukan! Coba deh sesekali tengok apa yang kulakukan dengan laptopku ketika digazebo.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa akulah sosok dibalik Admin grup kampus yang memiliki ribuan member. Semula, aku membuat grup itu karena merasa bahwa mahasiswa dikampusku memerlukan wadah untuk saling bersilaturohim, berbagi informasi, menyampaikan gagasan, atau bahkan berdiskusi ringan atau topik-topik berat. Terkadang aku juga memberikan informasi digrup itu yang kudapat dari website kampus maupun kudapat dari relasi atau yang aku tahu sendiri. Selain itu, aku juga melebarkan sayap untuk membuat fanpage kampus dan fanpage regional dikotaku. Isinya jelas, berupa info menarik, kejadian teraktual, faktual dan terupdate. Terkadang disitu aku merasa berguna bagi sesama. Positif bukan?

Tak hanya itu, dengan wifi kampus aku juga bisa mengerjakan tugas kuliah atau sekedar mencari informasi dengan browsing di beberapa situs. Di era modern ini, bagiku tak hanya buku yang bisa membuka jendela cakrawala dunia. Beberapa situs teraktual dan terpercaya justru membuat kita ngga kuper akan perkembangan dunia. Sepakat?

Digazebo itu juga, terkadang aku juga dapat menggali inspirasi untuk membuat tulisan semacam ini. Dengan mengamati fenomena sosial disekitar tempat itu, melihat mahasiswa (dan juga mahasiswi) atau bahkan merefleksikan alam idea-ku, telah banyak karya yang kuciptakan di gazebo yang mungkin bagi beberapa orang dianggap sebagai tempat tak berguna untuk bercanda gurau atau tebar pesona belaka. Ecieee saya... Bisa juga kan aku mengambil nilai positif lagi?

Sebagai penunggu gazebo berbakat yang telah malang melintang dibeberapa gazebo kampus, aku sudah paham dimana gazebo yang memiliki signal wifi yang kuat atau apa saja yang kuperlukan untuk memuluskan posisi pewe-ku. Tentu saja aku butuh stop kontak portabel yang dapat kugunakan manakala stop kontak digazebo penuh. Selain itu, usahakan membawa tas besar agar posisi duduk kita tidak diembat orang lain. Aku juga hafal kalau menjelang senja, mbak-mbak atau bapak-bapak security kampus akan memintaku menyalakan lampu gazebo. Plis mbakkk... Pakkk... Aku Gazebo Man, bukan petugas PLN. Itu hanya akan menurunkan harkat, martabat dan derajatku sebagai Gazebo Man. Tapi yasudahlah...

Kalau gazebo penuh gimana?
Saat gazebo penuh namun ada satu gazebo yang hanya dihuni seorang saja, usahakan kita mengajak teman agar “trik” mengekspansi gazebo itu berjalan mulus. Apabila sudah kita duduki gazebo tersebut dengan teman kita, secara ostosmastis orang yang hanya sendiri itu akan merasa minder lalu pergi dengan sendirinya. Dan yes. Usaha kita berhasil menjajah gazebo tersebut.


Kalau terpaksanya semua gazebo penuh tanpa ada satu gazebo pun yang patut kita ekspansi. Carilah gazebo yang disitu ada minimal satu teman kita. Setidaknya dengan sedikit basa-basi, nantinya kita akan memiliki tempat digazebo. Kalau terpaksanya lagi, yasudah, urungkan niat untuk menduduki gazebo tersebut serta carilah tempat lain yang strategis.

Jika hatimu bergetar ingin menjadi seorang “gazebo man” sukses sepertiku, segera daftarkan diri Anda dengan cara mengirimkan biodata diri ke kolom komentar dibawah ini. Bagi seratus pendaftar pertama akan mendapatkan ID Card berhologram khusus yang dibubuhi tandatanganku beserta buku tips dan trik menjadi Gazebo Man yang baik dan benar.

Inti dari tulisan ini adalah, NGGA ADA INTINYA. Ini hanya ungkapan hati seorang penunggu gazebo yang mungkin membuat penunggu gazebo dari dunia lain minder berada di tempat itu karena kalah tenar. Ibarat kata, penampakan pemilik foto ini lebih eksis daripada penampak-penampakan makhluk astral lain. Sudah, daripada kian ngelantur, aku akhiri saja tulisan ini. Sekian dan terimagaji.

0 komentar:

 
;